commit to user
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengendalian Mutu
a. Pengendalian Mutu Bahan Baku
1. Bahan Utama Singkong Bahan utama dalam proses pembuatan keripik singkong
adalah singkong. Singkong diperoleh dari pemasok yang setiap minggunya menggirim singkong. Singkong yang sudah dikirim
diletakkan ditempat penyimpanan bahan baku agar memudahkan dalam penanganan selanjutnya kemudian langsung disortasi oleh
pekerja sehingga mengurangi kerusakan. Pengendalian mutu singkong yang dilakukan oleh UKM Prana Jati Food adalah dengan
melakukan sortasi, bertujuan agar dapat membedakan singkong yang baik dan yang kurang baik, bisa membedakan singkong yang cacat,
busuk dan singkong yang layak dijadikan produk keripik singkong atau tidak. Sortasi juga berguna membersihkan kotoran yang ada,
seperti tanah dan kayu. Sedangkan kriteria singkong yang baik adalah dengan memilih singkong yang berwarna putih, tidak busuk
atau cacat dalam waktu pencabutan dan ukuran yang seragam. Singkong yang baru dicabut dari kebun merupakan singkong yang
berkualitas baik untuk pembuatan keripik singkong, Gambar 4.1
Pengawasan mutu pada ubi singkong untuk pengamatan
organoleptik dapat dilihat pada Tabel 4.1. Sedangkan spesifikasi
singkong atau karakteristik singkong yang baik untuk diolah serta
pengendalian mutunya terlihat pada Tabel 4.2.
commit to user 25
Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Organoleptik Ubi Singkong
No. Uji Organoleptik
Pengamatan Persyaratan
.
1.
2. 3.
Warna Bentuk
Kotoran Warna kulit singkong atau
coklat muda, dagingnya berwarna putih
Tidak beraturan: ada yang panjang dan sedang
Tanah, pasir, dan kerikil Warna kulit singkong
atau coklat muda, dagingnya berwarna
putih Panjang ukuran ±25-30
cm .Tidak ada
Gambar 4.1 Singkong
Tabel 4.2 Spesifikasi dan Pengendalian Mutu Singkong
Uraian Parameter
Batas Kritis Prosedur
Pengendalian Tindakan
Koreksi Bahan Baku :
Singkong - Ukuran
- Warna dan bau
- Kebersihan - Ukuran
sekitar 25- 30 cm
- Warna putih,
tidak busuk,
bebas dari jamur dan
kotoran - Dilakukan
pemilihan singkong
- Dijaga kebersihan
- Dilakukan pemilihan
kembali
Pengendalian mutu di UKM tersebut sesuai dengan yang dipersyaratkan. Kriteria singkong sesuai dengan bahan baku dalam
pembuatan keripik singkong. 2. Pengendalian mutu bahan penunjang BMT
Bahan penunjang disebut juga bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan keripik singkong adalah garam,
bawang putih, MSG, minyak goreng dan air.
commit to user 26
a. Garam Garam dalam pembuatan keripik singkong berfungsi
sebagai pembentuk flavor, namun juga berpengaruh dalam pembentukan karakteristik fisik. Garam mempunyai peran yang
cukup menentukan yaitu memberikan kelezatan produk. Pengendalian mutu yang dilakukan di UKM yaitu dengan
melakukan sortasi pada saat pembelian dengan memilih garam yang bersih, berwarna putih dan bebas dari cemaran, dapat dilihat
pada Gambar 4.2. Sedangkan untuk penyimpanannya masih
kurang baik sehingga perlu dilakukan sortasi ketika akan dipakai.
Gambar 4.2 Garam
Garam dibeli setiap satu minggu sekali. Pengendalian mutu yang dilakukan adalah pada tempat penyimpanan garam
diletakkan diatas kayu sehingga mencegah kelembapan, setelah selesai dipakai sebaiknya plastik tempat menyimpan garam diikat
supaya tidak ada kotoran yang masuk dan dihindarkan dari sinar matahari secara langsung. Garam yang digunakan dalam
pembuatan produk keripik singkong adalah jenis garam dapur NaCl. Garam yang digunakan dalam pembuatan keripik
singkong sudah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan untuk bahan tambahan dalam pembuatan keripik singkong karena
sudah tertera SNI dalam kemasan. Pengawasan mutu pada garam
dapat dilihat pada Tabel 4.3 .
commit to user 27
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Organoleptik Garam
No. Uji
Organoleptik
Pengamatan Persyaratan
SNI 0104-76-1992 1.
2. 3.
4. Warna
Rasa Aroma
Kotoran Putih
Asin Khas garam
Tidak ada Putih kristal
Asin Normal
Tidak ada Standar mutu garam yang baik untuk dikonsumsi maupun
untuk proses pengolahan bahan pangan yaitu berwarna putih, bersih, murni, dan kering. Garam beryodium dikemas dalam
wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi dan mempengaruhi isi, mengandung yodium dengan kadar diatas 30 ppm standar
SNI, mempunyai izin Depkes Murtono, 2009. Spesifikasi dan pengendalian mutu garam untuk perbaikan dapat dilihat pada
Tabel 4.4 .
