3.63 85.36 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang 11.37 94.36 1.1 38.25 Dana Perimbangan 97.39 104,595,475,766.00 Neraca Daerah

RPJMD TTU 2011 – 2015 135 Berdasarkan tabel perkembangan pendapatan daerah Kabupaten Timor Tengah Utara tahun anggaran 2006 sampai tahun anggaran 2010, penerimaan daerah dari kelompok Pendapatan Asli Daerah PAD mengalami pertumbuhan khusus untuk jenis penerimaan pajak daerah, retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Sedangkan untuk jenis penerimaan lain-lain PAD mengalami penurunan disebabkan tidak tercapainya target penerimaan khususnya pada obyek penerimaan tuntutan atas ganti kerugian daerah. Pendapatan pajak daerah merupakan jenis PAD yang mengalami peningkatan cukup besar sehubungan dengan adanya obyek pajak baru yakni sumbangan pihak ketiga dari iuran usaha pertambangan IUP di tahun 2009 dan 2010. Untuk kelompok Dana Perimbangan juga mengalami pertumbuhan untuk semua jenis penerimaan yakni Dana Bagi Hasil PajakBagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum DAU dan Dana Alokasi Khusus DAK dengan rata-rata pertumbuhan di atas 5. Walaupun jenis pendapatan bagi hasil pajak mengalami pertumbuhan yang cukup besar di tahun 2006 – 2010 namun diperkirakan pada tahun-tahun mendatang penerimaan dari sektor ini akan semakin berkurang sehubungan dengan kebijakan pemerintah menjadikan obyek pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB dan Pajak Bumi dan Bangunan PBB sebagai pajak daerah. Sedangkan untuk kelompok Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah pertumbuhannya bervariasi sesuai dengan alokasi dana dari pemerintah pusat maupun propinsi. Tabel 3.2. Proporsi Sumber Pendapatan Daerah No Uraian 2008 2009 2010 1 PENDAPATAN 100 100 100

1.1 Pendapatan Asli Daerah

2.78 3.63

3.27 1.1.1 Pajak Daerah 0.25 0.94 0.99 1.1.2 Retribusi Daerah 0.67 0.77 0.82 1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 0.36 0.40 0.53 1.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah 1.50 1.53 0.94 136 RPJMD TTU 2011 – 2015 No Uraian 2008 2009 2010 1.2 Dana Perimbangan 91.08

87.85 85.36

1.2.1 Dana Bagi Hasil PajakBagi Hasil Bukan Pajak 5.53 5.09 5.61 1.2.2 Dana Alokasi Umum DAU 72.69 70.08 71.34 1.2.3 Dana Alokasi Khusus DAK 12.86 12.68 8.41

1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang

Sah 6.14

8.51 11.37

1.3.1 Hibah 3.13 1.45 0.68 1.3.2 Dana Darurat 0.00 0.00 0.00 1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi 0.74 0.95 1.03 1.3.4 Dana Penyesuaian 1.74 5.34 9.10 1.3.5 Bantuan Keuangan dari Propinsi 0.52 0.77 0.55 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kelompok Dana Perimbangan merupakan sumber terbesar pendapatan daerah 85-91 sedangkan kelompok PAD 2-3 dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah menyumbang tidak lebih dari 6-11 dari total pendapatan daerah Kabupaten Timor Tengah Utara. Hal ini menunjukan bahwa perlu adanya optimalisasi PAD untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah pusat. Tabel 3.3. Kinerja Realisasi Pendapatan Daerah No Uraian Kinerja 2008 2009 2010 1 PENDAPATAN

95.23 94.36

92.44 1.1

Pendapatan Asli Daerah 67.39

46.48 38.25

1.1.1 Pajak Daerah 114.64 378.00 95.78 1.1.2 Retribusi Daerah 97.08 112.91 109.35 1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 100.00 55.68 61.23 RPJMD TTU 2011 – 2015 137 No Uraian Kinerja 2008 2009 2010 1.1.4 Lain-lain PAD Yang Sah 52.59 24.75 15.85

