UANG MUKA PENJUALAN ADVANCES ON SALES

PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED JUNE 30, 2010 With Comparative Figures for the Period Ended June 30, 2009 Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated 58 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG 22. LONG-TERM LOANS Raiffesen Zentralbank Osterreich AG RZB - Austria, Singapura Raiffesen Zentralbank Osterreich AG RZB - Austria, Singapore Pada tanggal 16 September 2009, GLP, Anak perusahaan memperoleh pinjaman baru dari Raiffesen Zentralbank Osterreich AG RZB - Austria, cabang Singapura, dengan fasilitas kredit keseluruhan sebesar USD15 juta. Pinjaman tersebut digunakan GLP untuk membiayai penerbitan obligasi Catatan 24. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 10,75 per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2011. On September 16, 2009, GLP, a Subsidiaries, entered into a bank loan agreement with Raiffesen Zentralbank Osterreich AG RZB - Austria, Singapore branch, with a loan facility amounting to USD15 million. This loan facility was used to finance its purchase of the relevant Purchased Notes Note 24. This facility bears interest rate of 10.75 per annum and is due on November 30, 2011. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang dan klaim asuransi serta hiptek pertama dari tanaman perkebunan GLP dan PT Guntung Idamannusa GIN , Anak perusahaan. This loan is secured by fiduciary of receivables and any claims of insurance and first ranking mortgage of plantations of GLP and PT Guntung Idamannusa GIN, Subsidiaries. Sesuai dengan perjanjian, GLP dan GIN selaku debitur diwajibkan memenuhi persyaratan tertentu, antara lain batasan rasio keuangan dan persyaratan administrasi. Pada tanggal 30 Juni 2010, Anak Perusahaan telah memenuhi rasio keuangan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam perjanjian. Based on the agreement, GLP and GIN is required to fulfill certain requirements, such as maintaining certain financial ratios and administration requirements. As of June 30, 2010, the Subsidiaries is in compliance with the financial ratios as required under the terms of the agreement. PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk a. PT Nibung Arthamulia a. PT Nibung Arthamulia Pada tanggal 26 Februari 2007, NAM, Anak perusahaan, mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, yang terdiri dari fasilitas 1 Pinjaman Transaksi Khusus I dengan pagu maksimum sebesar Rp3 miliar. Jangka waktu pinjaman adalah 3 tahun sejak tanggal penarikan 28 Februari 2007. Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 15 per tahun dan digunakan sebagai tambahan modal kerja, 2 Pinjaman Transaksi Khusus II dengan pagu maksimum sebesar Rp3 miliar. Jangka waktu pinjaman adalah 3 tahun sejak tanggal penarikan 28 Februari 2007. Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 14,50 per tahun dan digunakan sebagai pembiayaan kembali pabrik. On February 26, 2007, NAM, a Subsidiaries, entered into a loan facility agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk, based on of the following facilities: 1 Special Loan Transaction I with loan credit ceiling of Rp3 billion. The loan is due in 3 years from the receipt on February 28, 2007. This loan bears interest of 15 per annum and was used for additional working capital, 2 Special Transaction Loan II with credit ceiling of Rp3 billion. The loan is due in 3 years from receipt of the proceeds on February 28, 2007. This loan bears interest of 14.50 per annum and was used for refinancing the factory. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan senilai Rp3,25 miliar dan mesin pabrik senilai Rp5 miliar dan fiducia atas tagihan dari NAM senilai Rp3 miliar. These loans are guaranteed with land and buildings of Rp3.25 billion and factory machinery of Rp5 billion and fiduciary of receivables from the NAM of Rp3 billion. PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED JUNE 30, 2010 With Comparative Figures for the Period Ended June 30, 2009 Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated 59 22. PINJAMAN JANGKA PANJANG Lanjutan 22. LONG-TERM LOANS Continued