Kepala Sekolah Pendidik Peran Komponen Sekolah dalam Implementasi Pendidikan Karakter

24 aktivitas, pemberdayaan sarana prasarana, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan pimpinan sekolah yang mempunyai pengaruh dalam memajukan sekolah. Kepala sekolah bertugas membimbing, mengarahkan, dan mendorong sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan karakter. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan kepala sekolah yang amanah dengan kemampuan manajemen serta kepemimpinan yang tangguh, agar mampu mengambil keputusan dalam meningkatkan mutu sekolah Mulyasa, 2013: 29. Kepala sekolah perlu untuk melakukan perencanaan dan pembagian waktu dengan baik. Perencanaan yang baik, membantu dalam pelaksanaan program-program tersebut. Kepala sekolah juga memonitoring implementasi pendidikan karakter yang direncanakan. Selain itu, sebaiknya dilakukan evaluasi bersama dengan guru dan karyawan secara rutin. Penghargaan dari kepala sekolah kepada guru yang melaksanakan disiplin dapat meningkatkan semangat dan kinerja guru untuk terus meningkatkan kualitas karakternya. Selain itu, Kepala sekolah juga memberi teguran apabila ada guru, karyawan, atau bahkan peserta didik yang tidak taat dan kurang menunjukkan karakter yang baik. 25

b. Pendidik

Pendidik menjadi teladan dan penguat dalam implementasi pendidikan karakter. Guru sebagai pengajar dan pembimbing implementasi pendidikan karakter berperan dalam mendidik peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan karakter. Guru memberi fasilitas peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan karakter. Guru memberikan pengalaman yang menumbuhkan karakter peserta didik. Sebagai fasilitator, guru membantu perkembangan aspek pribadi peserta didik dalam pelaksanaan karakter di SD. Kunci utama keberhasilan atau kegagalan pendidikan karakter ada di tangan guru, selebihnya hanya faktor pendukung Agus Wibowo, 2012: 82. Peran guru SD dalam implementasi pendidikan karakter ada dua macam Novan Ardy Wiyani, 2013: 167: 1 Memahami nilai-nilai karakter yang hendak dikerjakan. Guru perlu memahami nilai-nilai karakter dengan baik. Guru menerapkan nilai-nilai karakter tersebut dalam RPP, Silabus, dan mempraktikkan dalam proses pembelajaran. 2 Mengembangkan pembelajaran aktif. Komponen yang berperan dalam pembelajaran aktif yaitu tujuan. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada pengetahuan, sikap, dan psikomotor. Pencapaian sikap yang sesuai dengan karakter, misalnya kejujuran, percaya diri, kerja keras, dan saling menghargai. 26 Guru sebaiknya memilih model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran aktif. Guru berperan sebagai fasilitator, motivator, dan pemberi umpan balik atas apa yang telah dilakukan oleh peserta didik dalam mengimplementasikan pendidikan karakter. Dalam menanamkan nilai karakter kepada peserta didik, ada lima unsur yang perlu dipertimbangkan: 1 mengajarkan, 2 keteladanan, 3 menentukan prioritas, 4 praksis prioritas, dan 5 refleksi Novan Ardy Wiyani, 2013: 43-44. Berdasarkan pendapat Novan Ardy Wiyani tentang lima unsur yang perlu dipertimbangkan dalam menanamkan pendidikan karakter, dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Mengajarkan Memberi pemahaman kepada peserta didik tentang nilai-nilai karakter. 2 Keteladanan Peserta didik akan lebih mudah mengamati guru ataupun orang yag lebih tua dalam berperilaku. Kata-kata dapat menggerakkan peserta didik, akan tetapi keteladanan lebih menarik hati. 27 3 Menentukan prioritas Sekolah menentukan prioritas pendidikan karakter apa dahulu yang ingin diajarkan kepada siswa. Selain itu, proses evaluasinya pun harus jelas, sehingga terlihat apakah sekolah mengalami kemunduran atau kemajuan. 4 Praksis prioritas Praksis prioritas merupakan bukti dilaksanakannya prioritas nilai. 5 Refleksi Setelah diadakannya tindakan dan praksis prioritas, diperlukan adanya refleksi sejauh mana sekolah telah berhasil ataupun gagal melaksanakan pendidikan karakter.

c. Siswa