Dimana letak kedudukan Peraturan Desa dalam susunan hirarki Peraturan Apakah Desa dapat menyusun Perdes tanpa ada peraturan diatasnya Mengapa harus ada Peraturan Desa dalam kehidupan berdesa? Peraturan Desa apa saja yang dievaluasi oleh Wa

MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi | 119 a. Rekognisi, yaitu pengakuan terhadap hak asal usul; b. Subsidiaritas, yaitu penetapan kewenangan berskala lokal dan pengambilan keputusan secara lokal untuk kepentingan masyarakat Desa; c. Keberagaman, yaitu pengakuan dan penghormatan terhadap sistem nilai yang berlaku di masyarakat Desa, tetapi dengan tetap mengindahkan sistem nilai bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; d. Kebersamaan, yaitu semangat untuk berperan aktif dan bekerja sama dengan prinsip saling menghargai antara kelembagaan di tingkat Desa dan unsur masyarakat Desa dalam membangun Desa; e. Kegotongroyongan, yaitu kebiasaan saling tolong-menolong untuk membangun Desa; f. Kekeluargaan, yaitu kebiasaan warga masyarakat Desa sebagai bagian dari satu kesatuan keluarga besar masyarakat Desa; g. Musyawarah, yaitu proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan masyarakat Desa melalui diskusi dengan berbagai pihak yang berkepentingan; h. Demokrasi, yaitu sistem pengorganisasian masyarakat Desa dalam suatu sistem pemerintahan yang dilakukan oleh masyarakat Desa atau dengan persetujuan masyarakat Desa serta keluhuran harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa diakui, ditata, dan dijamin; i. Kemandirian, yaitu suatu proses yang dilakukan oleh Pemerintah Desa dan masyarakat Desa untuk melakukan suatu kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhannya dengan kemampuan sendiri; j. Partisipasi, yaitu turut berperan aktif dalam suatu kegiatan; k. Kesetaraan, yaitu kesamaan dalam kedudukan dan peran; l. Pemberdayaan, yaitu upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Desa melalui penetapan kebijakan, program, dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa; dan m. Keberlanjutan, yaitu suatu proses yang dilakukan secara terkoordinasi, terintegrasi, dan berkesinambungan dalam merencanakan dan melaksanakan program pembangunan Desa

18. Dimana letak kedudukan Peraturan Desa dalam susunan hirarki Peraturan

perundangan? Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Peraturan Perundang- undangan, Peraturan Desa dikeluarkan dari hierarkhi peraturan perundang-undangan, tetapi tetap diakui keberadaannya sebagai salah satu jenis peratuan perundang- undangan dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.

19. Apakah Desa dapat menyusun Perdes tanpa ada peraturan diatasnya

Perbup? Dapat. Desa tetap dapat menyusun Perdes tanpa harus menunggu peraturan diatasnya dalam hal ini “Perbup” selama tidak bertentangan dengan UU Desa dan turunannya. 20. Mengapa harus ada Peraturan Desa dalam kehidupan berdesa? MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi | 120 Sebagai konsekwensi desa diberikan kewenangan untuk mengatur, mengurus dan bertangguingjawab, maka peraturan Desa diterbitkan sebagai kerangka hukum dan kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dan pembangunan desa. 21. Peraturan Desa apa saja yang dievaluasi oleh WalikotaBupati? Perdes tentang APB Desa, pungutan, tata ruang dan organisasi pemerintahan.

22. Siapa mengevaluasi Rancangan Peraturan Desa, tentang APB Desa, pungutan,

tata ruang, dan organisasi Pemerintah Desa yang telah dibahas dan disepakati oleh Kepala Desa dan BPD? Evaluasi rancangan peraturan desa dilakukan oleh BupatiWalikota. Sebagaimana dalam Pasal 14 Permendagri No. 111 Tahun 2014, 1 Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa, pungutan, tata ruang, dan organisasi Pemerintah Desa yang telah dibahas dan disepakati oleh Kepala Desa dan BPD, disampaikan oleh Kepala Desa kepada BupatiWalikota Melalui camat atau sebutan lain paling lambat 3 tiga hari sejak disepakati untuk dievaluasi. 2 Dalam hal BupatiWalikota tidak memberikan hasil evaluasi dalam batas waktu, Peraturan Desa tersebut berlaku dengan sendirinya.

23. Bagaimana apabila hasil evaluasi rancangan peraturan desa tentang APB