RPJMD TTU 2011 – 2015
135
Berdasarkan tabel perkembangan pendapatan daerah Kabupaten Timor Tengah Utara tahun anggaran 2006 sampai tahun anggaran 2010, penerimaan
daerah dari kelompok Pendapatan Asli Daerah PAD mengalami pertumbuhan khusus untuk jenis penerimaan pajak daerah, retribusi daerah dan hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Sedangkan untuk jenis penerimaan lain-lain PAD mengalami penurunan disebabkan tidak tercapainya target
penerimaan khususnya pada obyek penerimaan tuntutan atas ganti kerugian daerah. Pendapatan pajak daerah merupakan jenis PAD yang mengalami
peningkatan cukup besar sehubungan dengan adanya obyek pajak baru yakni sumbangan pihak ketiga dari iuran usaha pertambangan IUP di tahun 2009 dan
2010. Untuk kelompok Dana Perimbangan juga mengalami pertumbuhan untuk
semua jenis penerimaan yakni Dana Bagi Hasil PajakBagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum DAU dan Dana Alokasi Khusus DAK dengan rata-rata
pertumbuhan di atas 5. Walaupun jenis pendapatan bagi hasil pajak mengalami pertumbuhan yang cukup besar di tahun 2006
– 2010 namun diperkirakan pada tahun-tahun mendatang penerimaan dari sektor ini akan semakin berkurang
sehubungan dengan kebijakan pemerintah menjadikan obyek pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB dan Pajak Bumi dan Bangunan PBB
sebagai pajak daerah. Sedangkan untuk kelompok Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah pertumbuhannya bervariasi sesuai dengan alokasi dana dari pemerintah
pusat maupun propinsi.
Tabel 3.2. Proporsi Sumber Pendapatan Daerah
No Uraian
2008 2009
2010 1
PENDAPATAN 100
100 100
1.1 Pendapatan Asli Daerah
2.78 3.63
3.27
1.1.1 Pajak Daerah
0.25 0.94
0.99 1.1.2
Retribusi Daerah 0.67
0.77 0.82
1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan 0.36
0.40 0.53
1.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah
1.50 1.53
0.94
136 RPJMD TTU 2011
– 2015
No Uraian
2008 2009
2010 1.2
Dana Perimbangan 91.08
87.85 85.36
1.2.1 Dana Bagi Hasil PajakBagi Hasil
Bukan Pajak 5.53
5.09 5.61
1.2.2 Dana Alokasi Umum DAU
72.69 70.08
71.34 1.2.3
Dana Alokasi Khusus DAK 12.86
12.68 8.41
1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang
Sah 6.14
8.51 11.37
1.3.1 Hibah
3.13 1.45
0.68 1.3.2
Dana Darurat 0.00
0.00 0.00
1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi
0.74 0.95
1.03 1.3.4
Dana Penyesuaian 1.74
5.34 9.10
1.3.5 Bantuan Keuangan dari Propinsi
0.52 0.77
0.55
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kelompok Dana Perimbangan merupakan sumber terbesar pendapatan daerah 85-91 sedangkan kelompok
PAD 2-3 dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah menyumbang tidak lebih dari 6-11 dari total pendapatan daerah Kabupaten Timor Tengah Utara.
Hal ini menunjukan bahwa perlu adanya optimalisasi PAD untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah pusat.
Tabel 3.3. Kinerja Realisasi Pendapatan Daerah
No Uraian
Kinerja 2008
2009 2010
1 PENDAPATAN
95.23 94.36
92.44 1.1
Pendapatan Asli Daerah 67.39
46.48 38.25
1.1.1 Pajak Daerah
114.64 378.00
95.78 1.1.2
Retribusi Daerah 97.08
112.91 109.35
1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan 100.00
55.68 61.23
RPJMD TTU 2011 – 2015
137
No Uraian
Kinerja 2008
2009 2010
1.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah
52.59 24.75
15.85
1.2 Dana Perimbangan
98.53 97.39
97.44
1.2.1 Dana Bagi Hasil PajakBagi Hasil
Bukan Pajak 101.32
68.43 71.14
1.2.2 Dana Alokasi Umum DAU
100.00 100.00
100.04 1.2.3
Dana Alokasi Khusus DAK 90.00
99.94 100.00
1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah
Yang Sah 63.61
123.59 94.58
1.3.1 Hibah
60.08 60.36
58.61 1.3.2
Dana Darurat 0.00
0.00 0.00
1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi
94.39 82.65
98.34 1.3.4
Dana Penyesuaian 90.78
149.15 98.83
1.3.5 Bantuan Keuangan dari Propinsi
98.19 94.33
92.64
Jika dibandingkan dengan target dapat diketahui bahwa realisasi pendapatan daerah selama tahun anggaran 2008 sampai dengan tahun anggaran
2010 rata-rata di atas 90. Untuk kelompok PAD, realisasi jenis penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah bahkan melampaui target yang telah ditetapkan.
