11 dan materi yang diajarkan. Guru memegang peran penting dalam menentukan
tujuan belajar dan membimbing siswa untuk mencapai tujuan belajar tersebut.
b. Pembelajaran Kooperatif
1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran di mana
siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil. Kelompok tersebut dibentuk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Pembentukan kelompok ini bertujuan agar
siswa dapat belajar menyelesaikan masalah dengan bekerja sama. M. Hosnan 2014: 234 berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok- kelompok. setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan
yang berbeda-beda tinggi, sedang dan rendah dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan
kesetaraan gender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Miftahul Huda 2013: 196 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif mendorong siswa untuk
mampu memiliki dan melakukan hal-hal seperti: menerima orang lain, membantu orang lain, menghadapi tantangan, dan bekerja dalam tim.
2 Tujuan Pembelajaran Kooperatif Ibrahim dkk dalam M. Hosnan 2014: 239 menjelaskan bahwa pembelajaran
kooperatif dikembangkan untuk mencapai tujuan belajar sebagai berikut: a untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik,
b penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan, dan
12 c mengajarkan kepada siswa tentang keterampilan kerja sama dan kolaborasi.
Keterampilan ini penting karena banyak anak muda dan orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial.
3 Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif berbeda dengan model pembelajaran yang lain.
Perbedaan tersebut terdapat pada proses pembelajaran yang menekankan kepada proses kerjasama dalam kelompok. Tujuan belajar yang ingin dicapai
tidak hanya kemampuan akademik dalam memahami materi pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerjasama untuk menguasai materi tersebut. Kerja sama
merupakan ciri khas dari pembelajaran kooperatif. M. Hosnan 2014: 242 mengemukakan karakteristik kegiatan pembelajaran
kooperatif di antaranya sebagai berikut: a siswa bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi akademis,
b anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri atas siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi,
c jika memungkinkan, masing-masing anggota kelompok kooperatif berbeda suku, budaya, dan jenis kelamin,
d sistem penghargaan yang berorientasi kepada kelompok daripada individu. Selain itu, terdapat empat tahapan keterampilan kooperatif yang harus ada
dalam model pembelajaran kooperatif, yaitu: a forming pembentukan, yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk membentuk
kelompok dan membentuk sikap yang sesuai dengan norma, b functioning pengaturan, yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatur
aktivitas kelompok dalam menyelesaikan tugas dan membina hubungan kerja sama di antara anggota kelompok,
13 c formatting perumusan, yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk
pembentukan pemahaman yang lebih dalam terhadap bahan-bahan yang dipelajari, merangsang penggunaan tingkat berpikir yang lebih tinggi, dan
menekankan penguasaan serta pemahaman dari materi yang diberikan, d Fermenting penyerapan, yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk
merangsang pemahaman konsep sebelum pembelajaran, konflik kognitif, mencari lebih banyak informasi, dan mengomunikasikan pemikiran untuk
memperoleh kesimpulan. 4 Macam-macam Pembelajaran Kooperatif
Terdapat berbagai model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Setiap variasi pembelajaran kooperatif memiliki
karakteristik masing-masing. Pemilihan variasi pembelajaran kooperatif haruslah disesuaikan dengan karakteristik siswa dan materi yang akan disampaikan.
Beberapa contoh variasi pembelajaran kooperatif antara lain Team Achievement Individualization TAI, Student Team-Achievement Division STAD,
Jigsaw, Team-Games-Tournament TGT, Learning Together, dan Group Investigation.
Menurut Rusman 2012:133-134, sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa
hal yang harus dipertimbangkan guru dalam memilihnya, yaitu : a pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai,
b pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran, c pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa,
d pertimbangan lainnya bersifat nonteknis.
14
c. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD