Karma menurut Waktu Berbuahnya Karma Buruk

90 Kelas VII SMP 3. Acinna-kamma atau Bahula-kamma: Apabila seorang dalam hidupnya tidak melakukan garuka-kamma dan di saat akan meninggal tidak pula melakukan Asanna-kamma, hal yang menentukan corak kelahiran berikutnya adalah acinna-kamma. Acinna-kamma atau Bahula-kamma adalah karma kebiasaan, baik dengan kata-kata, perbuatan maupun pikiran. Walaupun seorang hanya sekali berbuat baik, namun karena selalu diingat, hal itu menimbulkan kebahagiaan hingga menjelang kematiannya. Kebahagiaan hingga menjelang kematian itu akan menyebabkan kelahiran berikutnya menjadi baik. Demikian juga seorang yang hanya berniat jahat, karena selalu diingat hal itu akan menimbulkan kegelisahan hingga akhir hidupnya sehingga dia akan lahir di alam yang tidak baik. Oleh karena itu, jika kita pernah berbuat jahat, perbuatan jahat itu harus dilupakan. Demikian pula sebaliknya kalau kita pernah berbuat baik, perbuatan itu perlu selalu diingat. 4. Katatta-kamma: Jika seorang tidak berbuat Garuka-kamma, Asanna-kamma atau Acinna-kamma, hal yang menentukan bentuk kehidupan berikutnya adalah katatta- kamma, yaitu karma yang ringan-ringan, yang pernah diperbuat dalam hidupnya.

5. Karma menurut Waktu Berbuahnya

Pembagian karma berdasar waktu berbuahnya adalah seperti berikut. 1. Karma yang akibatnya masak pada kehidupan sekarang juga. 2. Karma yang akibatnya masak pada satu kehidupan lagi. 3. Karma yang akibatnya masak pada beberapa kehidupan yang akan datang. 4. Karma yang akibatnya tidak sempat masak Ahosikamma. Selain pembagian karma menurut kelima hal di atas, dikenal juga karma baik, karma buruk, dan karma celaka. Masing-masing dijelaskan berikut ini. 1.Karma Baik. 1. Gemar beramal dan bermurah hati akan menyebabkan diperolehnya kekayaan dalam kehidupan ini atau kehidupan yang akan datang. 2. Hidup bersusila akan menyebabkan terlahir kembali dalam keluarga luhur yang keadaannya berbahagia. 3. Bermeditasi akan menyebabkan terlahir kembali di alam-alam surga. 4. Rendah hati dan hormat akan menyebabkan terlahir kembali dalam keluarga luhur. 5. Berbakti akan menyebabkan diperolehnya penghargaan dari masyarakat. 6. Cenderung untuk membagi kebahagiaan kepada orang lain akan menyebabkan terlahir kembali dalam keadaan berlebih-lebihan dalam banyak hal. 7. Bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain akan menyebabkan terlahir dalam lingkungan yang menggembirakan. 8. Sering mendengarkan Dharma akan menyebabkan bertambahnya kebijaksanaan. 9. Menyebarkan Dharma akan menyebabkan bertambahnya kebijaksanaan sama dengan No. 8. 10. Meluruskan pandangan orang lain akan menyebabkan diperkuatnya keyakinan. 91 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

2. Karma Buruk

1. Membunuh akibatnya pendek umur, berpenyakitan, senantiasa dalam kesedihan karena terpisah dari keadaan atau orang yang dicintai, dalam hidupnya senantiasa berada dalam ketakutan. 2. Mencuri akibatnya kemiskinan, dinista dan dihina, dirangsang oleh keinginan yang senantiasa tidak tercapai, penghidupannya senantiasa bergantung pada orang lain. 3. Berbuat asusila akibatnya mempunyai banyak musuh, beristri atau bersuami yang tidak disenangi, terlahir sebagai pria atau wanita yang tidak normal perasaan seksnya. 4. Berdusta akibatnya menjadi sasaran penghinaan, tidak dipercaya khalayak ramai. 5. Bergunjing akibatnya kehilangan sahabat-sahabat tanpa sebab yang berarti. 6. Berkata kasar dan kotor akibatnya sering didakwa yang bukan-bukan oleh orang lain. 7. Suka omong kosong akibatnya bertubuh cacat, berbicara tidak tegas, tidak dipercaya oleh khalayak ramai. 8. Serakah akibatnya tidak tercapai keinginan yang sangat diharap-harapkan. 9. Mendendam, memiliki kemauan jahatniat untuk mencelakakan makhluk lain akibatnya buruk rupa, macam-macam penyakit, watak tercela. 10. Memiliki pandangan salah akibatnya tidak melihat keadaan yang sewajarnya, kurang bijaksana, kurang cerdas, penyakit yang lama sembuhnya, pendapat yang tercela.

3. Lima Bentuk Karma Celaka Akusala Garuka Karma