1.2 Dana Perimbangan

98.53 97.39

97.44 1.2.1 Dana Bagi Hasil PajakBagi Hasil Bukan Pajak 101.32 68.43 71.14 1.2.2 Dana Alokasi Umum DAU 100.00 100.00 100.04 1.2.3 Dana Alokasi Khusus DAK 90.00 99.94 100.00

1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah

Yang Sah 63.61 123.59 94.58 1.3.1 Hibah 60.08 60.36 58.61 1.3.2 Dana Darurat 0.00 0.00 0.00 1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi 94.39 82.65 98.34 1.3.4 Dana Penyesuaian 90.78 149.15 98.83 1.3.5 Bantuan Keuangan dari Propinsi 98.19 94.33 92.64 Jika dibandingkan dengan target dapat diketahui bahwa realisasi pendapatan daerah selama tahun anggaran 2008 sampai dengan tahun anggaran 2010 rata-rata di atas 90. Untuk kelompok PAD, realisasi jenis penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah bahkan melampaui target yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk jenis pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah tidak mencapai target oleh karena tidak tercapainya target penerimaan pada obyek penerimaan tuntutan atas ganti kerugian daerah. Untuk kelompok Dana Perimbangan, realisasi setiap jenis pendapatan rata-rata mencapai target kecuali untuk jenis pendapatan bagi hasil pajakbagi hasil bukan pajak. Untuk kelompok Lain-lain Pendapatan Daerah rata-rata realisasinya di atas 90.