Sedangkan untuk jenis pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah tidak mencapai target oleh karena tidak tercapainya target penerimaan pada obyek penerimaan tuntutan
atas ganti kerugian daerah. Untuk kelompok Dana Perimbangan, realisasi setiap jenis pendapatan rata-rata mencapai target kecuali untuk jenis pendapatan bagi
hasil pajakbagi hasil bukan pajak. Untuk kelompok Lain-lain Pendapatan Daerah rata-rata realisasinya di atas 90.
3.2.2 Perkembangan Belanja Daerah
Pengelolaan belanja daerah merupakan bagian dari pelaksanaan program pembangunan untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan.
138 RPJMD TTU 2011
– 2015
Kebijakan pengelolaan belanja daerah didasarkan pada anggaran berbasis kinerja dengan orientasi pada pencapaian hasil, dan prinsip transparansi, akuntabilitas,
efisiensi dan efektifitas. Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara dapat
dilihat pada tabel-tabel berikut ini :
RPJMD TTU 2011 – 2015
139
Tabel 3.4. Realisasi Belanja Daerah Kabupaten TTU TA. 2008–2010
No Uraian
2008 2009
2010 Anggaran
Realisasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Realisasi
A Belanja Tidak
Langsung 201,143,776,157.20 197,004,842,005.00 223,014,906,128.77 219,215,459,518.30 261,200,289,090.38 264,191,129,244.00
1 Belanja Pegawai
166,702,029,231.00 163,922,665,850.00
190,321,496,676.80 193,659,644,069.00
206,618,419,877.00 230,283,980,872.00
2 Belanja Bunga
- -
- -
- -
3 Belanja Subsidi
1,538,748,500.00 1,218,748,500.00
- -
- -
4 Belanja Hibah
551,899,000.00 551,899,000.00
2,280,000,000.00 1,711,500,000.00
19,849,920,650.00 13,306,682,500.00
5 Belanja Bantuan
Sosial 2,015,000,000.00
1,831,710,000.00 9,574,673,447.97
7,305,631,829.30 7,694,974,600.00
5,911,295,915.00 6
Belanja Bagi Hasil -
- -
- -
- 7
Belanja Bantuan Keuangan
27,336,099,426.20 26,688,378,655.00
20,538,736,004.00 16,268,645,749.00
24,808,826,823.00 14,689,169,957.00
8 Belanja Tidak
Terduga 3,000,000,000.00
2,791,440,000.00 300,000,000.00
270,037,871.00 2,228,147,140.38
-
B Belanja
Langsung 268,196,636,357.87 205,500,924,526.00 250,423,349,850.25 204,024,234,992.00 208,633,904,215.71 141,205,003,329.00
140 RPJMD TTU 2011
– 2015
No Uraian
2008 2009
2010 Anggaran
Realisasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Realisasi
1 Belanja Pegawai
29,377,933,409.00 25,052,740,690.00
29,408,123,624.85 24,369,229,739.00
27,765,106,500.00 22,226,158,136.00
2 Belanja Barang
Jasa 80,208,699,902.87
68,471,696,220.00 89,767,448,048.40
72,219,133,078.00 88,746,308,577.41
57,676,780,208.00 3
Belanja Modal 158,610,003,046.00
111,976,487,616.00 131,247,778,177.00
107,435,872,175.00 92,122,489,138.30
61,302,064,985.00
RPJMD TTU 2011 – 2015
141
Tabel 3.5. Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran
No Uraian
2008 2009
2010
A Belanja Tidak Langsung
1 Belanja Pegawai
98.33 101.75
111.45 2
Belanja Bunga 0.00
0.00 0.00
3 Belanja Subsidi
79.20 0.00
0.00 4
Belanja Hibah 100.00
75.07 67.04
5 Belanja Bantuan Sosial
90.90 76.30
76.82 6
Belanja Bagi Hasil 0.00
0.00 0.00
7 Belanja Bantuan
Keuangan 97.63
79.21 59.21
8 Belanja Tidak Terduga
93.05 90.01
0.00 B
Belanja Langsung
1 Belanja Pegawai
85.28 82.87
80.05 2
Belanja Barang Jasa 85.37
80.45 64.99
3 Belanja Modal
70.60 81.86
66.54
Tabel 3.6. Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Tidak Langsung Daerah
No Uraian
2008 2009
2010 Rata-rata
Pertumbuh an
1 Belanja
Pegawai 188,975,406,540.00
218,028,873,808.00 230,283,980,872.00
10 2
Belanja Bunga -
- -
- 3
Belanja Subsidi 1,218,748,500.00
- -
- 4
Belanja Hibah 551,899,000.00 1,711,500,000.00
13,306,682,500.00 444
5 Belanja
Bantuan Sosial 1,831,710,000.00 7,305,631,829.30
5,911,295,915.00 140
142 RPJMD TTU 2011
– 2015
No Uraian
2008 2009
2010 Rata-rata
Pertumbuh an
6 Belanja Bagi
Hasil kepada Pemerintah
Desa -
- -
-
7 Belanja
Bantuan Keuangan
Kepada Pemerintah
Desa 26,688,378,655.00
16,268,645,749.00 14,689,169,957.00
-24
8 Belanja Tidak
Terduga 2,791,440,000.00
270,037,871.00 -
-95
Jumlah Belanja Tidak
Langsung
222,057,582,695.00 243,584,689,257.30
264,191,129,244.00 9,08
Tabel 3.7. Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
No Uraian
2008 2009
2010 A
Belanja Tidak Langsung 163,922,665,850.00
225,430,084,993.00 247,750,153,332.00
1 Belanja Gaji Tunjangan
159,926,702,611.00 218,028,873,808.00
230,283,980,872.00 2
Belanja Tambahan Penghasilan
- 3,821,040,000.00
14,054,300,000.00
3 Belanja Penerimaan
Pimpinan ADPRD serta Operasional KDhWKDh
3,995,963,239.00 3,580,171,185.00
3,411,872,460.00 4
Belanja Pemungutan Pajak Daerah
- -
-
B Belanja Langsung
140,523,434,841.00 135,301,932,353.00
80,389,624,985.00
1 Belanja Honorarium PNS
2,138,919,250.00 11,392,182,690.00
3,675,375,000.00
RPJMD TTU 2011 – 2015
143
No Uraian
2008 2009
2010
2 Belanja Uang Lembur
124,066,575.00 181,893,000.00
94,346,000.00 3
Belanja Beasiswa Pendidikan
1,157,225,000.00 1,406,550,000.00
584,000,000.00 4
Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi Bimtek PNS
1,007,817,900.00 1,101,938,000.00
1,488,935,000.00 5
Belanja Premi ASKES 6
Belanja Makanan Minuman Pegawai
15,588,200,625.00 1,298,880,700.00
2,718,485,000.00 7
Belanja Pakaian Dinas Atribut
50,540,000.00 284,559,440.00
49,500,000.00 8
Belanja Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu
- 30,200,000.00
139,905,000.00 9
Belanja Perjalanan Dinas 8,480,177,875.00
12,169,856,348.00 10,337,014,000.00
10 Belanja Modal
111,976,487,616.00 107,435,872,175.00
61,302,064,985.00 TOTAL
304,446,100,691.00 360,732,017,346.00
328,139,778,317.00
Tabel 3.8. Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
No Uraian
Total Belanja untuk Pemenuhan Kebutuhan
Aparatur Total Pengeluaran
Belanja+Pembiayaan Pengeluaran
Prosentase ab x 100
1 Tahun Anggaran 2008
304,446,100,691.00 407,498,330,531.00
75 2
Tahun Anggaran 2009 360,732,017,346.00
423,489,694,510.30 85
3 Tahun Anggaran 2010
328,139,778,317.00 406,396,132,573.00
81
144 RPJMD TTU 2011
– 2015
Tabel 3.9. Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
No Uraian
2008 2009
2010 Rata-rata
Pertumbuhan
A Belanja Tidak Langsung
197,004,842,005.00 219,156,673,289.30
264,191,129,244.00 16
1 Belanja Gaji dan Tunjangan
159,926,702,611.00 190,020,686,655.00
226,872,108,412.00 19
2 Belanja Penerimaan Pimpinan ADPRD serta Operasional
KDhWKDh 3,995,963,239.00
3,580,171,185.00 3,411,872,460.00
-8 3
Belanja Bunga -
- -
4 Belanja Subsidi
1,218,748,500.00 -
- -50
Belanja Hibah -
1,711,500,000.00 13,306,682,500.00
339 5
Bantuan sosial 1,814,210,000.00
7,305,631,829.30 5,911,295,915.00
142 6
Bantuan keuangan kepada pemdes 27,257,777,655.00
16,268,645,749.00 14,689,169,957.00
-25 7
Belanja tidak terduga 2,791,440,000.00
270,037,871.00 -
-95
B Belanja Langsung
2,303,035,619.00 2,601,726,454.00
1,906,378,952.00 -7
1 Belanja Honorarium PNS khusus guru dan tenaga medis
277,300,000.00 211,850,000.00
214,400,000.00 -11
2 Belanja Beasiswa pendidikan PNS
1,157,225,000.00 1,406,550,000.00
584,000,000.00 -18
3 Belanja Jasa Kantor khusus tagihan bulanan kantor seperti
listrik, air, telepon dan sejenisnya 868,510,619.00
983,326,454.00 1,107,978,952.00
13
RPJMD TTU 2011 – 2015
145
No Uraian
2008 2009
2010 Rata-rata
Pertumbuhan
4 Belanja sewa gedung kantor yang telah ada kontrak jangka
panjangnya -
- -
5 Dst
C Pembiayaan Pengeluaran
5,000,000,000.00 250,000,000.00
1,000,000,000.00 103
1 Pembentukan Dana Cadangan
- -
- 2
Pembayaran Pokok Utang dst -
- -
3 Penyertaan Modal
5,000,000,000.00 250,000,000.00
1,000,000,000.00 103
TOTAL A+B+C 204,307,877,624.00
222,008,399,743.30 267,097,508,196.00
14 Tabel 3.10.
Proporsi Belanja Pendidikan No
Uraian 2008
2009 2010
Rp Rp
Rp A
Belanja Tidak Langsung 82,911,318,440.00
20.60 104,595,475,766.00
24.71 144,435,139,132.00
35.63
1 Belanja Gaji Tunjangan
PNS pada Dinas Pendidikan 82,911,318,440.00
20.60 97,042,918,466.00
22.93 124,339,308,332.00
30.67 2
Belanja Gaji Tunjangan Tenaga Kependidikan
- 0.00
- 0.00
5,796,530,800.00 1.43
146 RPJMD TTU 2011
– 2015
No Uraian
2008 2009
2010 Rp
Rp Rp
3 Belanja Tambahan
Penghasilan -
0.00 3,821,040,000.00
0.90 14,054,300,000.00
3.47
4 Belanja Bantuan Keuangan
Pelaksanaan Fungsi Pendidikan
- -
- -
5 Belanja Bantuan Sosial
Pelaksanaan Fungsi Pendidikan
- 0.00
3,731,517,300.00 0.88
245,000,000.00 0.06
B Belanja Langsung
10,650,871,015.00 2.65
33,869,154,847.00 8.00
11,321,016,590.00 2.79
1 Belanja Kegiatan pada
Dinas Pendidikan 10,650,871,015.00
2.65 33,869,154,847.00
8.00 11,321,016,590.00
2.79
2 Belanja Kegiatan
Pelaksanaan fungsi Pendidikan
- -
-
A+B Total Belanja Daerah
Fungsi Pendidikan 93,562,189,455.00
23 138,464,630,613.00
33 155,756,155,722.00
38 C
Total Belanja Daerah 402,498,330,531.00
423,239,694,510.30 405,396,132,573.00
RPJMD TTU 2011 – 2015
147
Berdasarkan tabel-tabel pengeluaran APBD Kabupaten Timor Tengah Utara tersebut dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:
1. Realisasi belanja daerah Kabupaten Timor Tengah Utara dari tahun anggaran
2008 sampai dengan tahun anggaran 2010 cenderung menurun jika dibandingkan dengan target. Penurunan realisasi ini disebabkan karena
adanya penghematan dalam belanja daerah dan tidak direalisasikannya beberapa obyek belanja karena tidak tercapainya penerimaan terutama yang
bersumber dari pendapatan asli daerah PAD. 2.
