: Uji F- Definisi Operasional

Dim Krit Ho : seca Ha : seca 3.6.3 men mana : R 2 = koe k = jum n = jum teria pengam : β 1 = β 2 = β ara simultan : β 1 ≠ β 2 ≠ β ara simultan 3 Uji t-sta Uji t-sta ngetahui ap efisien deter mlah variabe mlah sampel mbilan kepu β 3 = 0 Ho n tidak berpe β 3 ≠ 0 Ha n berpengaru atistik Uji atistik meru pakah masin rminasi el independ l utusan : diterima F engaruh nya diterima F uh nyata terh Parsial upakan suat ng-masing Gambar 3 en F-hitung ata terhadap F-hitung hadap variab tu pengujia koefisien r F‐tabel

3.1 : Uji F-

F-tabel a variabel de F-tabel a bel depende an secara p regresi sign statistik artinya vari ependen. artinya vari en. parsial yang nifikan atau iabel indep iabel indep g bertujuan u tidak ter penden penden untuk rhadap Universitas Sumatera Utara variabel dependen dengan menganggap variabel lainnya konstan. Dalam hal ini digunakan hipotesis sebagai berikut: Ho : b i = 0 ……………………….. tidak ada pengaruh Ha : b i ≠ 0 ……………………….. ada pengaruh Dimana b i adalah koefisien variabel independen ke-i nilai parameter hipotesis, biasanya b dianggap = 0. Artinya tidak ada pengaruh variabel X terhadap Y. Bila t-hitung t-tabel, maka pada tingkat kepercayaan tertentu Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh secara nyata signifikan terhadap variabel dependen. Dan bila t-hitung t-tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu Ho diterima. Ini artinya bahwa variabel independen yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Nilai t-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Dimana: b i = Koefisien variabel independen ke-i b = Nilai hipotesis nol Sb i = Simpangan baku dari variabel independen ke-i Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 : Uji t-statistik

3.7 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

3.7.1 Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah alat yang digunakan untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terdapat korelasi variabel independen diantara satu sama lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieriras dapat dilihat dari nilai R 2 , F-hitung, t-hitung, serta standar eror. Adanya multikolinieritas ditandai dengan: a. Standar eror tidak terhingga b. Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada α=5, α=10, α=1 c. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori d. R 2 sangat tinggi

3.7.2 Autokorelasi

Autokorelasi terjadi bila error term µ dari waktu yang berbeda berkorelasi. Dikatakan bahwa error term berkorelasi atau mengalami korelasi serial apabila : variabel ei,ej ≠ 0; untuk i ≠ j, dalam hal ini dikatakan memiliki masalah autokorelasi. Ho diterima Ha diterima Universitas Sumatera Utara Ada a b Den H : H a : nilai Hipo a beberapa c Dengan Dengan D-hitung ngan Hipotes ,   a ,   a Dengan i kritis dl otesis yang cara untuk m menggunak uji Durbin- g =     e e t sis sebagai b artinya tidak artinya ada jumlah sam dan du dal digunakan a Gam mengetahui k kan atau me -Watson D-    t e e t 2 2 1 berikut : k ada autoko autokorelas mpel tertentu lam tabel d adalah seba mbar 3.3 : K keberadaan emplot grafi -W Test. orelasi i u dan jumla distribusi D agai berikut: Kurva Durb autokorelas ik. h variabel in Durbin-Wats bin – Watso si, yaitu: ndependen son untuk b on tertentu dip berbagai ni peroleh ilai ⍺. Universitas Sumatera Utara Keterangan: H : tidak ada autokorelasi Dw dl : tolak H ada korelasi positif Dw 4 – dl : tolak H ada korelasi negatif du Dw 4 – du : terima H tidak ada autokorelasi dl ≤ Dw ≤ du : pengujian tidak bisa disimpulkan inconclusive 4 - du ≤ Dw ≤ 4 - dl : pengujian tidak bisa disimpulkan inconclusive

3.8 Definisi Operasional

1. Pertumbuhan ekonomi Y adalah peningkatan kemampuan dalam memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang diproxy dengan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 yang dinyatakan dalam satuan milyar rupiah. 2. Pengeluaran Pemerintah X1 adalah suatu realisasi pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan pemerintah Sumatera Utara yang dinyatakan dalam satuan milyar rupiah. 3. Investasi Swasta X2 adalah besarnya penanaman modal baik dari dalam maupun luar negeri di Sumatera Utara yang dinyatakan dalam satuan milyar rupiah. 4. Angkatan Kerja X3 adalah jumlah penduduk yang bekerja dan sedang mencari pekerjaan yang dinyatakan dalam satuan jiwa. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

4.1. Gambaran Umum Wilayah Sumatera Utara 4.1.1. Kondisi Geografis Provinsi Sumatera Utara berada di bagian barat Indonesia, terletak pada garis 1 o - 4 o LU dan 98 - 100 BT. Luas wilayah Provinsi Sumatera Utara mencapai 71.160,68 km 2 atau 3,72 dari luas wilayah Republik Indonesia. Letak provinsi ini sangat strategis karena berada pada jalur perdagangan internasional dan berdekatan dengan Malaysia dan Singapura serta diapit oleh tiga provinsi dengan batas-batas sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Riau 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka Berdasarkan letak dan kondisi alamnya, Sumatera Utara dibagi atas tiga kelompok wilayah, yaitu: a. Pantai Barat Tapanuli Selatan, tapanuli tengah, Sibolga dan Nias b. Dataran Tinggi Tapanuli Utara, Simalungun, Pematang Siantar, Karo dan Dairi c. Pantai Timur Medan, Binjai, Langkat, Tebing Tinggi, Asahan, Tanjung Balai Dan Labuhan Batu. Universitas Sumatera Utara