3.2.2 Perkembangan Belanja Daerah

Pengelolaan belanja daerah merupakan bagian dari pelaksanaan program pembangunan untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan. 138 RPJMD TTU 2011 – 2015 Kebijakan pengelolaan belanja daerah didasarkan pada anggaran berbasis kinerja dengan orientasi pada pencapaian hasil, dan prinsip transparansi, akuntabilitas, efisiensi dan efektifitas. Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini : RPJMD TTU 2011 – 2015 139 Tabel 3.4. Realisasi Belanja Daerah Kabupaten TTU TA. 2008–2010 No Uraian 2008 2009 2010 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi A Belanja Tidak Langsung 201,143,776,157.20 197,004,842,005.00 223,014,906,128.77 219,215,459,518.30 261,200,289,090.38 264,191,129,244.00 1 Belanja Pegawai 166,702,029,231.00 163,922,665,850.00 190,321,496,676.80 193,659,644,069.00 206,618,419,877.00 230,283,980,872.00 2 Belanja Bunga - - - - - - 3 Belanja Subsidi 1,538,748,500.00 1,218,748,500.00 - - - - 4 Belanja Hibah 551,899,000.00 551,899,000.00 2,280,000,000.00 1,711,500,000.00 19,849,920,650.00 13,306,682,500.00 5 Belanja Bantuan Sosial 2,015,000,000.00 1,831,710,000.00 9,574,673,447.97 7,305,631,829.30 7,694,974,600.00 5,911,295,915.00 6 Belanja Bagi Hasil - - - - - - 7 Belanja Bantuan Keuangan 27,336,099,426.20 26,688,378,655.00 20,538,736,004.00 16,268,645,749.00 24,808,826,823.00 14,689,169,957.00 8 Belanja Tidak Terduga 3,000,000,000.00 2,791,440,000.00 300,000,000.00 270,037,871.00 2,228,147,140.38 - B Belanja Langsung 268,196,636,357.87 205,500,924,526.00 250,423,349,850.25 204,024,234,992.00 208,633,904,215.71 141,205,003,329.00 140 RPJMD TTU 2011 – 2015 No Uraian 2008 2009 2010 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi 1 Belanja Pegawai 29,377,933,409.00 25,052,740,690.00 29,408,123,624.85 24,369,229,739.00 27,765,106,500.00 22,226,158,136.00 2 Belanja Barang Jasa 80,208,699,902.87 68,471,696,220.00 89,767,448,048.40 72,219,133,078.00 88,746,308,577.41 57,676,780,208.00 3 Belanja Modal 158,610,003,046.00 111,976,487,616.00 131,247,778,177.00 107,435,872,175.00 92,122,489,138.30 61,302,064,985.00 RPJMD TTU 2011 – 2015 141 Tabel 3.5. Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran No Uraian 2008 2009 2010 A Belanja Tidak Langsung 1 Belanja Pegawai 98.33 101.75 111.45 2 Belanja Bunga 0.00 0.00 0.00 3 Belanja Subsidi 79.20 0.00 0.00 4 Belanja Hibah 100.00 75.07 67.04 5 Belanja Bantuan Sosial 90.90 76.30 76.82 6 Belanja Bagi Hasil 0.00 0.00 0.00 7 Belanja Bantuan Keuangan 97.63 79.21 59.21 8 Belanja Tidak Terduga 93.05 90.01 0.00 B Belanja Langsung 1 Belanja Pegawai 85.28 82.87 80.05 2 Belanja Barang Jasa 85.37 80.45 64.99 3 Belanja Modal 70.60 81.86 66.54 Tabel 3.6. Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Tidak Langsung Daerah No Uraian 2008 2009 2010 Rata-rata Pertumbuh an 1 Belanja Pegawai 188,975,406,540.00 218,028,873,808.00 230,283,980,872.00 10 2 Belanja Bunga - - - - 3 Belanja Subsidi 1,218,748,500.00 - - - 4 Belanja Hibah 551,899,000.00 1,711,500,000.00 13,306,682,500.00 444 5 Belanja Bantuan Sosial 1,831,710,000.00 7,305,631,829.30 5,911,295,915.00 140 142 RPJMD TTU 2011 – 2015 No Uraian 2008 2009 2010 Rata-rata Pertumbuh an 6 Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintah Desa - - - - 7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa 26,688,378,655.00 16,268,645,749.00 14,689,169,957.00 -24 8 Belanja Tidak Terduga 2,791,440,000.00 270,037,871.00 - -95 Jumlah Belanja Tidak Langsung 222,057,582,695.00 243,584,689,257.30 264,191,129,244.00 9,08 Tabel 3.7. Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur No Uraian 2008 2009 2010 A Belanja Tidak Langsung 163,922,665,850.00 225,430,084,993.00 247,750,153,332.00 1 Belanja Gaji Tunjangan 159,926,702,611.00 218,028,873,808.00 230,283,980,872.00 2 Belanja Tambahan Penghasilan - 3,821,040,000.00 14,054,300,000.00 3 Belanja Penerimaan Pimpinan ADPRD serta Operasional KDhWKDh 3,995,963,239.00 3,580,171,185.00 3,411,872,460.00 4 Belanja Pemungutan Pajak Daerah - - - B Belanja Langsung 140,523,434,841.00 135,301,932,353.00 80,389,624,985.00 1 Belanja Honorarium PNS 2,138,919,250.00 11,392,182,690.00 3,675,375,000.00 RPJMD TTU 2011 – 2015 143 No Uraian 2008 2009 2010 2 Belanja Uang Lembur 124,066,575.00 181,893,000.00 94,346,000.00 3 Belanja Beasiswa Pendidikan 1,157,225,000.00 1,406,550,000.00 584,000,000.00 4 Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi Bimtek PNS 1,007,817,900.00 1,101,938,000.00 1,488,935,000.00 5 Belanja Premi ASKES 6 Belanja Makanan Minuman Pegawai 15,588,200,625.00 1,298,880,700.00 2,718,485,000.00 7 Belanja Pakaian Dinas Atribut 50,540,000.00 284,559,440.00 49,500,000.00 8 Belanja Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu - 30,200,000.00 139,905,000.00 9 Belanja Perjalanan Dinas 8,480,177,875.00 12,169,856,348.00 10,337,014,000.00 10 Belanja Modal 111,976,487,616.00 107,435,872,175.00 61,302,064,985.00 TOTAL 304,446,100,691.00 360,732,017,346.00 328,139,778,317.00 Tabel 3.8. Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur No Uraian Total Belanja untuk Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Total Pengeluaran Belanja+Pembiayaan Pengeluaran Prosentase ab x 100 1 Tahun Anggaran 2008 304,446,100,691.00 407,498,330,531.00 75 2 Tahun Anggaran 2009 360,732,017,346.00 423,489,694,510.30 85 3 Tahun Anggaran 2010 328,139,778,317.00 406,396,132,573.00 81 144 RPJMD TTU 2011 – 2015 Tabel 3.9. Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama No Uraian 2008 2009 2010 Rata-rata Pertumbuhan A Belanja Tidak Langsung 197,004,842,005.00 219,156,673,289.30 264,191,129,244.00 16 1 Belanja Gaji dan Tunjangan 159,926,702,611.00 190,020,686,655.00 226,872,108,412.00 19 2 Belanja Penerimaan Pimpinan ADPRD serta Operasional KDhWKDh 3,995,963,239.00 3,580,171,185.00 3,411,872,460.00 -8 3 Belanja Bunga - - - 4 Belanja Subsidi 1,218,748,500.00 - - -50 Belanja Hibah - 1,711,500,000.00 13,306,682,500.00 339 5 Bantuan sosial 1,814,210,000.00 7,305,631,829.30 5,911,295,915.00 142 6 Bantuan keuangan kepada pemdes 27,257,777,655.00 16,268,645,749.00 14,689,169,957.00 -25 7 Belanja tidak terduga 2,791,440,000.00 270,037,871.00 - -95 B Belanja Langsung 2,303,035,619.00 2,601,726,454.00 1,906,378,952.00 -7 1 Belanja Honorarium PNS khusus guru dan tenaga medis 277,300,000.00 211,850,000.00 214,400,000.00 -11 2 Belanja Beasiswa pendidikan PNS 1,157,225,000.00 1,406,550,000.00 584,000,000.00 -18 3 Belanja Jasa Kantor khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya 868,510,619.00 983,326,454.00 1,107,978,952.00 13 RPJMD TTU 2011 – 2015 145 No Uraian 2008 2009 2010 Rata-rata Pertumbuhan 4 Belanja sewa gedung kantor yang telah ada kontrak jangka panjangnya - - - 5 Dst C Pembiayaan Pengeluaran 5,000,000,000.00 250,000,000.00 1,000,000,000.00 103 1 Pembentukan Dana Cadangan - - - 2 Pembayaran Pokok Utang dst - - - 3 Penyertaan Modal 5,000,000,000.00 250,000,000.00 1,000,000,000.00 103 TOTAL A+B+C 204,307,877,624.00 222,008,399,743.30 267,097,508,196.00 14 Tabel 3.10. Proporsi Belanja Pendidikan No Uraian 2008 2009 2010 Rp Rp Rp A Belanja Tidak Langsung 82,911,318,440.00

