Berikan jawaban secara singkat dan jelas Tempat Ibadah, Altar, dan Rupang Tempat Ibadah, Altar, dan Rupang

45 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 5. Tanda-tanda manusia agung hanya berlaku bagi . . . . a. Buddha b. para anggota Sangha yang sudah mencapai Arahat c. Buddha dan keluarganya d. siapa saja yang beragama Buddha

B. Berikan jawaban secara singkat dan jelas

1. Ceritakan tentang kitab suci agama Buddha 2. Mengapa jumlah Vinaya bagi bhikkhuni jauh lebih banyak daripada Vinaya untuk bhikkhu? 3. Jelaskan tentang Abhidhamma Pitaka 4. Ceritakan tentang Sigalovada Sutta 5. Sebutkan tiga kitab suci agama Buddha yang menggunakan bahasa Sanskerta 46 Kelas VII SMP Tempat Ibadah dan Lambang VI Bab

A. Tempat Ibadah, Altar, dan Rupang

Umat Buddha melaksanakan ibadah kebaktian membaca Paritta Sutta maupun Sutra secara rutin pada setiap tanggal 1, 8, 15, dan 23 menurut penanggalan Lunar disebut hari Uposatha dan setiap hari Minggu di vihara. Di samping itu, umat Buddha wajib membaca Paritta setiap hari baik di rumah sendiri maupun di vihara. pada hari-hari biasa, umat Buddha menjalankan Pancasila. Pada tanggal 1, 8, 15, dan 23 itu, umat Buddha melaksanakan Athangasila delapan sila. Sangat diajurkan umat Buddha pada hari Uposatha tinggal di vihara. Tempat ibadah umat Buddha secara umum disebut vihara, tetapi berdasarkan kelengkapan dan fungsinya, tempat ibadah umat Buddha dapat dibagi menjadi beberapa, yaitu cetiya, mahacetiya, vihara, mahavihara, dan arama. Cetiya hanya memiliki tempat kebaktian saja atau disebut baktisala. Maha cetiya memiliki baktisala dan ruang tempat tinggal penjaga. Vihara memiliki baktisala, tempat tinggal penjaga, dharmasala, dan tempat tinggal bhikkhu kuti. Mahavihara selain memiliki kelengkapan sebagai Vihara juga memiliki tempat lain yang luas sebagai kegiatan lain seperti pabbajja samanera. Sementara yang disebut arama memiliki kelengkapan seperti mahavihara, dan tempat untuk upasampada proses penahbisan samanera menjadi bhikkhu. 47 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

A. Tempat Ibadah, Altar, dan Rupang

Di Thailand tempat ibadah terdiri atas dua macam: 1. Wat Pariyatti, Vihâra Pariyatti: vihâra tempat belajar Dharma dan Vinaya. Vihâra ini banyak terdapat di kota-kota. 2. Wat Patibat, Vihâra Paöipatti: vihâra tempat melaksanakan dan mempraktikkan Dharma dan Vinaya. Vihâra ini terdapat di hutan-hutan yang jauh dari komunitas masyarakat. Fungsi utama vihara adalah sebagai: 1. tempat tinggal bhikkhu dan bhikkhunî, 2. tempat bhikkhu dan bhikkhuni dan umat belajar Dharma, pelatihan, dan meditasi, 3. bhikkhu dan bhikkhunî mengulangi Dharma dan Vinaya, dan 4. tempat pûjâ bakti mingguan maupun setiap hari raya umat Buddha. Fungsi lain vihara adalah sebagai: 1. tempat konsultasi Dharma, 2. tempat kegiatan sosial, 3. tempat pembinaan umat, 4. tempat upacara perkawinan, dan 5. tempat upacara Visudhi umat Buddha menjadi upasaka-upasika maupun pandita. Altar merupakan meja tempat meletakkan Buddha Rupang. Buddha Rupang diletakkan di altar digunakan umat Buddha sebagai objek untuk menghormati dan mengingat Buddha Gotama yang sudah memberikan Dharma sebagai jalan bagi umat untuk dapat mencapai jalan kebahagiaan. Di atas altar selain Buddha Rupang, kadang diletakkan Bodhisattva Rupang, di samping diletakkan tempat memasang dupa, lilin, air, dan bunga.

B. Lambang-Lambang dan Maknanya