7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan usaha untuk mendidik nilai-nilai karakter. Menurut Ratna Megawangi Dharma Kesuma dkk, 2013: 5,
“Pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya.
” Hal ini sejalan dengan Lickona Berkowitz dan Bier, 2005: 2,
“
Character education is the deliberate effort to develop good character based on core virtues that are
good for the individual and good for society
”. Berdasarkan kedua pendapat diatas, pendidikan karakter didefinisikan sebagai usaha untuk
mendidik siswa agar menjadi individu yang baik. Individu yang menerapkan nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan
kontribusi positif di masyarakat. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya yang harus
dilaksanakan sekolah untuk membina moral serta akhlak yang sesuai dengan norma dan nilai-nilai dari Tuhan YME Zulnuraini, 2012: 5.
Sependapat dengan hal tersebut, Muhammad Takdir Ilahi 2012: 190 mengemukakan bahwa pendidikan karakter menanamkan nilai-nilai
pendidikan yang berdasarkan pada etika dan moral sehingga kepribadian
8 anak didik dapat berpengaruh pada tingkah lakunya sehari-hari, baik di
lingkungan pendidikan maupun di luar lingkungan pendidikan. Dalam lingkup pendidikan di sekolah, pendidikan karakter dilaksanakan untuk
membina akhlak anak berdasarkan norma dan nilai dari Tuhan YME dan mempengaruhi tingkah laku siswa sehari-hari baik di lingkungan sekolah,
ataupun di luar lingkungan sekolah. David Elkind dan Freddy Sweet Sri Narwanti, 2011: 15
memaknai pendidikan karakter sebagai berikut.
“
Character education is the deliberate effort to help people understand, care about, and act upon care ethical values. When we
think about the kind of character we want for our children, it is clear that we want them to be able to judge what is right, care
deeply about what is right, and then do what they believe to be right, even ini the face of pressure from without and temptation
from within.
” Pendidikan karakter merupakan segala sesuatu yang dilakukan oleh guru
dan mempengaruhi peserta didik. Guru mampu membantu membentuk watak peserta didik. Ini meliputi keteladanan yang dilakukan oleh guru,
cara berbicara guru dalam menyampaikan materi, cara guru bertoleransi, dan berbagai hal yang terkait. Hal ini sejalan dengan Kirschenbaum Nur
Silay, 2013: 135 “
Successful character education necessitates a mixture of inculcation, modeling and facilitating of values
. ” Kedua pendapat diatas
mengemukakan pendidikan karakter itu menanamkan, memberikan teladan, dan juga memfasilitasi siswa dalam implementasi nilai-nilai
karakter. Dalam hal ini, lingkungan sekolah, peran guru, kepala sekolah,
9 dan siswa yang lebih tua mempengaruhi kesuksesan implementasi
pendidikan karakter siswa. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, disimpulkan bahwa
pendidikan karakter merupakan usaha untuk mendidik akhlak siswa agar menjadi individu yang baik tingkah lakunya di lingkungan sekolah dan
masyarakat. Pendidikan karakter meliputi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Semua komponen sekolah berperan dalam pendidikan
karakter agar sukses dalam implementasinya. Proses pendidikan karakter yaitu menanamkan, memberi teladan, dan juga memfasilitasi siswa.
2. Tujuan Pendidikan Karakter