20.60 104,595,475,766.00

24.71 144,435,139,132.00

35.63 1 Belanja Gaji Tunjangan PNS pada Dinas Pendidikan 82,911,318,440.00 20.60 97,042,918,466.00 22.93 124,339,308,332.00 30.67 2 Belanja Gaji Tunjangan Tenaga Kependidikan - 0.00 - 0.00 5,796,530,800.00 1.43 146 RPJMD TTU 2011 – 2015 No Uraian 2008 2009 2010 Rp Rp Rp 3 Belanja Tambahan Penghasilan - 0.00 3,821,040,000.00 0.90 14,054,300,000.00 3.47 4 Belanja Bantuan Keuangan Pelaksanaan Fungsi Pendidikan - - - - 5 Belanja Bantuan Sosial Pelaksanaan Fungsi Pendidikan - 0.00 3,731,517,300.00 0.88 245,000,000.00 0.06 B Belanja Langsung 10,650,871,015.00 2.65 33,869,154,847.00 8.00 11,321,016,590.00 2.79 1 Belanja Kegiatan pada Dinas Pendidikan 10,650,871,015.00 2.65 33,869,154,847.00 8.00 11,321,016,590.00 2.79 2 Belanja Kegiatan Pelaksanaan fungsi Pendidikan - - - A+B Total Belanja Daerah Fungsi Pendidikan 93,562,189,455.00 23 138,464,630,613.00 33 155,756,155,722.00 38 C Total Belanja Daerah 402,498,330,531.00 423,239,694,510.30 405,396,132,573.00 RPJMD TTU 2011 – 2015 147 Berdasarkan tabel-tabel pengeluaran APBD Kabupaten Timor Tengah Utara tersebut dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut: 1. Realisasi belanja daerah Kabupaten Timor Tengah Utara dari tahun anggaran 2008 sampai dengan tahun anggaran 2010 cenderung menurun jika dibandingkan dengan target. Penurunan realisasi ini disebabkan karena adanya penghematan dalam belanja daerah dan tidak direalisasikannya beberapa obyek belanja karena tidak tercapainya penerimaan terutama yang bersumber dari pendapatan asli daerah PAD. 2. Proporsi realisasi belanja tidak langsung masih merupakan komponen terbesar dari belanja daerah Kabupaten Timor Tengah Utara tahun anggaran 2008 sampai dengan tahun anggaran 2010. Belanja tidak langsung terdiri atas belanja pegawai, belanja subsidi, belanja hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga. Belanja pegawai sebagai komponen terbesar dari belanja tidak langsung meliputi gaji dan tunjangan PNSD Kabupaten Timor Tengah Utara. 3. Realisasi Belanja Tidak Langsung Kabupaten Timor Tengah Utara tahun anggaran 2008 sampai dengan 2010 mengalami pertumbuhan khusus untuk belanja pegawai, belanja hibah dan bantuan sosial. Sedangkan belanja bantuan keuangan kepada pemerintah desa dan belanja tidak terduga mengalami penurunan. 4. Realisasi belanja untuk kebutuhan aparatur lingkup Pemkab Timor Tengah Utara juga mengalami pertumbuhan dengan proporsi yang juga semakin meningkat dari tahun ke tahun.