Proporsi realisasi belanja tidak langsung masih merupakan komponen terbesar dari belanja daerah Kabupaten Timor Tengah Utara tahun anggaran
2008 sampai dengan tahun anggaran 2010. Belanja tidak langsung terdiri atas belanja pegawai, belanja subsidi, belanja hibah, bantuan sosial, bantuan
keuangan dan belanja tidak terduga. Belanja pegawai sebagai komponen terbesar dari belanja tidak langsung meliputi gaji dan tunjangan PNSD
Kabupaten Timor Tengah Utara. 3.
Realisasi Belanja Tidak Langsung Kabupaten Timor Tengah Utara tahun anggaran 2008 sampai dengan 2010 mengalami pertumbuhan khusus untuk
belanja pegawai, belanja hibah dan bantuan sosial. Sedangkan belanja bantuan keuangan kepada pemerintah desa dan belanja tidak terduga
mengalami penurunan. 4.
Realisasi belanja untuk kebutuhan aparatur lingkup Pemkab Timor Tengah Utara juga mengalami pertumbuhan dengan proporsi yang juga semakin
meningkat dari tahun ke tahun.
3.2.3 Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Analisis terhadap pembiayaan daerah bertujuan untuk memperoleh gambaran
dari pengaruh kebijakan pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap surplusdefisit belanja daerah sebagai bahan untuk
148 RPJMD TTU 2011
– 2015
menentukan kebijakan pembiayaan di masa datang dalam rangka perhitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah.
Tabel 3.11. Penutup Defisit Riil Anggaran
No Uraian
2008 2009
2010
1 Realisasi
Pendapatan Daerah 393,162,160,841.56
412,691,472,776.90 415,780,557,522.47 Dikurangi realisasi
2 Belanja Daerah
402,505,766,531.00 423,239,694,510.30 405,396,132,573.00
3 Pengeluaran
Pembiayaan Daerah 5,000,000,000.00
250,000,000.00 1,000,000,000.00
A Defisit Riil
14,343,605,689.44 10,798,221,733.40
9,384,424,949.47
Ditutup oleh realisasi
Penerimaan Pembiayaan
4 SiLPA TA.
Sebelumnya 52,294,872,927.81
38,324,595,063.37 27,643,762,329.97
5 Pencairan Dana
Cadangan -
- -
6 Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
- -
-
7 Penerimaan
Pinjaman Daerah -
- -
8 Penerimaan
Kembali Pinjaman Daerah
- -
-
9 Penerimaan Piutang
Daerah 373,327,825.00
117,389,000.00 144,216,500.00
B Total Realisasi
52,668,200,752.81 38,441,984,063.37 27,787,978,829.97
RPJMD TTU 2011 – 2015
149
No Uraian
2008 2009
2010 Penerimaan
Pembiayaan Daerah
A+B Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran Tahun
Berkenaan 38,324,595,063.37
27,643,762,329.97 37,172,403,779.44
Tabel 3.12. Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran
No Uraian
Proporsi dari Total Defisit Riil 2008
2009 2010
1 SiLPA Tahun Anggaran
sebelumnya 364.59
354.92 294.57
2 Pencairan Dana Cadangan
0.00 0.00
0.00 3
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
0.00 0.00
0.00 4
Penerimaan Pinjaman Daerah 0.00
0.00 0.00
5 Penerimaan kembali
Pemberian Pinjaman Daerah 0.00
0.00 0.00
6 Penerimaan Piutang Daerah
2.60 1.09
1.34 7
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun berkenaan
267.19 256.00
257.34
150 RPJMD TTU 2011
– 2015
Tabel 3.13. Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
No Uraian
2008 2009
2010 Rata-rata
Pertumbuhan Rp
dari SiLPA Rp
dari SiLPA Rp
dari SiLPA
1 Jumlah SiLPA
38,324,595,063.37 100.00
27,643,762,329.97 100
38,450,647,191.44 100
2 2
Pelampauan penerimaan PAD
- 0.00
- -
3 Pelampauan
penerimaan Dana Perimbangan
- 0.00
- -
4 Pelampauan
penerimaan lain- lain Pendapatan
Daerah Yang Sah -
0.00 -
-
5 Sisa Penghematan
Belanja atau akibat lainnya
- 0.00
- -
6 Kewajiban kepada
pihak ketiga sampai akhir tahun
belum terselesaikn 2,044,281,259.00
5.33 1,359,574,668.00
5 9,375,101,134.00
24 230
7 Kegiatan lanjutan
10,521,784,336.00 27.45
