2. 4. 6. Temuan Utama Penelitian 1. Profil Informan

172 kemampuan sentuhan sebagai wujud rasa empati dokter dan perawat terhadap pasien perlu ditingkatkan. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal yang bersifat spontan. Sentuhan dapat menunjukkan perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati, dan sebagainya. Sentuhan yang tulus dari dokter dan perawat yang tidak bertentangan dengan nilai dan kepercayaan pasien, dapat mendukung serta mewujudkan kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Untuk lebih memudahkan pembahasan mengenai seluruh kegiatan komunikasi terapeutik yang dilakukan dokter dan paramedis atau perawat terhadap pelayanan kesehatan pada 3 tiga rumah sakit bernuansa Islami yang diteliti di Kota Medan dapat disajikan dalam bentuk Tabel 8 berikut ini. Tabel 8. Rekapitulasi Kegiatan Komunikasi Terapeutik Dokter dan Paramedis Terhadap Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan Kesehatan Pada 3 Tiga Rumah Sakit Bernuansa Islami Yang Diteliti di Kota Medan. N O. Kegiatan Komunikasi Terapeutik Yang Dilakukan Pada Tahap Orientasi Orientation Pada Tahap Kerja Working Pada Tahap Terminasi Termination Keterangan

1. 2.

3. 4.

5. 6.

1. Memberi Salam Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan, namun belum optimal . Telah dilakukan dokter dan paramedis atau perawat namun masih ada ditemukan dokter dan perawat yang lupa memberi salam pada setiap tahapan komunikasi terapeutik. 2. Mengevaluasi Kondisi dan Perasaan Pasien Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan Telah dilakukan, namun belum optimal. Pada Tahap Orientasi, masih ada dokter dan paramedis atau perawat yang tidak menanyakan perasaan pasien, padahal tahap orientasi adalah tahapan yang seharusnya dapat dimanfaatkan oleh dokter dan paramedis atau perawat untuk menggali informasi yang dalam tentang 173 kondisi pasien. Begitu juga pada Tahap Terminasi, masih terdapat kondisi di mana dokter dan perawat tidak menanyakan perasaan pasien setelah mendapatkan perawatan. 3. Penggunaan Bahasa dengan Kata- Kata yang Jelas, Ringkas dan Sederhana Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan, namun belum optimal. Pada Tahap Orientasi, masih ditemukan kondisi di mana dokter dan paramedis atau perawat belum menyampaikan informasi yang jelas tentang tindakan yang akan dilakukan. Pada Tahap Kerja, masih ditemukan kondisi di mana dokter atau paramedis atau perawat belum memberikan informasi yang jelas tentang kondisi kesehatan pasien . Pada Tahap Terminasi, masih terdapat kondisi di mana dokter dan paramedis belum memberikan informasi yang jelas dan ringkas tentang rencana tindak lanjut setelah pasien mendapatkan perawatan medis dan ketika akan berobat kembali. 4. Penggunaan Nada Suara Yang Lembut dan Simpatik Voice Tone Telah dilakukan dengan optimal Telah dilakukan dengan optimal. Telah dilakukan dengan optimal. Dokter dan paramedis atau perawat menurut pasien telah menggunakan nada suara yang lembut dan simpatik kepada pasien, tidak pernah membentak, atau menggunakan suara 174 yang keras dan kasar. 5. Penggunaan Perbendaharaa n Kata Yang Tepat Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan, namun belum optimal. Perbendaharaan kata yang disampaikan oleh dokter dan paramedis atau perawat menurut pasien cukup bisa dimengerti, namun menurut pasien masih ada dokter dan paramedis atau perawat yang cenderung pendiam yang hanya akan berbicara ketika pasien bertanya, dan kondisi ini terjadi dalam setiap tahapan komunikasi terapeutik yang berlangsung. 6. Pemberian Jeda dan Kesempatan Berbicara Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan, namun belum optimal. Pemberian jeda dan kesempatan berbicara yang diberikan dokter dan paramedis atau perawat kepada pasien belum optimal dilakukan pada tiap tahapan komunikasi terapeutik karena masih terdapat kondisi dokter dan paramedis atau perawat yang yang diam, tidak memberi pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan pendapatnya. 7. Pemberian Arti Denotatif dan Konotatif Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan, namun belum optimal. Pemberian arti denotatif dan konotatif yang tepat telah dilakukan oleh dokter dan paramedis atau perawat pada setiap tahap, namun kondisi ini perlu ditingkatkan oleh dokter dan paramedis 175 atau perawat untuk menciptakan suasana komunikasi yang hangat dan nyaman, saling percaya dan menghargai, serta meningkatkan empati kepada pasien agar kepercayaan diri dan motivasi pasien untuk sembuh dapat terbangun dengan baik. 8. Pemberian Waktu dan Relevansi Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan, namun belum optimal. Pemberian waktu kunjung dan relevansi kepada pasien oleh dokter dan paramedis atau perawat telah dilakukan, namun belum sepenuhnya memberi kepuasan pada pasien. Masih ada pasien yang berpendapat waktu kunjungan visit dokter dan paramedis atau perawat terlalu sedikit, terbatas dan kurang terjadwal sehingga pasien ada kalanya sulit bertanya dan sulit mendapatkan informasi yang cepat dan akurat sehubungan dengan penyakit yang dideritanya. 9. Pemberian Humor Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan, namun belum optimal. Pemberian humor oleh dokter dan paramedis atau perawat terhadap pasien belum sepenuhnya dilakukan oleh dokter maupun perawat. Kondisi ini terjadi karena kemampuan untuk memberikan humor belum merata dimiliki oleh dokter dan perawat. Masih 176 ada dokter maupun perawat yang pendiam dan kurang mampu bercanda dengan pasien. Humor yang dilakukan dengan kerendahan hati, tepat dan efektif oleh dokter dan perawat mampu memberi ketenangan dan kenyamanan bagi pasien. 10. Melakukan Komunikasi Tertulis Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan, namun belum optimal. Telah dilakukan, namun belum optimal. Komunikasi Terrulis telah dilakukan dokter dan paramedis atau perawat dalam setiap tahapan komunikasi terapeutik. Namun kerapian dalam kegiatan pendokumentasian dalam setiap tahapan perlu ditingkatkan, agar informasi, data diri, dan catatan medis pasien dapat terpelihara dengan baik, sehingga memudahkan pencarian data ketika diperlukan. 11. Penampilan Diri Self Performance Telah dilakukan dengan baik perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan Telah dilakukan dengan baik perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan Telah dilakukan dengan baik perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan Penampilan Diri Self Performance dokter dan paramedis atau perawat dinilai pasien telah rapi, wangi dan simpatik. Dokter dan paramedisperawat perlu menjaga dan meningkatkan penampilan diri yang simpatik ini dengan kemampuan komunikasi yang efektif agar dapat menumbuhkan rasa percaya dan nyaman dalam diri pasien ketika mendapat 177 pelayanan medis. 12. Tampilan Ekspresi Wajah Telah dilakukan dengan baik namun belum optimal Telah dilakukan dengan baik namun belum optimal Telah dilakukan dengan baik namun belum optimal Ekspresi wajah yang ditampilkan dokter dan paramedis atau perawat dalam setiap tahapan komunikasi terapeutik menurut pasien belum sepenuhnya memenuhi harapan dan kepuasan pasien. Masih ada dokter dan paramedisperawat yang menampilkan ekspresi wajah yang datar, kurang ramah, dan sulit tersenyum. Kondisi ini perlu dievaluasi, mengingat untuk mendukung terwujud komunikasi terapeutik yang baik dan profesional, dokter dan paramedis atau perawat perlu meningkatkan kemampuan komunikasi yang hangat, tulus dan saling memahami lewat antara lain senyum tulus yang diberikan. 13. Pemberian Sentuhan Telah dilakukan dengan baik perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan Telah dilakukan dengan baik perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan Telah dilakukan dengan baik perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan Pemberian sentuhan pada setiap tahapan telah dilakukan dokter dan paramedis atau perawat terhadap pasien. Namun kemampuan untuk memberikan sentuhan tulus sebagai wujud perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang dan empati yang tidak bertentangan dengan nilai dan kepercayaan pasien perlu untuk ditingkatkan. Sumber : Data Hasil Analisa Diolah, 2016 178

C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Komunikasi