Interaksi Sosial Kelas7 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 1318

78 Kelas VII SMP Kesenjangan sosial, ekonomi, pendidikan, ketidakadilan atau diskriminasi mudah menyulut konlik antarpemeluk agama. Ekspresi keagamaan keliru merupakan masalah: fanatisme memonopoli dan memutlakkan kebenaran sendiri, diikuti semangat misioner yang militan, merendahkan pihak lain bahkan memandangnya sebagai musuh. Adanya perbedaan antara apa yang diajarkan agama dengan sikap hidup dan perilaku pemeluknya. Adanya prasangka, perasaan terancam, takut terdesak, takut kehilangan sumber dana, ingin menambah sumber dana, kurang toleran, tidak dapat menahan diri merupakan sumber ketegangan yang menghambat kerukunan umat beragama. Penyiaran agama yang ditujukan kepada orang-orang yang telah memeluk agama lain menimbulkan konlik dalam masyarakat. Selain itu, ada juga beberapa faktor yang bisa menghambat seperti penamaanperistilahan: cara, pakaian, doa, persepsi, ego, sentimen, kepekaan, nalar, dan lain-lain. Yang penting adalah bahwa perlu disadari bersama: Manusia yang berperilaku kurang baik ada di dalam kelompok mana pun, di dalam penganut agama apa pun, di dalam etnis atau suku apa pun, di dalam strata sosial mana pun. Kita harus bijak membedakan, kalau ada satu orangsatu kelompok orang itu kurang baik juga, tidak berarti seluruh orangkelompok itu tengik juga.