3.2.3 Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Analisis terhadap pembiayaan daerah bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap surplusdefisit belanja daerah sebagai bahan untuk 148 RPJMD TTU 2011 – 2015 menentukan kebijakan pembiayaan di masa datang dalam rangka perhitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Tabel 3.11. Penutup Defisit Riil Anggaran No Uraian 2008 2009 2010 1 Realisasi Pendapatan Daerah 393,162,160,841.56 412,691,472,776.90 415,780,557,522.47 Dikurangi realisasi 2 Belanja Daerah 402,505,766,531.00 423,239,694,510.30 405,396,132,573.00 3 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 5,000,000,000.00 250,000,000.00 1,000,000,000.00 A Defisit Riil 14,343,605,689.44 10,798,221,733.40 9,384,424,949.47 Ditutup oleh realisasi Penerimaan Pembiayaan 4 SiLPA TA. Sebelumnya 52,294,872,927.81 38,324,595,063.37 27,643,762,329.97 5 Pencairan Dana Cadangan - - - 6 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan - - - 7 Penerimaan Pinjaman Daerah - - - 8 Penerimaan Kembali Pinjaman Daerah - - - 9 Penerimaan Piutang Daerah 373,327,825.00 117,389,000.00 144,216,500.00 B Total Realisasi 52,668,200,752.81 38,441,984,063.37 27,787,978,829.97 RPJMD TTU 2011 – 2015 149 No Uraian 2008 2009 2010 Penerimaan Pembiayaan Daerah A+B Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan 38,324,595,063.37 27,643,762,329.97 37,172,403,779.44 Tabel 3.12. Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran No Uraian Proporsi dari Total Defisit Riil 2008 2009 2010 1 SiLPA Tahun Anggaran sebelumnya 364.59 354.92 294.57 2 Pencairan Dana Cadangan 0.00 0.00 0.00 3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 0.00 0.00 0.00 4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0.00 0.00 0.00 5 Penerimaan kembali Pemberian Pinjaman Daerah 0.00 0.00 0.00 6 Penerimaan Piutang Daerah 2.60 1.09 1.34 7 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun berkenaan 267.19 256.00 257.34 150 RPJMD TTU 2011 – 2015 Tabel 3.13. Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran No Uraian 2008 2009 2010 Rata-rata Pertumbuhan Rp dari SiLPA Rp dari SiLPA Rp dari SiLPA 1 Jumlah SiLPA 38,324,595,063.37 100.00 27,643,762,329.97 100 38,450,647,191.44 100 2 2 Pelampauan penerimaan PAD - 0.00 - - 3 Pelampauan penerimaan Dana Perimbangan - 0.00 - - 4 Pelampauan penerimaan lain- lain Pendapatan Daerah Yang Sah - 0.00 - - 5 Sisa Penghematan Belanja atau akibat lainnya - 0.00 - - 6 Kewajiban kepada pihak ketiga sampai akhir tahun belum terselesaikn 2,044,281,259.00 5.33 1,359,574,668.00 5 9,375,101,134.00 24 230 7 Kegiatan lanjutan 10,521,784,336.00 27.45 48,521,513,267.00 176 2,871,656,866.00 7 134 RPJMD TTU 2011 – 2015 151 Tabel 3.14. Sisa Lebih riil Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan No Uraian 2008 2009 2010 1 Saldo kas neraca daerah 38,324,595,063.37 27,654,091,351.97 38,450,647,191.44 Dikurangi 2 Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan 2,044,281,259.00 1,359,574,668.00 9,375,101,134.00 3 Kegiatan lanjutan 10,521,784,336.00 48,521,513,267.00 2,871,656,866.00 Sisa Lebih riil Pembiayaan Anggaran 25,758,529,468.37 22,226,996,583.03 26,203,889,191.44 Perkembangan realisasi dan komposisi Pembiayaan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun Anggaran 2008 sampai dengan Tahun Anggaran 2010 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Dalam tahun anggaran 2008 dan 2009 Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara mengalami defisit riil anggaran oleh karena belanja dan pengeluaran pembiayaan melebihi pendapatan. Defisit riil anggaran ini ditutup dengan penerimaan pembiayaan yang berasal dari SiLPA tahun anggaran sebelumnya dan penerimaan piutang daerah. Sedangkan di tahun anggaran 2010, terdapat surplus anggaran karena realisasi belanja dan pengeluaran pembiayaan lebih rendah dari pendapatan. 2 SiLPA tahun anggaran sebelumnya merupakan komponen terbesar dari penutup defisit riil anggaran Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara tahun anggaran 2008 dan 2009. Penutup defisit riil anggaran juga berasal dari penerimaan piutang daerah. 152 RPJMD TTU 2011 – 2015

