MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi | 93
1.5 Benang
5 bh
3.000 15.000
1.6 Mobil Pik Up
4 hari
250.000 1.000.000
1.7 Ember
5 glg
5.000 25.000
Sub Total 1 8.953.200
2. Belanja Modal
2.1 Beton Readymix
86 M3
800.000 68.800.000 2.2
Kayu Bekesting 2
M3 1.100.000 1.760.000
2.3 Pasir Urug
25 M3
110.000 2.706.000 2.4
Plastik cor 757
M2 2.000 1.514.000
2.5 Batu Scroup
11 M3
130.000 1.430.000 2.6
Papan Proyek 1
bh 150.000 150.000
2.7 Prasasti Marmer
1 bh
350.000 350.000
Sub Total 2 76.710.000 Total
85.663.200,00
Desa Mutiara, tanggal......... DisetujuiMensahkan
Kepala Desa Pelaksana Kegiatan
2. Pengadaan BarangJasa
Berdasarkan RAB yang sudah disahkan Kepala Desa dan rencana teknis pengerjaan kegiatan di lapangan, Kepala Seksi Pelaksana Kegiatan memprosesmemfasilitasi
Pengadaan Barang dan Jasa guna menyediakan barangjasa sesuai kebutuhan suatu kegiatan yang akan dikerjakan, baik yang dilakukan secara swakelola maupun
oleh pihak ketiga. Pengadaan barang dan jasa dimaksud bertujuan untuk dan menjamin:
Penggunaan anggaran secara efisien efisien Efektifitas pelaksanaan sebuah kegiatan
Jaminan ketersediaan barang dan jasa yang sesuai tepat jumlah, tepat waktu,
dan sesuai spesifikasi Transparansi dan akuntabilitas dalam penyediaan barangjasa
Peluang yang adil bagi seluruh masyarakat atau pengusaha terutama yang berada di desa setempat untuk berpartisipasi
Dengan demikian, pengadaan barangjasa harus sesuai dengan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan, pemberdayaan masyarakat, gotong-royong, dan
akuntabel serta sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan pengadaan barangjasa dapat berjalan sesuai
MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi | 94
dengan tata kelola pemerintahan yang baik dan memberikan manfaat yang optimal bagi pembangunan desa.
Prioritas bagi warga dan.atau pengusaha desa setempat, serta barang dan jasa yang tersedia atau dapat disediakan di desa setempat, mengandung maksud untuk
mendorong peningkatan kegiatan ekonomi lolaldesa. Dengan demikian, memberikan dampak yang nyata bagi perkembangan eknomi masyarakat desa.
Namun, proses pengadaan itu harus tetap berdasar pada ketentuan dan mekanisme yang ditetapkan dalam peraturan.
Peraturan Pengadaan Barang dan Jasa di Desa Pengadaan barang danatau jasa di Desa, sebagaimana diatur dalam PP No. 43
tahun 2014, diatur dengan peraturan bupatiwalikota dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.Dengan demikian, setiap BupatiWali
Kota wajib menerbitkan Peraturan BupatiWalikota yang mengatur tatacara dan menggariskan ketentuan pengadaan barang dan jasa di desa.
Salah satuperaturan tentang pengadaan barang dan jasa adalah Perka LKPP No. 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tatacara Pengadaan BarangJasa di Desa. Dalam
Perka dimaksud dinyatakan secara jelas bahwa pengadaan barangjasa yang bersumber dari APBDesa di luar ruang lingkup pengaturan pasal 2 Perpres 54 2010
jo Perpres 702012. Menurut Perka LKPP tersebut, tata cara pengadaan barangjasa oleh Pemerintah Desa yang sumber pembiayaannya dari APBDesa ditetapkan oleh
kepala daerah dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan Kepala LKPP dan kondisi masyarakat setempat.
3. Pengajuan SPP