128 RPJMD TTU 2011
– 2015
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab ini mendeskripsikan dan menganalisis 3 tiga hal yakni kinerja pengelolaan keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan serta kerangka
pendanaan. Hasil analisis terhadap kinerja dan kebijakan pengelolaan keuangan pada masa lalu dimaksudkan untuk mengetahui kapasitas fiskal daerah dalam
membiayai program-program pembangunan daerah. Potret kondisi riil keuangan daerah
tersebut kemudian
dijadikan sebagai
basis argumen
untuk memproyeksikan kerangka pendanaan pada periode 2011
– 2015.
3.1 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah
3.1.1 Ruang Lingkup dan Asas Keuangan Daerah
Keuangan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara dikelola sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Ruang lingkup keuangan daerah meliputi:
a Hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta
melakukan pinjaman; b
Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan membayar tagihan pihak ketiga;
c Penerimaan daerah;
d Pengeluaran daerah;
RPJMD TTU 2011 – 2015
129
e Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat
berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan daerah;
f Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan atau kepentingan umum. Asas umum pengelolaan keuangan daerah yang telah menjadi komitmen
pemerintah daerah Kabupaten Timor Tengah Utara adalah bahwa: 1
Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang- undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.
2 Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem terintegrasi,
diwujudkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD yang ditetapkan setiap tahun dengan Peraturan Daerah.
APBD merupakan instrumen untuk menentukan besar penerimaan dan pengeluaran yang membantu proses pengambilan keputusan terkait dengan
kebijakan pendapatan maupun belanja daerah, otorisasi pengeluaran di masa- masa yang akan datang, alat untuk memotivasi para pegawai dan alat koordinasi
bagi semua aktivitas dari berbagai unit kerja. Landasan administrasi yang mengatur pengelolaan anggaran daerah antara lain prosedur dan teknis
penganggaran harus diikuti secara tertib dan taat asas agar APBD dapat disusun dan dilaksanakan dengan baik dan benar.
Aspek penting dalam penyusunan anggaran adalah penyelarasan
kebijakan policy, perencanaan planning dengan penganggaran budget
antara pemerintah daerah agar tidak tumpang tindih. Penyusunan APBD pada dasarnya bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan sumber
daya yang tersedia, mengalokasikan sumber daya secara tepat sesuai kebijakan pemerintah dan mempersiapkan kondisi bagi pelaksanaan pengelolaan anggaran
secara baik. Perubahan APBD dimungkinkan jika terjadi perkembangan yang tidak
sesuai dengan asumsi kebijakan umum APBD seperti terdapat keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar unit organisasi, antar kegiatan,
dan antar jenis belanja, serta terjadi keadaan yang menyebabkan saldo anggaran
130 RPJMD TTU 2011
– 2015
lebih tahun sebelumnya dan harus digunakan untuk pembiayaan anggaran tahun berjalan.
Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan, pemerintah daerah wajib menyampaikan pertanggungjawaban
berupa: 1 Laporan Realisasi Anggaran, 2 Neraca, 3 Laporan Arus Kas, 4 Catatan atas Laporan Keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan dan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK.
3.1.2 Asas Umum dan Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah