130 Saya memilih Rumah Sakit ini karena merasa pelayanan kesehatan yang
diberikan menurut saya bagus, dan cepat tanggap dan yang paling penting tidak membeda-bedakan pasien, walaupun saya beragama Hindu dan
keturunan India, saya senang di sini karena sudah merasakan perawatan yang baik 3 tahun yang lalu ketika anak pertama saya lahir, di rumah sakit
ini juga. Dari hasil wawancara dengan dokter, perawat serta pasien rawat inap di
3 tiga rumah sakit bernuansa Islami kota Medan, menunjukkan bahwa pemahaman komunikasi terapeutik secara konseptual telah dipahami oleh
dokter, perawat dan pasien di ketiga rumah sakit tersebut. Selain itu, prinsip- prinsip komunikasi interpersonal yang juga menjadi ciri pada komunikasi
terapeutik menurut Joseph A. Devito seperti : keterbukaan openess, empati emphaty, sifat mendukung supportiveness, sikap positif positiveness dan
kesetaraan equality telah dilakukan walaupun secara faktual lingkup pelaksanannya belum optimal dan merata diterapkan pada setiap fase atau tahapan
komunikasi terapeutik yang dilakukan dokter dan paramedis atau perawat terhadap pasien dalam pelayanan kesehatan pada 3 tiga rumah sakit bernuansa
Islami di Kota Medan.
3. Tujuan dan Manfaat Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik berbeda dengan komunikasi sosial yang terjadi sehari-hari. Komunikasi terapeutik ditandai dengan terjadinya komunikasi antara
dokter, perawat dan pasien, sifat komunikasi lebih akrab karena bertujuan dan fokus kepada pasien yang membutuhkan bantuan, serta direncanakan untuk
mempercepat proses penyembuhan dan kepuasan pasien. Ibu Dwi Oktaviani
111
memberikan pendapat : Komunikasi terapeutik bertujuan untuk memotivasi pasien dan
mengembangkan hubungan yang baik antara dokter, perawat dan pasien, agar pasien menjadi lebih ringan beban psikologisnya.
111
Dwi Oktaviani , Kepala Ruangan Khadijah dan Perawat di RSU. Muhammadiyah, wawancara di Medan tanggal 17 dan 19 November 2015.
131 Pernyataan senada juga dikuatkan oleh pendapat Ibu Yanti Novita
Harahap
112
yang ketika diwawancarai menyatakan bahwa : Hubungan interpersonal dalam komunikasi terapeutik yang dilakukan
dokter, perawat dan pasien bermanfaat untuk mengekspresikan kebutuhan, memecahkan masalah dan meningkatkan kemampuan dokter dan perawat
dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Lebih jauh dan lengkap, Dr. Yulidar
113
mengatakan : Komunikasi terapeutik juga dapat memberikan manfaat, seperti :
1 Membantu pasien dalam mengendalikan emosi sehingga dapat membantu mempercepat penyembuhan dari upaya medis.
2 Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran akibat mengetahui penyakit yang dideritanya.
3 Membantu mengurangi keraguan juga dalam mengambil tindakan efektif dalam upaya medis.
4 Menciptakan komunikasi terapeutik yang dapat memberikan pelayanan prima service excelent sehingga kepuasan dan kesembuhan pasien
dapat tercapai. 5 Menciptakan komunikasi yang menghasilkan kepuasan semua pihak
yang terlibat yaitu dokter, perawat dan pasien. Hasil wawancara dengan dokter dan perawat pada 3 tiga rumah sakit
bernuansa Islami di kota Medan, yakni : Rumah Sakit Umum Haji Medan, Rumah Sakit Islam Malahayati dan Rumah Sakit Umum Muhammadiyah
Sumatera Utara mendeskripsikan pemahaman yang saling menguatkan dan melengkapi tentang tujuan dan manfaat komunikasi terapeutik yang dilakukan
dokter dan paramedis atau perawat terhadap pasien dalam memberikan layanan kesehatan pada tiga rumah sakit bernuansa Islami tersebut.
4. Proses Komunikasi Terapeutik