Tabel 4.4
Spesifikasidan Pengendalian Mutu Garam
Bahan Parameter
Persyaratan
Prosedur Pengendalia
n Tindakan
Koreksi
Garam Karakteristik
mutu garam - Putih kristal
- Asin - Aroma khas
garam - Tidak ada
kotoran Pemilihan
dan penanganan
secara tepat - Membeli
garam yang sudah
berlabel SNI.
- Dilakukan sortasi
kembali - Menyimpan
di tempat kering,
bebas cemaran dan
dalam keadaan
tertutup rapat
b. Bawang putih Dalam pembuatan keripik singkong digunakan bahan
tambahan seperti bawang putih yang berfungsi sebagai penambah
commit to user 28
kelezatan produk dengan memberikan rasa gurih. Pengunaan bawang putih disesuaikan berapa kuintal singkong yang
digunakan. Bawang putih juga memilki senyawa ailin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Bahan penunjang seperti bawang putih di UKM dibeli dari pasar setiap dua hari sekali. Pada waktu pembelian bawang putih
melewati tahap sortasi untuk memilih bawang putih yang baik yang bebas dari jamur dan kayu, serta bawang putih yang sudah
tua atau berwarna kuning, dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Bawang Putih
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Bawang Putih
No. Hasil Analisa
Pengamatan Persyaratan
Yulvitrawasih -2012
1. 2.
3.
4. Warna
Tekstur Aroma
Kotoran Agak putih
keras Khas bawang
putih Tidak ada
Agak putih keras dan utuh.
Khas bawang putih
Tidak ada
Sumber :
Yulvitrawasih -2012
Pengawasan mutu pada bawang putih dapat dilihat pada
Tabel 4.5 . Pengendalian mutu bawang putih dalam penyimpanan
dilakukan dengan menempatkan bawang putih diatas marang yang bawah nya diberi alas dari kayu, untuk mencegah timbulnya
jamur karena kelembapan.
commit to user 29
c. MSG MSG berfungsi sebagai senyawa pembangkit citarasa
makanan atau masakan. Sebagai Asam glutamat merupakan bagian dari kerangka utama berbagai jenis molekul protein yang
terdapat dalam makanan dan secara alami terdapat dalam jaringan tubuh manusia. Beberapa diantara asam glutamat tersebut terdapat
dalam bentuk bebas, artinya tidak terikat dengan asam – asam
amino lainnya, tetapi masih terdapat dalam makanan. Hanya dalam bentuk bebas itulah asam glutamat. Glutamat bebas
tersebut dapat bereaksi dengan ion sodium natrium membentuk garam MSG Winarno 2004.
MSG merupakan
senyawa-senyawa sintetik.
Pada umumnya senyawa yang digunakan adalah senyawa-senyawa
ester dalam jumlah sangat kecil telah dapat memberikan aroma dan cita rasa yang baik. Salah satu senyawa cita rasa adalah
monosodium glutamate MSG yang merupakan garam natrium dari asam glutamate.
MSG yang dibeli dicek dalam pengemasannya segel rusak atau tidak, kemudian dipilih MSG yang bersih dari kotoran.
Sedangkan untuk penangannya diletakan ditempat yang kering dalam suhu ruang dan terhindar dari sinar matahari secara
langsung. Pengunaan MSG di UKM sekitar 2-3 sendok kecil, sebaiknya tingkat penggunaan yang tepat secara umum berkisar
antara 0,2-0,6 berdasarkan berat makanan yang dikonsumsi Jenie, 1982.
d. Minyak goreng Bahan penunjang seperti minyak goreng dalam pembuatan
keripik singkong berfungsi sebagai media untuk pengorengan singkong menjadi keripik singkong. Minyak Goreng dibeli setiap
hari dengan kapasitas 15 kg Gambar 4.4.
commit to user 30
Gambar 4.4
: Minyak Goreng Minyak Goreng yang digunakan dalam proses pembuatan
keripik singkong adalah minyak baru pada awal minggu pertama sedangkan untuk hari-hari berikutnya minyak dari sisa kemaren
tidak diganti tetapi lansung ditambahkan minyak baru lagi agar
dapat menguranggi kadar FFA yang terlalu tinggi Tabel 4.6
adalah hasil pengamatan organoleptik minyak goreng.
Tabel 4.6. Hasil Pengamatan Organoleptik Minyak Goreng
No. Uji Organoleptik
Pengamatan Persyaratan
SNI 01-3741-1995 1.
2. 3.
4. Warna
Bau Rasa
Benda asing Normal
Tidak berbau Tidak ada
Kotoran berupa debu
Normal Normal
Tidak mempunyai rasa Bersih, tidak
mengandung besi Fe dan mangan Mn
Pengendalian mutu pada minyak goreng seharusnya menggunakan minyak goreng yang baru semua sehingga dapat
menjamin kualitas produk keripik singkong, dan kandungan FFA tidak melebihi batas yang telah ditetapkan oleh SNI 01-4305-
1996. Minyak yang dipilih harus bebas dari cemaran, bebas dari benda asing, disimpan pada tempat yang kering dan drigen yang
digunakan harus bersih. e. Air
Air dalam pembuatan keripik singkong berfungsi sebagai media dalam proses pencucian. Air juga digunakan untuk
merendan bumbu yang telah dihaluskan.
commit to user 31
Air sumur pada umumnya lebih bersih dari pada air permukaan, karena air yang merembes ke dalam tanah itu telah
difiltrasi oleh lapisan tanah yang dilewatinya, namun kebersihan air secara kasat mata belum tentu mengindikasikan terbebasnya
air tersebut dari kontaminasi bakteri, kebersihan dan kontaminasi bakteri pada air sumur sangat berkaitan erat dengan lingkungan
sekitar sumur Nurdin, 2007 Gambar 4.5.
Gambar 4.5 : Sumur
Sedangkan pengendalian mutu untuk bahan tambahan air kriteria umum air yang digunakan adalah air bersih yang tidak
berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Selain itu juga harus bebas dari cemaran, baik cemaran fisik, cemaran biologi
maupun cemaran kimia. Air menjadi berbahaya jika tidak bersih atau sudah tercemar kotoran.Pengawasan mutu pada air dapat
dilihat pada Tabel 4.7 sedangkan spesifikasi dan pengendalian mutu air untuk perbaikan dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Organoleptik Air
No. Uji
Organoleptik
pengamatan Persyaratan
SNI-01-3553-1994 1.
2.
3. 4.
Warna Bau
Rasa Benda asing
Jernih Tidak berbau
Tidak ada Ada
Tidak berwarna, jernih Tidak berbau
Tidak mempunyai rasa Bersih,
tidak mengandung besi Fe
dan mangan Mn
commit to user 32
Tabel 4.8 Spesifikasi dan Pengendalian MutuAir
Bahan Parameter
Persyaratan
Prosedur Pengendalian
Tindakan Koreksi
Air Karakteristi
k mutu air - Tidak
berwarna, tidak berbau,
dan tidk berasa rasa normal
- Bebas dari coliform,
bebas dari cemaran
polusi pH 6,5
– 9 Penanganan
air - Dilakukan
filtrasi atau
penyaring an air
- Untuk perendam
an dan pencucian
bahan sebaiknya
mengguna kan air
bersih
Air sumur sebelum digunakan perlu dilakukan tindakan penyaringan dengan cara menggunakan alat filtrasi Baru
kemudian digunakan untuk proses perendaman dan pencucian bahan baku. Spesifikasi pengendalian mutu bahan tambahan
dapat diihat pada Tabel 4.9.
commit to user 33
Tabel 4.9 Spesifikasi dan Pengendalian Mutu BahanTambahan
Uraian Parameter
Batas Kritis Prosedur
Pengendalian Tindakan
Koreksi
- Bawang putih - Kenampakan
dan kualitas bawang putih
- Bentuk utuh,
berwarna putih
kekuning- kuningan
- Masih tertutup
kulit - Pemilihan
bahan yang baik
- Dilakukan sortasi
ulang - Penyimpan
an yang benar
- Air - Kenampakan
, bau, rasa, dan aroma
- Bebas dari cemaran
fisik - Harus
dilakukan filtrasi
sebelum digunakan
- Dilakukan pemantauan
secara berkala
terhadap air yang akan
digunakan
- Garam - Kenampakan
dan kualitas garam
- Berwarna putih,
beryodium, bersih
bebas dari kotoran
- Pemilihan bahan yang
baik - Penyimpan
an yang benar
- Penyedap rasa - Kenampakan
dan kualitas penyedap
rasa - Bersih
- Pengecakan tanggal
kadalursa - Penyimpan
an yang benar
- Minyak goreng
- Kualitas minyak
goreng - jernih, tidak
menggump al tidak
ada endapan
- Pemilihan bahan yang
baik - Penyimpan
an yang benar
3. Pengendalian mutu pada kemasan Kemasan berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan
fisik, dan cemaran. Kemasan yang digunakan untuk membungkus keripik singkong adalah kemasan jenis PP 0,08. Kemasan ini
digunakan karena memilki ketebalan yang baik untuk membungkus
commit to user 34
keripik singkong, dapat dilihat pada Gambar 4.6 Kemasan yang
digunakan dibeli glondongan atau belum dilakukan penyileran sehingga ketika membungkus dilakukan penyileran dahulu tetapi
hanya dibagian bawah sedangkan untuk yang diatas diikat dengan tali rapiah yang bertujuan agar mengurangi kerusakan ketika
pengiriman produk.
Gambar 4.6 Plastik Pengemas
Seharusnya dilakukan penyileran di atas dan di bawah agar dapat menjaga kerenyahan karena udara yang masuk hanya sedikit
sedangkan untuk menjaga agar dapat mengurangi kerusakan ketika pengiriman dapat diatasi dengan menaruh potongan kardus diatas
dan dibawah produk sehingga bisa ditumpuk.
b. Pengendalian Mutu Proses Produksi