10 komunikasi  Islam    pada  setiap  tahapan  komunikasi  terapeutik  yang  dilakukan
sehingga  penerapan  nilai-nilai  Islami  menjadi  kekuatan  mutu    atau  kompetensi untuk  bersaing  dengan  rumah  sakit  lain  baik  di  tingkat  domestik  maupun  secara
global dalam memberi kepuasan pelayanan kesehatan kepada pasien.
B.   Rumusan Masalah
1.  Bagaimana  bentuk-bentuk  komunikasi  terapeutik  yang  dilakukan  dokter  dan paramedis atau perawat pada fase orientasi orientation, fase kerja working
dan  fase penyelesaian  termination terhadap pasien rawat  inap pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, Rumah Sakit Islam Malahayati, dan Rumah Sakit
Umum Muhammadiyah Sumatera Utara di Kota Medan? 2.  Bagaimana penerapan 6 enam prinsip Komunikasi Islam dalam komunikasi
terapeutik  yang  dilakukan  dokter  dan  paramedis  atau  perawat    pada  fase orientasi  orientation,  fase  kerja  working  dan  fase  penyelesaian
termination terhadap pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Haji Medan, Rumah  Sakit  Islam  Malahayati  dan  Rumah  Sakit  Umum  Muhammadiyah
Sumatera Utara di Kota Medan? 3.   Bagaimana  model komunikasi terapeutik dokter dan paramedis atau perawat
terhadap pasien yang berpedoman pada 6 enam prinsip Komunikasi Islam?
C.   Batasan Istilah
Ada  beberapa  batasan  istilah  yang  digunakan  dalam  disertasi  ini  untuk menghindari  kesalahpahaman  dalam  pembahasan.  Batasan  istilah  diharapkan
dapat membatasi ruang lingkup penelitian yang dilakukan.
1. Komunikasi Terapeutik
Komunikasi  yang  direncanakan  dan  dilakukan  secara  sadar  oleh  dokter dan  tenaga  paramedis  perawat  kepada  pasien  baik  secara  verbal  dan  nonverbal
yang  kegiatannya bertujuan  untuk membantu  kesembuhan pasien.
16
16
Damaiyanti, Muhriyah, Komunikasi Terapeutik Dalam Praktik Keperawatan Bandung : Refika Aditama, 2008, h.8
11
2. Dokter
Menurut  Damaiyanti  dan  Muhriyah  dokter  adalah  tenaga  profesional bidang  kesehatan  yang  merupakan  sarjana  lulusan  pendidikan  dari  fakultas
kedokteran yang ahli dalam hal penyakit dan upaya pengobatannya
17
.
3. Paramedis
Paramedis  atau  tenaga  keperawatan  adalah  profesional  yang  membantu tugas  dokter  dan  merupakan  lulusan  dari  institusi  pendidikan  keperawatan  yang
bertujuan  untuk  menolong,  membantu  serta  meringankan  beban  penyakit  yang diderita pasien.
18
4.    Kepuasan Pasien
Kepuasan  berasal  dari  kata  dasar  ‘puas’  yang  berarti  merasa senang, perasaan lega, gembira dan sebagainya karena sudah terpenuhi hasrat hatinya.
19
Sedangkan  pasien  berarti  orang  menderita  sakit  yang  memperoleh pelayanan tinggal atau dirawat pada suatu unit pelayanan kesehatan tertentu,  atau
pasien yang dirawat di rumah sakit.  Dengan demikian pengertian kepuasan pasien adalah  perasaan  senang  pasien  lega,  gembira,  tenang  dan  lain-lain  karena
terpenuhi hasrat hatinya mendapatkan pelayanan yang baik pada bidang kesehatan pada sebuah lembaga atau institusi bidang kesehatan.
20
5.    Pelayanan Kesehatan
Pelayanan  menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia    artinya  perihal  atau cara  melayani
21
,  sedangkan  kesehatan  adalah  keadaan  sehat  badan.
22
Pelayanan kesehatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan  paramedis
atau  perawat  untuk  melakukan  tindakan  yang  dipusatkan  pada  kegiatan  kuratif pengobatan  pasien  dan  rehabilitative  pemulihan  kesehatan  pasien
23
yang
17
Ibid
18
Kariyoso, Pengantar Komunikasi Bagi Siswa Keperawatan Jakarta : Buku Kedokteran EGC, 2000, h.3
19
Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  Pusat  Bahasa,  Jakarta  :  PT.  Gramedia  Pustaka Utama,2008, Edisi Keempat, h.712
20
Damaiyanti, Mukhripah, h.29
21
Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.643
22
Ibid
23
Imbalo  S.,  Pohan, Jaminan  Mutu  Pelayanan  Kesehatan,  Dasar-dasar  Pengertian  dan Penerapan Jakarta : EGC, h.21
12 menyeluruh  mulai  saat  pertama  pasien  datang  ke  rumah  sakit  atau  fase  orientasi
orientation, kemudian pada fase kerja working yaitu untuk menyatukan proses komunikasi  dengan  tindakan  keperawatan  dan  membangun  suasana  yang
mendukung  untuk  proses  perubahan  hingga  kepada  fase  penyelesaian termination  yaitu  penilaian  pencapaian  tujuan  dan  perpisahan  setelah
penyelesaian perobatan  melalui konsultasi  medis dan terapis  yang diberikan oleh dokter dan  paramedis atau perawat dalam upaya penyembuhan penyakit.
24
6.   Rumah Sakit Bernuansa Islami di Kota Medan
Rumah Sakit bernuansa Islami di Kota Medan pengertiannya adalah sarana atau  tempat    yang  berfungsi  menyelenggarakan  upaya  kesehatan  yang  bersifat
penyembuhan  dan  pemulihan  kesehatan  bagi  pasien  atau  masyarakat  yang membutuhkan  pelayanan  medis,  dengan  nuansa  atau  sentuhan  pelayanan  yang
bersifat  keislaman  di  Kota  Medan.  “Nuansa”  menurut  Kamus  Besar  Bahasa Indonesia  berarti  variasi  atau  perbedaan  yang  sangat  halus  atau  kecil  sekali
tentang  warna,  suara,  kualitas,  simbol,  nama,  dan  lain-lain,
25
sedangkan  Islami menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  berarti  bersifat  keislaman.
26
Sebagaimana  Tabel  1  pada  halaman  6  di  dalam  latar  belakang  penelitian  ini, peneliti  telah  melakukan  survey  awal  dan  mendata  bahwa  terdapat  7  tujuh
rumah sakit bernuansa Islami di Kota Medan. Ketujuh  rumah  sakit  yang  didata  tersebut  memiliki  nuansa  Islami  baik
ditinjau  dari  aspek  nama  rumah  sakit,  pemilik  ataupun  pengelola  maupun pelayanan  yang  diterapkan.  Peneliti  memilih  3  tiga  rumah  sakit  yang  diteliti
dalam disertasi ini dengan dasar kriteria sebagai berikut : 1.  Rumah Sakit Umum dan bukan rumah sakit dengan  layanan khusus, seperti
Rumah Sakit Ibu dan Anak. 2.  Rumah sakit  yang sudah cukup dikenal oleh  masyarakat di  Kota Medan dan
telah beroperasi  memberikan pelayanan di bidang kesehatan selama  minimal 5 tahun.
24
Damaiyanti, Mukhripah, h.27
25
Kamus Besar Bahasa Indonesia, h .221
26
Ibid, h .173
13 Berdasarkan  kriteria  tersebut,  peneliti  memilih  rumah  sakit  untuk  diteliti
dalam disertasi ini sebagai berikut : 1.  Rumah  Sakit  Umum  Haji  Medan  yang  beralamat  di    Jl.  RS.  Haji  Medan
Estate - Medan, Telp. 061 6619520. 2.  Rumah  Sakit  Islam  Malahayati  yang  beralamat  di  Jl.  Pangeran  Diponegoro
No. 2-4  Medan, Telp. 061 4518766. 3.  Rumah  Sakit  Umum  Muhammadiyah  Sumatera  Utara  yang  beralamat  di
Jl. Mandala By Pass No. 27 Medan, Telp. 061 7348882.
D.   Tujuan Penelitian
1.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  bentuk-bentuk  komunikasi terapeutik  yang  dilakukan  dokter  dan    paramedis  pada  fase  orientasi
orientation,  fase  kerja  working  dan  fase  penyelesaian  termination terhadap  pasien  rawat  inap  pada  Rumah  Sakit  Umum  Haji,  Rumah  Sakit
Islam  Malahayati  dan  Rumah  Sakit  Umum  Muhammadiyah  Sumatera  Utara di Kota Medan.
2.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendeskripsikan  penerapan  6  enam  prinsip Komunikasi  Islam  dalam  komunikasi  terapeutik  yang  dilakukan  dokter  dan
paramedis  pada  fase  orientasi  orientation,  fase  kerja  working  dan  fase penyelesaian  termination  terhadap  pasien  rawat  inap  pada  Rumah  Sakit
Umum Haji Medan, Rumah Sakit Islam Malahayati dan Rumah Sakit Umum
Muhammadiyah Sumatera Utara di  Kota Medan.
3.  Penelitian  ini  juga  bertujuan  untuk  memperoleh  sebuah  model  komunikasi terapeutik  dokter  dan  paramedis  atau  perawat  terhadap  pasien  yang
berpedoman pada 6 enam prinsip Komunikasi Islam yang  dapat diterapkan
pada rumah sakit bernuansa Islami maupun rumah sakit lainnya.
E.   Kegunaan Penelitian