Taksonomi Staphylococcus sciuri Morfologi Karakteristik Umum

Sedangkan bumbu wewangenan terdiri dari merica hitam, merica putih, cengkeh, pala, tabia bun, ketumbar, kemiri, menyan, jangu, bangle, dan kulit jeruk purut. Proses pembuatan ayam betutu dimulai dengan menghaluskan base genep dan wewangenan kemudian ditumis hingga harum. Selanjutnya ayam dibersihkan dari bulu, jeroan, paruh, dan kulit kaki yang keras dikelupas. Panaskan air dengan sedikit bumbu, daun salam, daun limau, dan batang serai yang telah dimemarkan. Ayam direbus ke dalam air hingga tiga per empat matang kemudian diangkat. Setelah diangkat, base genep dimasukkan ke dalam perut ayam dan sebagian base genep yang dicampurkan dengan minyak tandusan dibalurkan di seluruh permukaan tubuh ayam. Ayam yang telah dibumbui kemudian sedikit diremas-remas agar ayam menjadi lunak dan dibungkus dengan daun pisang atau kelopak daun pinang untuk selanjutnya dimasukkan ke bara api. Bara api tidak boleh terlalu besar dan proses pemasakan di bara api kurang lebih 1 jam. Ayam betutu kemudian disajikan dengan cara dibelah pada bagian perut hingga daerah tempat tembolok, kemudian kedua belah dada ditarik ke samping. Satu paket ayam betutu biasanya dihidangkan bersama dengan sambal matah, kacang dan sayur Litbang Kompas, 2010. Berdasarkan hasil penelitian Yusa Suter 2014 diperoleh hasil analisis kandungan zat gizi ayam betutu yaitu kadar air sebesar 60,87, kadar abu sebesar 1,84, kadar protein sebesar 14,69, kadar lemak 1,27 dan kadar karbohidrat sebesar 21,33.

2.2 Staphylococcus sciuri

2.2.1 Taksonomi Staphylococcus sciuri

Baketri Staphylococcus pertama kali di kenal oleh Pasteur pada tahun 1880 dan Ogstron pada tahun 1881 dari pus seorang penderita. Selanjutnya, Becker pada tahun 1883 berhasil melakukan biakan murni, pada tahun 1884 Resonbach untuk pertama VeryPDF Demohttps:www.verypdf.com. kalinya mengetahui adanya kausal antara timbulnya suatu penyakit osteomeilitis dengan bakteri Staphylococcus . Kingdom : Bacteria Phyllum : Firmicutes Classis : Bacilli Ordo : Bacillales Familia : Staphylococcaceae Genus : Staphylococcus Species : S. sciuri Kloos et al., 1976

2.2.2 Morfologi

Staphylococcus adalah sel yang berbentuk bola dengan diameter 1 µm yang tersusun dalam bentuk kluster yang tidak teratur. Kokus tunggal, berpasangan, tetrad, dan berbentuk rantai juga tampak dalam biakan cair. Staphylococcus bersifat nonmotil dan tidak membentuk spora. Dibawah pengaruh obat seperti penisilin, Staphylococcus mengalami lisis Brooks, et al., 2005. Staphylococcus adalah bakteri coccus Gram positif, yang cenderung muncul bergerombol menyerupai seikat anggur. Nama Staphylococcus berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata staphyle dan kokkos, yang masing-masing berarti ’seikat anggur’ dan ’buah berry’. Kurang lebih terdapat 30 spesies Staphylococcus secara komensal terdapat di kulit dan membran mukosa; beberapa diantaranya dapat bersifat patogen oportunis menyebabkan infeksi pyogenik Quinn,et al.,2002. VeryPDF Demohttps:www.verypdf.com. Gambar 2.1 Morfologi Staphylococcus sciuri Sumber : ASM MicrobeLibarary.org

2.2.3 Karakteristik Umum

Bakteri Staphylococcus sp. adalah bakteri Gram positif berbentuk bulat, susunannya bergerombol seperti buah anggur dan dapat menjadi salah satu bakteri perusak makanan. Beberapa spesies dari genus Staphylococcus tergolong flora normal pada kulit dan selaput mukosa manusia Anisah, 2014. Staphylococcus sciuri dapat menyebabkan beragam penyakit disebabkan karena kemampuan bakteri ini untuk memproduksi faktor virulen seperti deoksiribonuklease DNase, biofilm, faktor penggumpalan, proteinase, lipase, delta toksin, merangsang produksi nitrat oksida dan kemampuan untuk gen toksin eksfoliatif Stepanovic et al., 2001. Berdasarkan hasil penelitian, dari 107 88,43 strain Staphylococcus sciuri yang terbukti mampu menghasilkan biofilm, 26 24,30 termasuk kategori kuat, 31 28,97 termasuk kategori sedang dan 50 46,73 yang termasuk kategori lemah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor virulensi Staphylococcus sciuri memiliki spektrum yang luas Stepanovic et al., 2001. VeryPDF Demohttps:www.verypdf.com.

2.2.4 Epidemiologi