48,521,513,267.00 176
2,871,656,866.00 7
134
RPJMD TTU 2011 – 2015
151
Tabel 3.14. Sisa Lebih riil Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan
No Uraian
2008 2009
2010
1 Saldo kas neraca
daerah 38,324,595,063.37
27,654,091,351.97 38,450,647,191.44
Dikurangi
2 Kewajiban
kepada pihak ketiga sampai
dengan akhir tahun belum
terselesaikan 2,044,281,259.00
1,359,574,668.00 9,375,101,134.00
3 Kegiatan lanjutan
10,521,784,336.00 48,521,513,267.00
2,871,656,866.00
Sisa Lebih riil Pembiayaan
Anggaran 25,758,529,468.37 22,226,996,583.03
26,203,889,191.44
Perkembangan realisasi dan komposisi Pembiayaan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun Anggaran 2008 sampai dengan Tahun Anggaran 2010
dapat dijelaskan sebagai berikut: 1
Dalam tahun anggaran 2008 dan 2009 Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara mengalami defisit riil anggaran oleh karena belanja dan pengeluaran
pembiayaan melebihi pendapatan. Defisit riil anggaran ini ditutup dengan penerimaan pembiayaan yang berasal dari SiLPA tahun anggaran sebelumnya
dan penerimaan piutang daerah. Sedangkan di tahun anggaran 2010, terdapat surplus anggaran karena realisasi belanja dan pengeluaran pembiayaan lebih
rendah dari pendapatan. 2
SiLPA tahun anggaran sebelumnya merupakan komponen terbesar dari penutup defisit riil anggaran Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara
tahun anggaran 2008 dan 2009. Penutup defisit riil anggaran juga berasal dari penerimaan piutang daerah.
152 RPJMD TTU 2011
– 2015
3.3 Neraca Daerah
Neraca daerah menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara yang meliputi asset, kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal
tertentu. Analisis terhadap neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan pemerintah daerah melalui perhitungan rasio likuiditas,
solvabilitas dan kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah.
Perkembangan neraca daerah Kabupaten Timor Tengah Utara dari tahun anggaran 2008 sampai dengan tahun anggaran 2010 adalah sebagai berikut :
RPJMD TTU 2011 – 2015
153
Tabel 3.15. Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah
No Uraian
2008 2009
2010 Rata-rata
Pertumbuhan P1
P2
1 ASET
1.1 ASET LANCAR
48,522,193,253.42 35,041,253,232.10 45,528,810,914.70 1.07
-0.28 0.30
1.1.1 Kas
38,324,595,063.37 27,654,091,351.97
38,450,647,169.44 5.60
-0.28 0.39
1.1.2 Piutang
2,759,134,808.00 2,519,688,683.00
1,809,533,365.00 -18.43
-0.09 -0.28
1.1.3 Persediaan
7,438,463,382.05 4,867,473,197.13
5,268,630,380.26 -13.16
-0.35 0.08
1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG
33,042,740,007.00 32,505,792,680.00 37,425,444,027.96 6.75
-0.02 0.15
1.2.1 Investasi Non Permanen Lainnya
8,124,367,722.00 8,542,289,722.00
12,461,941,069.96 25.51
0.05 0.46
1.2.2 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
24,918,372,285.00 23,963,502,958.00
24,963,502,958.00 0.17
-0.04 0.04
1.3 ASET TETAP
827,135,656,737.61 927,982,058,179.61 1,155,041,582,816.00 18.33
0.12 0.24
1.3.1 Tanah
69,623,906,297.40 69,639,706,297.40
91,654,011,336.00 15.82
0.00 0.32
1.3.2 Peralatan dan Mesin
164,630,526,526.50 180,496,413,784.50
102,241,675,434.00 -16.86
0.10 -0.43
1.3.3 Gedung dan Bangunan
310,650,387,093.10 354,915,168,394.10
255,619,315,909.00 -6.86
0.14 -0.28
1.3.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan
247,002,200,524.65 286,540,967,047.65
669,111,235,289.00 74.76
0.16 1.34
154 RPJMD TTU 2011
– 2015
No Uraian
2008 2009
2010 Rata-rata
Pertumbuhan P1
P2 1.3.5
Aset Tetap Lainnya 9,380,753,216.96
10,272,521,966.96 5,273,480,411.00
-19.58 0.10