2.5 Landasan Teori
Dewasa ini, tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik sangatlah tinggi. Hal ini mengharuskan Puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan
lainnya untuk lebih mengembangkan diri terhadap secara tahap demi tahap sehingga mutu pelayanan kesehatan dapat mengikuti tuntutan masyarakat Azwar, 2006.
Apabila puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus penyakit tertentu, misalnya penyakit mata maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana
pelayanan kesehatan yang lebih mampu baik horisontal maupun vertikal. Sebaliknya pasien paska rawat inap yang hanya memerlukan rawat jalan sederhana,
dirujuk ke puskesmas Depkes RI, 2004. Meningkatnya jumlah penderita gangguan mata saat ini di puskesmas tetapi
menurunnya minat pasien gangguan mata berobat ke tempat rujukan seperti UPT Kesehatan Indra Masyarakat Propinsi Sumatera Utara disebabkan oleh berbagai
kendala baik secara teknis maupun masalah organisasi. Kendala yang dihadapi seperti kurangnya pelatihan tenaga kesehatan khusus mata, kurangnya kerjasama dengan
program lain dan kader, rendahnya frekuensi kunjungan petugas mata ke sekolah- sekolah, kurangnya perujukan pasien mata ke tempat yang telah ditentukan oleh
Dinas Kesehatan, kurangnya minat pasien berobat ke tempat pelayanan yang telah ditentukan. Hal tersebut menunjukkan sistem manajemen di puskesmas tersebut
belum optimal. Unit Pelayanan Teknis Kesehatan Indera Mata UPT KIM memiliki peran
melaksanakan pelayanan, pendidikan dan pelatihan teknis, penelitian dan
Universitas Sumatera Utara
pengembangan, serta peningkatan kemitraan di bidang kesehatan indera masyarakat Depkes RI, 2007. Berdasarkan Pedoman Kerja UPT Kesehatan Indera Masyarakat
UPT KIM sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 37 tahun 2010, kegiatan UPT KIM dibagi menjadi 3 tiga kelompok yaitu: kegiatan
manajemen, kegiatan medis, dan kegiatan tambahan.
2.6. Kerangka Berfikir
Berdasarkan paparan pada teori kepustakaan di atas dapat dibuat kerangka konsep penelitian sebagai berikut :
`
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian
Fungsi UPT KIM: 1.
Pelayanan 2.
Diklat Teknis 3.
Litbang 4.
Kemitraan UPT KIM sebagai
tempat rujukan kesehatan mata dan
THT Kegiatan pokok UPT:
1. Manajemen 2. Teknis
3. Tambahan
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Kirk dan Miller mendefenisikan penelitian kualitatif sebagai suatu tradisi tertentu
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Sedangkan
studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai
sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu Moleong, 2013.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya.
Dalam penelitian ini akan digali informasi sebanyak-banyaknya dan secara detail tentang fungsi dan kegiatan pokok UPT Kesehatan Indera Masyarakat sebagai
tempat rujukan kesehatan mata dan THT. Penelitian kualitatif terdiri dari 3 tahapan yaitu proses deskripsi, tahap
reduksifokus, dan tahap seleksi. Tahap deskripsi yaitu mendeskripsinya apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan ditanyakan. Tahap reduksifokus yaitu peneliti
mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Pada tahap ini peneliti menyortir data
Universitas Sumatera Utara
dengan cara memilih mana data yang menarik, penting, berguna, dan baru sedangkan data yang dirasa tidak dipakai disingkirkan. Tahap seleksi yaitu
peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci Sugiyono, 2013
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian