Perumusan kebijakan publik Kebijakan publik a. Pengertian

50 PKn Kelas IX 5 Penilaian kebijakan Pada tahap ini unit-unit pemeriksaan dalam pemerintahan menentukan apakah badan- badan eksekutif, legislatif dan peradilan memenuhi persyaratan undang-undang dalam pembuatan kebijakan dan pencapaian tujuan.

c. Bentuk-bentuk kebijakan publik

Kebijakan publik merupakan suatu keputusan yang dibuat dan ditetapkan oleh para penyelenggara negara dengan melibatkan segenap lapisan masyarakat. Kebijakan publik dapat ditetapkan dalam berbagai bentuk antara lain: 1 Peraturan perundang-undangan, meliputi: a UUD 1945; b Ketetapan MPR. c Undang-Undang. d Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang. e Peraturan Pemerintah. f Peraturan Presiden. g Peraturan Daerah. 2 Pidato pejabat tinggi, meliputi: a Pidato presiden setiap tanggal 16 Agustus. b Pidato presiden atau menteri pada waktu hari besar nasional. c Pernyataan pejabat negara. 3 Program-program pemerintah, meliputi: a RAPBN. b RAPBD. c Arah kebijakan. d Proyek-proyek. 4 Tindakan yang dilakukan pemerintah, meliputi: a Kunjungan presiden atau menteri ke negara lain, dan b Kehadiran presiden atau menteri ke suatu daerah, konggres, muktamar dan sebagainya. Gambar : 2.7 Pernyataan yang dikeluarkan seorang pejabat negara merupakan bentuk kebijakan publik. Sumber: Jawapos.co.id Gambar:2.8 Progam wajib belajar sembilan tahun merupakan salah satu bentuk kebijakan publik. Sumber :www.google.co.id 51 PKn Kelas IX Adapun yang termasuk kebijakan publik, antara lain: a. Kebijakan kenaikan kenaikan tarif angkutan, b. Kebijakan cukai tembakau, c. Kebijakan pajak kedaran mewah, d. Program transigrasi, dan e. Program wajib belajar sembilan tahun.

3. Pentingnya partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik

Kebijakan publik pada dasarnya dibuat oleh pemerintah untuk mengatur kepentingan masyarakat. Oleh karena itu dalam perumusan dan penetapannya harus selalu mengikutsertakan masyarakat. Partisipasi masyarakat merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Partisipasi masyarakat dapat menunjukkan tingkat dukungan masyarakat terhadap kebijakan publik. Dengan adanya partisipasi masyarakat yang tinggi maka kebijkan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah selalu berpihak kepada kepentingan masyarakat, sesuai dengan dasar negara Pancasila dan UUD 1945 serta tidak menyimpang dari peraturan perundang-undangan. Perlu kita sadari bahwa setelah kebijakan publik terbentuk seringkali tidak sesuai dengan harapan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hambatan-hambatan tidak dapat berjalannya kebijakan publik yang terjadi dalam masyarakat kadangkala berasal dari masyarakat sendiri. Mengapa demikian? Hambatan-hambatan bisa disebabkan karena rendahnya kesadaran hukum di kalangan masyarakat untuk melaksanakan kebijakan publik. Partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan publik merupakan proses dan wujud partisipasi politik masyarakat dalam kehidupan kenegaraan. Tingkat kesadaran hukum dan kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi mempengaruhi kebijakan publik. Semakin tinggi kesadaran hukum dan kesadaran masyarakat melaksanakan kebijakan publik semakin besar sifat membangun dan tanggung jawab. Sebaliknya apabila kesadaran hukum Bentuk partisipasi masyarakat yang positif terhadap pemerintah daerah dapat diwujudkan melalui berbagai bentuk kegiatan, antara lain; a. Menyampaikan aspirasi dengan cara santun kepada pemerintah daerah. b. Mematuhi dan melaksanakan peraturan daerah. c. Melaksanakan kegiatan keamanan dan ketertiban lingkungan. d. Membayar pajak bumi dan bangunan. e. Menjaga kelestarian lingkungan hidup.