Sebuah peristiwa dalam analisis semiotic tidak hanya mengandung satu makna saja bagi setiap orang. Setiap komunikator dapat memberikan bermacam-
macammakna atas suatu peristiwa. Semiotic memberikan pandangan bahwa sebuah teks atau peristiwa dapat bermakna ganda dan tidak stabil berubah-ubah
Lindlof dalam Harapan, 2002:31. Semiotika berkaitan dengan hal yang dapat dimaknai suatu tanda. Sebuah
tanda adalah segala sesuatu yang dapat dilekati dimaknai sebagai penggantian yang signifikan untuk sesuatu yang lainnya. Segala sesuatu ini tidak begitu
mengharuskan akan adanya atau untuk mengaktualisasikan adanya tempat entah dimana pada saat suatu tanda memaknainya Berger, 2000 : 4 .
3.2. Kerangka Konseptual
3.2.1. Korpus
Dalam penelitian kualitatif diperlukan suatu batasan masalah yang disebut sebagai korpus. Korpus adalah sekumpulan bahan yang terbatas atau
berbatas yang ditentukan pada perkembangannya oleh analisis kesemenaan. Korpus sebenarnya haruslah cukup luas untuk member harapan yang beralasan
supaya unsur-unsurnya yang akan memelihara sebuah sistem kemiripan yang lengkap. Korpus juga bersifat sehomogen mungkin, baik homogeny bertaraf
substansial maupun homogeny pada taraf waktu sinkroni Kurniawan, 2001 : 70 . Sifat yang homogeny ini diperlukan untuk member harapan yang beralasan
bahwa unsur-unsurnya dapat dianalisis sebagai keseluruhan.
Korpus adalah kata lain dari sample, yang biasanya digunakan untuk analisis semiotik dan analisis wacana. Korpus pada penelitian ini adalah sampul
depan buku John Fiske “CULTURAL AND COMMUNICATION STUDIES”, bukan sampul belakang atau sampul samping, karena sampul belakang dan
sampul samping merupakan gambaran umum dari penulis, serta terdapat gambar iklan yang tidak termasuk dalam materi majalah tersebut. Peneliti hanya
mengambil korpus sampul depan saja karena lebih menarik perhatian dan simbol- simbol atau tanda-tanda yang terdapat pada ilustrasi sampul depan buku pengantar
CULTURAL AND COMMUNICATION STUDIES tersebut bukanlah tidak berarti apa-apa.
3.2.2. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah keseluruhan tanda-tanda yang ada dalam ilustrasi sampul depan buku “John Fiske “CULTURAL AND
COMMUNICATION STUDIES” “ berupa pemaknaan sampul yang di interpretasikan dengan menggunakan ikon tanda yang mempunyai kemiripan
dengan objeknya, tanda yang memunculkan kembali benda atau realitas yang ditandainya .
Ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan Sobur, 2004 : 41 . Ikon dalam ilustrasi sampul depan buku ini adalah
; lukisan seorang pria yang mengenakan jas berwarna hitam, yang gambarnya hanya sampai bahu. Disebut sebagai ikon karena gambar ini merupakan gambar
atau bentuk yang bersifat kemiripan dengan maksud yang ingin disampaikan oleh
sang illustrator majalah tersebut. Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah antara
tanda dan petanda yang bersifat kausal dan hubungan sebab akibat Sobur, 2004 : 42 . Indeks dari ilustrasi sampul depan buku ini adalah tulisan “ John Fiske ” , “
CULTURAL AND COMMUNICATION STUDIES ” , “ Sebuah Pengantar Paling Komprehensif “ dan tulisan “ Kata Pengantar : Idi Subandy Ibrahim “, serta warna
background. Karena tanpa adanya tulisan, dan gambar itu, kita tidak akan bisa menginterpretasikan makna dari ilustrasi tersebut. Disebut sebagai indeks karena
adanya hubungan sebab akibat dengan tanda dalam ilustrasi sampul depan buku John Fiske “CULTURAL AND COMMUNICATION STUDIES” dan mendukung
ikon dalam ilustrasi sampul buku tersebut. Simbol adalah tanda yang menunjukan hubungan alamiah, antara
penanda dengan petandanya, bersifat arbiter atau semena, hubungan konvensi perjanjian masyarakat Sobur, 2004 : 42. Simbol dari ilustrasi sampul depan
buku tersebut adalah gambar rol film yang terletak di mata sebelah kanan, gambar televisi yang terletak di mata sebelah kiri, gambar earphone yang terletak pada
kedua telinga, dan semua warna yang terdapat dalam ilustrasi sampul depan buku John Fiske “CULTURAL AND COMMUNICATION STUDIES”.
Gambar 3.1 Bagan Unit Analisis
3.3. Teknik Pengumpulan Data