43 g
Melakukan pembiasaan memisahkan
jenis sampah organik dan
anorganik. h
Penugasan pembuatan kompos dari sampah
organik. i
Menyediakan peralatan kebersihan.
j Membuat
tandon penyimpanan air.
k Memrogramkan cinta
bersih lingkungan. 17
Peduli Sosial a
Memfasilitasi kegiatan bersifat sosial.
b Melakukan aksi sosial.
c Menyediakan fasilitas
untuk menyumbang. a
Berempati kepada sesama teman kelas.
b Melakukan aksi sosial.
c Membangun kerukunan
warga kelas. 18
Tanggung jawab
a Membuat laporan setiap
kegiatan yang
dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis.
b Melakukan tugas tanpa
disuruh. c
Menunjukkan prakarsa untuk
mengatasi masalah dalam lingkup
terdekat. d
Menghindarkan kecurangan
dalam pelaksanaan tugas.
a Pelaksanaan tugas piket
secara teratur. b
Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah.
c Mengajukan
usul pemecahan masalah.
C. Kerangka Pikir
Pendidikan karakter merupakan pendidikan budi pekerti yang mengembangkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ada 18 nilai karakter
yang dikembangkan di Indonesia yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai karakter
44 tersebut berkaitan antara yang satu dengan yang lain. Stategi pengembangan
implementasi pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan dengan integrasi mata pembelajaran, integrasi muatan lokal, pengembangan diri yang terdiri dari
budaya sekolah, ekstrakurikuler, dan bimbingan konseling. Peran semua komponen sekolah berpengaruh dalam implementasi pendidikan karakter.
Dalam implementasinya di sekolah, ada peran dari kepala sekolah, pendidik, karyawan, dan siswa.
Kerangka pikir yang telah diuraikan diatas dapat digambarkan pada bagan berikut.
45 Gambar 1. Kerangka Pikir Implementasi Pendidikan Karakter
D. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ulya Nurul Aini yang berjudul
Implementasi Pendidikan Karakter di SD Negeri Kraton Yoyakarta pada tahun 2013. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pemahaman
pengertian pendidikan karakter antara kepala sekolah dan guru. Sekolah Dasar Negeri Kraton mengembangkan nilai-nilai karakter religius,
jujur, disiplin, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, peduli lingkungan, dan tanggung jawab, dan bentuk implementasi
Pendidikan Karakter
Kognitif Afektif
Psikomotor
Implementasi 18 Nilai Karakter
Strategi Pengembangan Implementasi Pendidikan
Karakter Peran
1. integrasi mata
pembelajaran, 2.
integrasi muatan lokal, 3.
pengembangan diri a.
budaya sekolah b.
ekstarkurikuler c.
bimbingan konseling 1.
kepala sekolah, 2.
pendidik, 3.
karyawan, 4.
siswa,
46 pendidikan karakter di SD Negeri Kraton Yogyakarta dapat dilihat dari
pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam program pengembangan diri, mata pelajaran, dan budaya sekolah.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Alex Dwi Kurnia yang berjudul
Implementasi Nilai Kejujuran di Sekolah Dasar Negeri Kotagede 5 Yoyakarta pada tahun 2014. Hasil dari penelitian menunjukkan indikator
keberhasilan nilai kejujuran yang dapat dikembangkan di sekolah, bentuk implementasi nilai kejujuran yang dilaksanakan oleh guru-guru di SD
Negeri Kotagede 5 Yogyakarta dapat dilihat dari pengintegrasian nilai-nilai karakter jujur dalam program pengembangan diri, mata pelajaran, dan
budaya sekolah, dan hambatan-hambatan yang dihadapi guru di SD Negeri Kotagede 5 Yogyakarta dalam mengimplementasikan nilai kejujuran di
sekolah. 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Ridwan yang berjudul Implementasi Pendidikan Karakter dalam Kultur Sekolah di SD Negeri
Lempuyangan 1 Kota Yogyakarta pada tahun 2013. Hasil dari penelitian menunjukkan Pendidikan karakter dalam kultur sekolah di SD Negeri
Lempuyangan I pada dasarnya terimplementasi pada lapisan nilai dan keyakinan serta lapisan artifak. Perencanaan pendidikan karakter pada
kultur sekolah tersebut terdiri dari analisis konteks terhadap kondisi dan potensi sekolah untuk menetapkan nilai-nilai karakter yang
dikembangkan yaitu nilai religius, disiplin, semangat kebangsaan, danmenghargai prestasi; penyusunan program-program pendidikan
47 karakter beserta dokumen perencanaan yang termuat dalam kurikulum
sekolah yang berlaku; sosialisasi kebijakan pendidikan karakter kepada guru, karyawan, siswa, dan orang tua siswa; serta perencanaan kondisi
pelaksanaan terkait dengan penyediaan fasilitas sekolah, pemberian keteladanan oleh guru, dan penciptaan suasana belajar yang nyaman.
Pelaksanaan pendidikan karakter terealisasi melalui penanaman nilai- nilai karakter pada lapisan artifak dalam kultur sekolah yaitu melalui
penyediaan fasilitas-fasilitas untuk mendukung berbagai aktivitas pada program sekolah maupun yang dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari
di sekolah. 4.
Penelitian yang dilakukan oleh Darmiyati Zuchdi, dkk yang berjudul Pengembangan
Model Pendidikan
Karakter Terintegrasi
dalam Pembelajaran Bidang Studi di Sekolah Dasar pada tahun 2010. Hasil dari
penelitian menunjukkan model pendidikan karakter yang efektif adalah yang menggunakan pendekatan komprehensif. Pembelajarannya tidak
hanya melalui bidang studi tertentu, tetapi diintegrasikan ke dalam berbagai bidang studi. Metode dan strategi yang digunakan bervariasi yang sedapat
mungkin mencakup inkulkasi,
keteladanan, fasilitasi nilai,
dan pengembangan soft skills. Semua warga sekolah pimpinan sekolah, semua
guru, semua murid, pegawai administrasi, bahkan juga penjaga sekolah serta pengelola warung sekolah dan orang tua murid serta pemuka
masyarakat perlu bekerja secara kolaboratif dalam melaksanakan program pendidikan karakter. Tempat pelaksanaan pendidikan karakter baik di
48 dalam kelas maupun di luar kelas dalam berbagai kegiatan, termasuk
kegiatan di rumah dan dalam lingkungan masyarakat dengan melibatkan partisipasi orang tua murid.
5. Penelitian yang dilakukan Darmiyati Zuchdi, dkk yang berjudul Pemetaan
Implementasi Pendidikan Karakter di SD, SMP, dan SMA di Kota Yogyakarta pada tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan menurut
pendapat para guru, perencanaan pendidikan karakter di sekolah-sekolah Kota Yogyakarta sudah dilakukan dengan cukup baik, tetapi berdasarkan
analisis RPP yang dibuat oleh guru, ada beberapa RPP yang belum mengandung nilai-nilai
target yang akan dikembangkan dalam
pembelajaran. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah sudah dipadukan dalam berbagai mata pelajaran. Penilaian pengetahuan dan kemauan untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai target pendidikan karakter baru pada sebagian soal-soal yang dibuat guru, sedangkan penilaian perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai target dilakukan oleh kebanyakan guru hanya dengan wawancara.
E. Pertanyaan Penelitian