Pengertian Pembelajaran Kajian Teori 1. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

a. Pengertian Pembelajaran

1 Belajar Kegiatan pembelajaran tidak dapat terlepas dari kegiatan belajar. Belajar dan pembelajaran memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam proses pendidikan. Pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana agar siswa dapat belajar. Oemar Hamalik 2013: 36 mengemukakan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi juga mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan. Skinner dalam Dimyati 2009: 9 menjelaskan teori belajar bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal-hal seperti: kesempatan terjadinya respons peserta belajar, respons peserta belajar dan konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. Pemerkuat terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Muhibbin 2005: 18 menyatakan bahwa proses perkembangan sosial dan moral siswa juga selalu berkaitan dengan proses belajar. Kualitas hasil 9 perkembangan sosial siswa sangat bergantung pada kualitas proses belajar khususnya belajar sosial siswa tersebut, baik di lingkungan sekolah dan keluarga maupun di lingkungan yang lebih luas. Hal ini bermakna bahwa proses belajar itu amat menentukan kemampuan siswa dalam bersikap dan berperilaku sosial yang selaras dengan norma moral agama, moral tradisi, moral hukum, dan norma moral lainnya yang berlaku dalam masyarakat siswa yang bersangkutan. Melalui uraian di atas, dapat dirangkum bahwa belajar merupakan inti dari kegiatan pembelajaran. Belajar secara umum yaitu aktivitas agar seseorang memperoleh pengetahuan sehingga orang yang belajar dapat berubah dari tidak bisa menjadi bisa ataupun dari tidak tahu menjadi tahu. Maka dari itu diperlukan peran pengajar untuk mengarahkan peserta belajar agar dapat belajar hal-hal baik sehingga menjadi pribadi yang lebih baik. 2 Pembelajaran Keberhasilan sebuah proses belajar sangat dipengaruhi oleh pembelajaran yang dilaksanakan. Pada dasarnya, pembelajaran merupakan sebuah proses sistematis, artinya di dalam pembelajaran terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan dan mendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dalam pembelajaran, terdapat hubungan timbal balik antara guru sebagai pengajar dan siswa sebagai peserta belajar. Miarso dalam Eveline Siregar 2011:12-13 mengemukakan bahwa pembelajaran adalah usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja serta pelaksanaannya terkendali, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan. Winkel dalam Eveline Siregar 2011:12 mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan dan penciptaan kondisi-kondisi tertentu sedemikian rupa sehingga menunjang proses belajar siswa. Oemar 10 Hamalik 2013: 57 mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya. Material, meliputi buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual dan komputer. Prosedur meliputi, jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan lain sebagainya. Pembelajaran dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oemar Hamalik 2013: 76 menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran ditentukan berdasarkan kebutuhan siswa, mata ajaran, dan guru itu sendiri. Berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai, dikembangkan dan diapresisasi. Berdasarkan mata ajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Guru sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para siswa dan dia harus mampu menulis dan memilih tujuan tujuan pendidikan yang bermakna dan dapat terukur. Tujuan goals adalah rumusan yang luas mengenai hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. di dalamnya terkandung tujuan yang menjadi target pembelajaran dan menyediakan pilar untuk menyediakan pengalaman-pengalaman belajar. Dari uraian tentang pengertian pembelajaran tersebut, dapat dirangkum bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidik dengan siswa di lingkungan belajar yang dilaksanakan secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Tujuan belajar ditentukan berdasarkan kebutuhan siswa, guru, 11 dan materi yang diajarkan. Guru memegang peran penting dalam menentukan tujuan belajar dan membimbing siswa untuk mencapai tujuan belajar tersebut.

b. Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS.

1 2 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI KANDANG TERNAK DI SMK NEGERI 2 CILAKU.

1 1 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI.

0 0 32

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN KUE INDONESIA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

1 9 268

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SIKAP SOSIAL DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI DI SMK NEGERI 2 MAGELANG.

0 0 187

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VA SD NEGERI KALISARI

0 0 14