gunakan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal mengenai makna sampul depan buku John Fiske “CULTURAL AND COMMUNICATION
STUDIES” yang menjadi bahan penelitian ini. Data dari penelitian ini kemudian di gunakan untuk mengetahui makna apa yang terkandung dalam sampul depan
buku John Fiske “CULTURAL AND COMMUNICATION STUDIES” ke dalam system tanda komuniksai berupa gambar, tulisan, dan warna yang menjadi latar
belakang di dalam sampul depan majalah tersebut.
3.4. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis sistem tanda pada sampul depan buku John Fiske “CULTURAL AND COMMUNICATION STUDIES” tersebut, peneliti terlebih
dahulu mengamati sampul tesebut, kemudian dari hasil pengamatan dan berdasarkan analisis semiotik milik Charles Sanders Pierce, maka akan ditemukan
pemaknaan melalui sistem tanda dan lambang, yang mengategorikan tanda ke dalam tiga unsur yaitu ikon, indeks, simbol. Setelah masing-masing unsur jelas,
maka peneliti mulai menginterpretasikan makna satu dengan makna lainnya berdasarkan segitiga Pierce yaitu, tanda, objek, dan interpretan. Hasil interpretasi
adalah hasil dari studi kepustakaan yang di tunjang oleh frame of reference dan field of experience peneliti untuk memperkuat tafsiran yang dibuat sekaligus
untuk mengutuhkan makna.
Penulis memaknai hasil tersebut dengan mengaplikasikannya ke dalam teori segitiga makna triangle meaning:
Sign : Keseluruhan tanda dan lambang
Object : Cover buku Interpretant : Peneliti
Gambar 3.2. Hubungan Tanda, Objek dan Interpretan Pierce Sumber : John Fiske, 1990
55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1. Buku Cultural And Communication Studies
Buku ini merupakan karya dari penulis yang ahli dibidang komunikasi yang diterbitkan oleh JALASUTRA, Cetakan I, 2004, dengan ukuran 15 x 21 cm dan
setebal 292 halaman. Buku adalah sebuah Pengantar Paling Komprehensif karya John Fiske yang memuat banyak teori-teori “baru”. Kenapa harus meggunakan tanda
petik? Sebenarnya banyak teori yang dijelaskan oleh Fiske, di sini adalah teori-teori yang berkembang pada tahun 70-an dan 80-an. Namun hal itu tetap terasa baru untuk
ukuran negara kita,yaitu indonesia. Karena masalah yang sudah di kemukakan di atas. Dalam buku ini, Fiske memberikan banyak penjelasan yang sederhana, penuh
ilustrasi, dan disertai bagan-bagan yang mempermudah pemahaman. Teks yang sudah hampir menjadi klasik ini merupakan pengantar otoritatif dalam bidang komunikasi.
Buku ini ditujukan terutama kepada para mahasiswa yang baru pertama kali memasuki pokok perbincangan ini, menguraikan sejumlah metode untuk
menganalisis contoh komunikasi, dan mendeskripsikan teori-teori yang menopangnya. Dari buku ini pembaca akan sanggup menyingkap makna budaya
tersembunyi di balik komunikasi yang terlihat sederhana, seperti foto berita atau