28 Seorang perawat yang tidak menjalankan profesinya secara profesional akan
merugikan orang lain pasien, unit kerjanya dan juga dirinya sendiri. Secara singkat fungsi komunikasi terapeutik adalah untuk memberikan
dukungan dan membantu pasien antara lain untuk memberikan informasi yang jelas tentang penyakit serta membantu pasien untuk lebih percaya diri dalam
upaya pemulihan kesehatannya.
C. Tujuan dan Manfaat Komunikasi Terapeutik
Menurut Suryani
44
Komunikasi terapeutik bertujuan dan bermanfaat untuk mengembangkan pribadi pasien kearah yang lebih positif atau adaptif dan
diarahkan pada pertumbuhan pasien yang meliputi : 1. Realisasi diri, penerimaan diri, dan peningkatan penghormatan diri.
Melalui komunikasi terapeutik diharapkan terjadi perubahan dalam diri pasien. Pasien yang tadinya tidak biasa menerima apa adanya atau merasa
rendah diri, setelah berkomunikasi terapeutik dengan perawat akan mampu menerima dirinya.
2. Kemampuan membina hubungan interpersonal dan saling bergantung dengan orang lain.
Melalui komunikasi terapeutik, pasien belajar bagaimana menerima dan diterima orang lain. Dengan komunikasi yang terbuka, jujur dan menerima
pasien apa adanya, dokter dan perawat akan dapat meningkatkan kemampuan pasien dalam membina hubungan saling percaya.
3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan yang realistis. Terkadang pasien menetapkan ideal diri atau
tujuan yang terlalu tinggi tanpa mengukur kemampuannya. 4. Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri. Identitas
personal disini termasuk status, peran, dan jenis kelamin. Pasien yang
mengalami gangguan identitas personal biasanya tidak mempunyai rasa percaya diri dan mengalami harga diri rendah. Melalui komunikasi terapeutik
diharapkan dokter dan perawat dapat membantu pasien meningkatkan integritas dirinya dan identitas diri yang jelas. Dalam hal ini dokter dan
44
Suryani, Komunikasi Terapeutik Teori Dan Praktek, Jakarta : EGC, 2005, h.37
29 perawat berusaha menggali semua aspek kehidupan pasien di masa sekarang
dan masa lalu. Kemudian membantu meningkatkan integritas diri pasien melalui komunikasinya dengan pasien.
D. Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan membantu terbentuknya hubungan yang konstruktif diantara dokter, perawat dan
pasien. Tidak
seperti komunikasi
sosial, komunikasi
terapeutik mempunyai tujuan untuk membantu pasien mencapai suatu tujuan dalam asuhan
keperawatan. Oleh karenanya sangat penting bagi dokter dan paramedis atau perawat untuk memahami prinsip dasar komunikasi terapeutik sebagai berikut :
1. Hubungan dokter, perawat dan pasien adalah hubungan terapeutik yang saling menguntungkan, didasarkan pada prinsip ‘humanity of nurses and clients’.
Hubungan ini tidak hanya sekedar hubungan seorang penolong helper dokter dan perawat dengan pasiennya, tetapi hubungan antara manusia
yang bermartabat menurut Dult-Battey dalam Priyanto
45
. 2. Dokter dan paramedis atau perawat harus menghargai keunikan pasien,
menghargai perbedaan karakter, memahami perasaan dan perilaku pasien dengan melihat perbedaan latar belakang keluarga, budaya, dan keunikan
pasien sebagai individu. 3. Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri pemberi
maupun penerima pesan, dalam hal ini dokter dan paramedis atau perawat harus mampu menjaga harga dirinya dan harga diri pasien.
4. Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya trust harus dicapai terlebih dahulu sebelum menggali permasalahan dan
memberikan alternatif pemecahan masalah. Hubungan saling percaya antara dokter dan paramedis atau perawat terhadap pasien adalah kunci dari
komunikasi terapeutik.
45
Agus Priyanto , Komunikasi Dan Konseling Jakarta : Salemba Medika, 2009, h.56.
30
E. Bentuk-bentuk Komunikasi Terapeutik