Dasar pertimbangan Politik Luar Negeri Indonesia Bebas dan Aktif

67 PKn Kelas IX Sekutunya dengan ideologi liberal dan blok Timur Uni Soviet dengan Sekutunya yang berideologi komunis. Keadaan yang demikian ini, berpengaruh terhadap usaha-usaha bangsa Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Kenyataan yang demikian ini, memberikan dorongan bangsa Indonesia untuk menentukan sikap dalam merumuskan politik luar negerinya. Bagaimana rumusan politik luar negeri Indonesia? Pada tanggal 2 September 1948, di hadapan Badan Pekerja Nasional Pusat pemerintah Indonesia mengumumkan pendirian politik luar negeri yang antara lain berbunyi “... tetapi mestikah kita, bangsa Indonesia, yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara kita hanya harus memilih antara pro-Rusia atau pro-Amerika? Apakah tak ada pendirian lain yang harus kita ambil dalam mengejar cita-cita kiata?” Bangsa Indonesia melaksanakan politik luar negeri atas dasar keyakinan, percaya akan kekuatan sendiri dan berjuang atas kesanggupan diri sendiri. Untuk itu, dalam menjalin hubungan internasional, bangsa Indonesia menerapkan politik luar negeri bebas aktif yang diabdikan pada kepentingan nasional. Pelaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif sebagai perwujudan salah satu tujuan negara yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Oleh karena itu, sebagai bagian dari bangsa-bangsa di dunia, meskipun arus globalisasi terus mempengaruhi setiap lini kehidupan, Indonesia tetap mempertahankan politik yang bebas aktif. Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia yang bebas aktif menurut Muh.Hatta, dalam buku Dasar Politik Luar Negeri Republik Indonesia adalah sebagai berikut : a. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara b. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar negeri untuk memperbesar kemakmuran rakyat apabila barang-barang itu tidak atau belum dapat dihasilkan sendiri. c. Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat d. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul dalam pancasila, dasar filsafat negara kita. 68 PKn Kelas IX 2. Pedoman politik luar negeri Pedoman pelaksanan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif berdasarkan pada faktor-faktor sebagai berikut ; a. Dasa Sila Bandung yang mencerminkan solidaritas negara-negara Asia dan Afrika, dan perjuangan melawan imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, serta mengandung sifat non-intervensi tidak turut campur urusan negara lain. Pedoman ini diwujudkan misalnya ketika Indonesia memprakarsai berdirinya Gerakan Non-Blok GNB pada tahun 1961. Gerakan ini bertujuan untuk meredakan ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur sehingga tercipta perdamaian dunia. Belum lama ini Indonesia menyelenggarakan KAA pada tanggal 22-23 April 2005 di Jakarta. b. Prinsip bahwa masalah Asia hendaknya dipecahkan oleh bangsa Asia sendiri dengan kerjasama regional. Misalnya, Indonesia aktif membantu penyelesaian konflik di Filipina ataupun di Kampuchea. c. Pemulihan kembali kepercayaan negara-negara lain terhadap maksud dan tujuan revolusi Indonesia dengan cara memperbanyak kawan daripada lawan, menjauhkan kontradiksi dengan mencari keserasian sesuai dengan falsafah Pancasila.Misalnya,- Indonesia ikut menjadi fasilitor secara aktif dalam mendamaikan antara Palestina dan Israel. d. Pelaksanaan dilakukan dengan keluwesan dalam pendekatan dan penanggapan sehingga pengarahannya harus dilakukan untuk kepentingan nasional terutama kepentingan ekonomi rakyat. Perwujudan dari pedoman ini misalnya, Indonesia aktif dalam organisasi perdagangan di kawasan Asia Pasifik, dan menjadi anggota organisasi negara-negara penghasil minyak bumi. Hal ini sebagai wujud upaya mengelola kekayaan negara.

3. Prisip-prinsip pokok politik luar negeri

Sesuai dengan pernyataan pemerintah pada tanggal 2 September 1948 yang disampaikan di depan Badan Komite Nasional Pusat, bahwa prinsip-prinsip dasar untuk melaksanakan politik luar negeri Indonesia adalah: Bagaimana menurut pendapatmu mengenai pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif di era globalisasi sekarang ini? Presentasikan hasilnya 3.2 69 PKn Kelas IX a. Negara Indonesia menjalankan politik damai, b. Negara Indonesia menjalin persahabatan dengan segenap bangsa atas dasar saling menghargai dengan tidak mencampuri soal susunan dan corak pemerintahan negeri masing-masing. c. Negara Indonesia memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi internasional untuk menjamin perdamaian yang kekal. d. Negara Indonesia berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran internasional. e. Negara Indonesia membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman pada piagam PBB. f. Negara Indonesia membantu PBB menyokong perjuangan kemerdekaan bangsa- bangsa yang masih terjajah. Hal ini, disebabkan karena tanpa kemerdekaan tidak mungkin tercipta rasa persaudaraan dan perdamaian internasional. 4. Pelaksanaan politik bebas dan aktif Dengan melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif, diharapkan dapat tercipta perdamaian dunia yang abadi, adil, dan sejahtera. Apa yang dimaksud dengan politik bebas aktif? a. Bebas artinya bangsa Indonesia mem punyai kebebasan dalam menentukan sikap dan pandangan terhadap ber- bagai permasalahan internasional. b. Aktif artinya Indonesia senantiasa ak tif memperjuangkan terwujudnya per- damaian dunia. Aktif dalam memper- juangkan adanya kemerdekaan dan kebebasan, memperjuangkan keter- tiban dunia dan turut serta mencipta- kan keadilan sosial dunia. Sebagai upaya perwujudan politik luar negeri yang bebas aktif maka Indonesia selalu aktif ikut serta dalam menciptakan perdamaian dunia. Contoh perwujudan Indonesia dalam melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif adalah sebagai berikut. a Indonesia pada tahun 1955, menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang melahirkan semangat dan solidaritas negara-negara Asia-Afrika yang kemudian melahirkan Deklarasi Bandung. Gambar 3.8 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan para pemimpin dunia Sumber : Kompas