Jenis dan Kedudukan Peraturan Di Desa dalam sistem hukum nasional Peranan Badan Permusyawaratan Desa dalam Penyusunan Peraturan Di Desa

MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi | 132 Berdasarkan pasal 8 UU No. 12 tahun 2011, jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 1 mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenKota, BupatiWalikota, Kepala Desa atau yang setingkat. Peraturan Perundang-undangan ini diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan. Dalam hal suatu Undang-Undang diduga bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi. Sedangkan dalam hal suatu Peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-Undang diduga bertentangan dengan Undang-Undang, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Agung.

5. Jenis dan Kedudukan Peraturan Di Desa dalam sistem hukum nasional

Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Peraturan di Desa, jenis peraturan di desa meliputi: 1 Peraturan Desa; 2 Peraturan Bersama Kepala Desa; dan 3 Peraturan Kepala Desa. Peraturan Desa berisi materi pelaksanaan kewenangan desa dan penjabaran lebih lanjut dari Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi. Adapun Peraturan bersama Kepala Desa berisi materi kerjasama desa. Sedangkan Peraturan Kepala Desa berisi materi pelaksanaan peraturan desa, peraturan bersama kepala desa dan tindak lanjut dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Selain mengeluarkan produk hukum yang bersifat pengaturan, Kepala Desa juga dapat menetapkan Keputusan Kepala Desa untuk pelaksanaan Peraturan di desa, peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan dalam rangka pelaksanaan kewenangan desa yang bersifat penetapan.Keputusan Kepala Desa adalah penetapan yang bersifat konkrit, individual, dan final. MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi | 133

6. Peranan Badan Permusyawaratan Desa dalam Penyusunan Peraturan Di Desa

Badan Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi: 1 membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa; 2 menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan 3 melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa. Anggota Badan Permusyawaratan Desa merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah yang pengisiannya dilakukan secara demokratis dengan masa keanggotaan selama 6 enam tahun terhitung sejak tanggal pengucapan sumpahjanji.Jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa ditetapkan dengan jumlah gasal, paling sedikit 5 lima orang dan paling banyak 9 sembilan orang, dengan memperhatikan wilayah, perempuan, penduduk, dan kemampuan Keuangan Desa. Adapun mekanisme musyawarah Badan Permusyawaratan Desa sebagai berikut: 1 musyawarah Badan Permusyawaratan Desa dipimpin oleh pimpinan Badan Permusyawaratan Desa; 2 musyawarah Badan Permusyawaratan Desa dinyatakan sah apabila dihadiri oleh paling sedikit 23 dua pertiga dari jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa; 3 pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah guna mencapai mufakat; 4 apabila musyawarah mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan dengan cara pemungutan suara; 5 pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam huruf d dinyatakan sah apabila disetujui oleh paling sedikit ½ satu perdua ditambah 1 satu dari jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa yang hadir; dan 6 hasil musyawarah Badan Permusyawaratan Desa ditetapkan dengan keputusan Badan Permusyawaratan Desa dan dilampiri notulen musyawarah yang dibuat oleh sekretaris Badan Permusyawaratan Desa. Badan Permusyawaratan Desa juga memiliki tugas penting lain yaitu menyelenggarakan Musyawarah Desa. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategismeliputi: Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang- undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama BPD. Peraturan Bersama Kepala Desa adalah Peraturan yang ditetapkan oleh dua atau lebih Kepala Desa dan bersifat mengatur. Peraturan Kepala Desa adalah Peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa dan bersifat mengatur. MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi | 134 1 penataan Desa; 2 perencanaan Desa; 3 kerja sama Desa; 4 rencana investasi yang masuk ke Desa; 5 pembentukan BUM Desa; 6 penambahan dan pelepasan Aset Desa; dan 7 kejadian luar biasa. Musyawarah Desa dilaksanakan paling kurang sekali dalam 1 satu tahun dengan dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

7. Kewenangan BupatiWalikota melakukan Evaluasi dan Klarifikasi Peraturan