B. Interaksi Sosial

Ada banyak agama di dunia ini. Setiap agama memandang dirinya unik dan sekaligus universal. Klaim sebagai agama yang benar sendiri dan menolak kebenaran lain dari yang dimilikinya. Hampir di setiap agama terdapat kewajiban menarik orang lain menjadi pengikutnya, bahkan cenderung untuk membuat seluruh manusia menganut satu agama. Hanya patut dicatat perjumpaan agama-agama pernah menimbulkan perang antaragama. Pengakuan atas aliran-aliran keagamaan pertanda dari pluralisme, sepanjang tidak mengarah pada sikap sektarian yang mengembangkan konlik. Karena setiap komunitas menginginkan kesempatan dan kebebasan untuk menjalani kehidupan berdasar keyakinannya, sudah sewajarnya jika setiap aliran dan golongan agama bisa menerima serta menghargai keanekaragaman. 79 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Pluralisme menghendaki agar kita dapat saling berbagi pemahaman partikular kita mengenai agama dengan orang lain, yang memperkaya dan menghasilkan kemajuan spritual semua pihak. Untuk ini diperlukan kerendahan hati dan keterbukaan, toleransi dan saling pengertian. Sifat Misionaris Agama Buddha “Di antara semua jalan, Jalan Mulia berunsur 8 adalah yang terbaik. Di antara semua kebenaran, Empat Kebenaran Mulia yang terbaik. Di antara semua keadaan, bebas dari nafsu adalah yang terbaik. Di antara semua makhluk hidup, orang yang ingat dan waspada adalah yang terbaik. Dengan mengikuti jalan ini, engkau dapat mengakhiri penderitaan” Dhammapada 273–275. “Para bhikkhu, pergilah mengembara demi kebaikan orang banyak, membawa kebahagiaan bagi orang banyak, atas dasar kasih sayang terhadap dunia, untuk kesejahteraan, keselamatan dan kebahagiaan manusia” Vinaya Pitaka I, 21, nasihat Buddha kepada 60 orang siswanya yang telah mencapai Arahat. “Para bhikkhu, kepada siapa engkau bersimpati, kepada siapa engkau memperhatikannya, teman, sahabat karib, sanak keluarga dan relasi, mereka hendaknya dinasihatkan agar berpegang pada empat jalur untuk memasuki Arus Kesucian. Apakah keempat jalur itu? Mereka hendaknya diberi nasihat agar memiliki keyakinan kuat kepada Buddha, Dharma, dan Sangha, serta memiliki kebajikan yang sangat dihargai oleh orang-orang mulia yang membawa mereka kepada pemusatan pikiran yang benar” Samyutta Nikaya, V-366. “Pemberian terbaik adalah pemberian Dharma. Jasa kebajikan terbaik adalah mengajarkan Dharma berulang-ulang kepada orang yang menaruh perhatian. Perbuatan yang baik adalah mendorong, menanam, dan membangun keyakinan kepada mereka yang tidak bermoral, kemurahan hati kepada mereka yang kikir, dan kebijaksanaan kepada mereka yang bodoh” Anguttara Nikaya, IV – 364. “Barang siapa memelihara, memperbanyak atau mengkotbahkan SutraSutta kepada orang lain akan memperoleh pahala. Ia terlindung, mencapai kemuliaan, dan mendapatkan tempat bersama Tathagata yang akan meletakkan tangan-Nya di atas kepala-kepala mereka” Sadharmapundarika Sutra X. “Seseorang yang mempelajari baik-baik, mempertahankan, membacakan dan menjelaskan Sutra kepada orang lain, akan memperoleh pahala kebajikan tidak terukur, tidak terbatas“ Vajracchedikaprajnaparamita Sutra 15. Walau memiliki semangat misioner, agama Buddha sangat menghargai kebebasan. Setiap manusia memilih dan menentukan sikapnya sendiri. Keyakinan agama tidak boleh dipaksakan. Bagi Buddha, keyakinan bukanlah persoalan, yang penting bagaimana seseorang melakukan kebaikan untuk mengatasi penderitaan. Kepada Nigrodha, Buddha menjelaskan bahwa Dia menyampaikan ajaran tidak dengan keinginan untuk mendapatkan pengikut atau membuat seseorang meninggalkan gurunya, melepaskan kebiasaan dan cara hidupnya, menyalahkan keyakinan atau doktrin yang telah dianut. Ia hanya menunjukkan bagaimana membersihkan noda, bagaimana meninggalkan hal-hal buruk yang menimbulkan akibat yang menyedihkan dikemudian hari Digha Nikaya, III, 56-57. 80 Kelas VII SMP Seseorang akan ke neraka, bukan karena menganut agama tertentu, tetapi karena kejahatan yang diperbuatnya. Reformasi yang dilakukan Buddha dan para pengikutnya dilakukan tanpa kekerasan. Agama Buddha menyebar secara leksibel dan damai. Sekalipun berhadapan dengan agama-agama lain yang sudah mapan, tidak pernah terjadi perang atau penganiayaan atas nama penyiaran agama Buddha. Agama Buddha telah menyebar melampaui batas etnis dan negara. RANGKUMAN 1 Toleransi diartikan sebagai kesediaan untuk bisa menerima kehadiran orang yang berkeyakinan lain, menghormati keyakinan yang lain, meski bertentangan dengan keyakinan sendiri, dan tidak memaksakan kepercayaan kepada orang lain. 2 Kerukunan hidup beragama adalah suatu kondisi di mana semua golongan agama bisa hidup bersama-sama secara damai tanpa mengurangi hak dan kebebasan masing-masing untuk men- ganut dan melaksanakan kewajiban agamanya. 3 Adanya prasangka, perasaan terancam, takut terdesak, takut kehilangan sumber dana, ingin me- nambah sumber dana, kurang toleran, tidak dapat menahan diri merupakan sumber ketegangan yang menghambat kerukunan umat beragama. 4 Pluralisme agama adalah suatu situasi di mana bermacam-macam agama berinteraksi dalam suasana saling menghargai dan dilandasi kesatuan rohani meskipun mereka berbeda. 5 Nasihat Sang Buddha kepada 60 orang siswanya yang Arahat untuk pergi mengembara sendiri- sendiri demi kebaikan orang banyak, membawa kebahagiaan bagi orang banyak, atas dasar kasih sayang terhadap dunia, untuk kesejahteraan, keselamatan dan kebahagiaan manusia, merupakan sifat misi agama Buddha. 6 Konsep Buddha: Walau memiliki semangat misioner, agama Buddha sangat menghargai kebe- basan. tiap manusia untuk memilih dan menentukan sikapnya sendiri. Keyakinan agama tidak boleh dipaksakan. Releksi Sulit mendapatkan apa pun di dunia ini sesuatu yang sama semua. Indonesia terdiri atas berbagai suku, bahasa, adat istiadat. Demikian pula agama yang dianut bangsa Indonesia. Untuk itu, diperlukan kebesaran jiwa agar dapat memunculkan sikap toleransi kepada orang lain. Toleransi diperlukan agar bangsa Indonesia erat bersatu menjadi bangsa yang kuat. Ayo diskusikan bersama dengan teman-temanmu tentang manfaat toleransi dan interaksi sosial 1 Apa yang dapat kamu lakukan kalau teman yang beragama lain sedang bertandang di rumahmu akan beribadah sementara tempat ibadah jauh? Ucapan dan tindakan apa yang sebaiknya kamu lakukan? 2 Berikan contoh sikap toleransi di sekolah, di rumah, dan di masya rakat. 3 Bagaimana pendapatmu apabila melihat tawuran antarpelajar? 4 Mengapa hal itu bisa terjadi? 81 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti EVALUASI

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat