Penelitian dan Pengembangan Analisis Fungsi dan Kegiatan Pokok Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kesehatan Indra Masyarakat Provinsi Sumatera Utara Sebagai Tempat Rujukan Kesehatan Mata Dan THT (Telinga Hidung Tenggorokan) Tahun 2014

“Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis di UPT KIM yaitu tergantung kepada anggaran dinas kesehatan propinsi Sumatera Utara.” Informan 5. Pelaksanaan dalam bidang pendidikan dan pelatihan teknis di UPT Kesehatan Indra Masyarakat menurut penanggung jawab kesehatan THT terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia seperti dokter dan perawat. Pelatihan yang diberikan bersifat mendasar tentang pelayanan di poliklinik dan pelayanan operasional, seperti penjelasan informan berikut. “Karena di dalam organisasi UPT KIM, pelaksanaan teknis di UPT KIM terutama di THT kita melakukan pendidikan itu terutama kepada SDMnya yaitu dokter, kemudian juga kepada perawat. Ini kita sudah melaksanakan beberapa pelatihan-pelatihan yang sifatnya mendasar yaitu tentang teknis pelayanan di poliklinik dan tentang pelatihan dan pelaksanaan daripada pelaksanaan Ogerugi yaitu bagaimana operasional daripada Ogemetri, Dera, dan lain-lain dan ini kita dilakukan suatu pelatihan yang sifatnya rutinitas. Tapi memang perlu adanya pelatihan yang lebih rutin dan lebih maksimal sehingga diharapkan SDM yang ada di UPT KIM lebih mumpuni, saya rasa.” Informan 6.

3. Penelitian dan Pengembangan

Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan di UPT Kesehatan Indra Masyarakat belum seperti yang diharapkan. Kepala UPT Kesehatan Indra Masyarakat sudah pernah mengusulkan kepada Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara tetapi belum ada jawaban dan belum dianggarkan. “Saya kira untuk penelitian dan pengembangan di UPT KIM masih belum seperti yang kita harapkan dan ini kita terus usulkan ke Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, tetapi masih belum ada jawaban dari mereka dan belum ada di anggaran juga.” Informan 2. Universitas Sumatera Utara Menurut Kepala Sub Tata Usaha UPT Kesehatan Indra Masyarakat, penelitian baru tahap tingkat sekolah dasar untuk pemeriksaan tajam penglihatan sehingga diketahui persentase siswa yang memerlukan koreksi kacamata, sebagai berikut. “Penelitian yang dilakukan baru tahap di tingkat sekolah dasar atau dengan pemeriksaan tajam penglihatan murid SD dari kelas 3 sampai kelas 6 SD. Kemudian dari pemeriksaan tersebut sekaligus diteliti ditemukan persentase besaran murid SD yang memerlukan koreksi kaca mata setiap kabupaten dan kota Medan yang berbeda-beda.” Informan 3 Menurut penanggung jawab urusan perencanaan, monitoring dan evaluasi diklat serta pelayanan masyarakat UPT Kesehatan Indera Masyarakat, penelitian dan pengembangan belum banyak dilakukan, sekedar wacana, tulisan, jurnal-jurnal, belum sampai penelitian yang didanai pemerintah. Pernah dilakukan penelitian tahun 2010 pemetaan kebutaan di propinsi Sumatera Utara tetapi dengan sampel yang diperoleh dari buku laporan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupatenkota. Seperti penuturan informan berikut. “Kalau penelitian dan pengembangan di UPT KIM saya rasa belum terlalu banyak. Masih sekedar wacana-wacana, tulisan-tulisan dari dokter spesialisnya saja, seperti jurnal-jurnal, masih seperti itu saja belum sampai ke penelitian yang benar-benar penelitian yang didanai oleh pemerintah. Tetapi sudah pernah ada penelitian sekitar tahun 2010 itu mengenai pemetaan kebutaan di Sumatera Utara. Itu ada untuk seluruh kabupatenkota, itu baru sekali dilakukan penelitian dan dibiayai oleh Dinas Kesehatan, pemerintah maksudnya. Yang kita dapat itu hasil pemetaan kebutaan dari setiap kabupatenkota. Tapi juga sampelnya masih dari buku laporan kesehatan dari dinas kabupatenkota, kita tidak langsung terjun ke masyarakat.” Informan 4 Universitas Sumatera Utara “Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di UPT KIM sampai saat ini masih sedikit yang dilakukan, belum optimal.” Informan 5 Menurut penanggung jawab kesehatan THT, untuk melakukan penelitian dan pengembangan harus ada political will dari pemerintah dalam hal ini Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, karena selama ini belum maksimal. Berikut penuturan informan. “Seperti yang saya sebutkan tadi. Itu harus ada political will atau kebijakan dari kepala dinas atau kepala UPT KIM untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan yang memang sudah dilaksanakan tetapi saya rasa belum maksimal. Tapi saya rasa, di penelitian dan pengembangan ini harus dikembangkan terus, terutama kami di dalam membuat suatu perencanaan seperti tugas kami yang pertama yaitu melakukan perencanaan dan koordinasi, dalam pelayanan kesehatan pendengaran. Jadi kita kalau tidak ada, seperti tugas kami sebagai penanggungjawab tadi kalau kita tidak membuat suatu penelitian dan pengembangan, kita sulit melakukan perencanaan ke depan, jadi kita juga tidak tahu berapa angka kesakitan, atau kita tidak melihat trend dari penyakit tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan mutlak diperlukan di UPT KIM.” Informan 6.

4. Kemitraan