3.3 Neraca Daerah

Neraca daerah menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara yang meliputi asset, kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Analisis terhadap neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan pemerintah daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah. Perkembangan neraca daerah Kabupaten Timor Tengah Utara dari tahun anggaran 2008 sampai dengan tahun anggaran 2010 adalah sebagai berikut : RPJMD TTU 2011 – 2015 153 Tabel 3.15. Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah No Uraian 2008 2009 2010 Rata-rata Pertumbuhan P1 P2 1 ASET 1.1 ASET LANCAR 48,522,193,253.42 35,041,253,232.10 45,528,810,914.70 1.07 -0.28 0.30 1.1.1 Kas 38,324,595,063.37 27,654,091,351.97 38,450,647,169.44 5.60 -0.28 0.39 1.1.2 Piutang 2,759,134,808.00 2,519,688,683.00 1,809,533,365.00 -18.43 -0.09 -0.28 1.1.3 Persediaan 7,438,463,382.05 4,867,473,197.13 5,268,630,380.26 -13.16 -0.35 0.08 1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG 33,042,740,007.00 32,505,792,680.00 37,425,444,027.96 6.75 -0.02 0.15 1.2.1 Investasi Non Permanen Lainnya 8,124,367,722.00 8,542,289,722.00 12,461,941,069.96 25.51 0.05 0.46 1.2.2 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 24,918,372,285.00 23,963,502,958.00 24,963,502,958.00 0.17 -0.04 0.04 1.3 ASET TETAP 827,135,656,737.61 927,982,058,179.61 1,155,041,582,816.00 18.33

0.12 0.24

1.3.1 Tanah 69,623,906,297.40 69,639,706,297.40 91,654,011,336.00 15.82 0.00 0.32 1.3.2 Peralatan dan Mesin 164,630,526,526.50 180,496,413,784.50 102,241,675,434.00 -16.86 0.10 -0.43 1.3.3 Gedung dan Bangunan 310,650,387,093.10 354,915,168,394.10 255,619,315,909.00 -6.86 0.14 -0.28 1.3.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 247,002,200,524.65 286,540,967,047.65 669,111,235,289.00 74.76 0.16 1.34 154 RPJMD TTU 2011 – 2015 No Uraian 2008 2009 2010 Rata-rata Pertumbuhan P1 P2 1.3.5 Aset Tetap Lainnya 9,380,753,216.96 10,272,521,966.96 5,273,480,411.00 -19.58 0.10