70 Guru menyisipkan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran,
baik itu peduli lingkungan, kejujuran, dll. “Dalam penyisipan pendidikan karakter dalam pembelajaran, sudah secara spontan
diberikan oleh guru. Terkadang tidak terorganisir mau menyisipkan karakter apa” Jk, 28 November 2015. Guru sudah secara spontan
dalam mendidik karakter siswa ketika pembelajaran. Tanpa direncanakan, guru mendidik karakter ketika ada kejadian siswa
yang perlu untuk dididik karakternya.
b. Mata Pelajaran dalam Mulok
Muatan Lokal yang diajarkan di SD N Plebengan adalah Bahasa Jawa, Pendidikan Batik, dan Bahasa Inggris. Hal ini berdasarkan pada
dokumen kurikulum SD N Plebengan. Setiap mulok mempunyai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Mulok Bahasa Jawa diajarkan di semua kelas, yaitu kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Alokasi waktu untuk bahasa jawa adalah 2 jam
pelajaranminggu. Materi dalam mulok bahasa jawa yaitu
unggah- ungguh basa
,
unggah-ungguh
dalam bersikap dan bertingkah laku, dan budaya jawa. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada kelas IIA
Senin, 30 November 2015, guru mengajarkan pembelajaran mulok dengan unggah-ungguh basa ketika bertemu dengan guru atau orang
yang lebih tua dan unggah-ungguh terkait sikap dan tingkah laku yang sebaiknya dilakukan siswa.
71 Pendidikan Batik mendapat alokasi waktu 1 jam pelajaran untuk
kelas 1, 2, dan 3. Sedangkan kelas 4, 5, dan 6 mendapat alokasi waktu 2 jam pelajaran. Pembelajaran Batik berbeda-beda di setiap
tingkatannya. Kelas rendah diisi dengan mengenal motif-motif batik dan menggambar batik.
Kelas tinggi diajarkan teknik-teknik membatik sampai praktik membatik. Kelas V juga diajarkan batik motif dan praktik membuatnya.
Selain kelas V, kelas IV pun juga ada praktik membuat batik. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada hari Kamis, 14 Januari 2016,
Pembelajaran Batik di kelas 4 A dan B diisi dengan membuat batik celup. Hal ini diperkuat dengan dokumentasi peneliti ketika siswa
proses membuat batik celup lihat Lampiran 15. dokumentasi gambar 2 halaman 207.
Mulok Bahasa Inggris belum diajarkan di kelas rendah. Bahasa Inggris mulai diajarkan pada kelas 4, 5, dan 6. Alokasi waktu untuk
bahasa Inggris adalah 2 jam pelajaran.
c. Terintegrasi dalam Program Pengembangan Diri
1 Kegiatan rutin sekolah
a Religius
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat kegiatan rutin dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter.
Berdasarkan hasil observasi peneliti pada hari Selasa, 1 Desember 2015 siswa kelas VI shalat dhuhur berjamaah. Rabu,
72 2 Desember 2015, siswa kelas VI A dan VI B shalat dhuhur
berjamaah di Masjid Al Ihsan. Guru mendampingi siswa shalat berjamaah. Rabu, 13 Januari 2016, setelah pelajaran selesai, ada
jeda sebelum tambahan pelajaran, siswa kelas VI, V, dan IV shalat jamaah dhuhur terlebih dahulu di Masjid Al Ihsan. Hal ini
diperkuat dengan pernyataan siswa dan guru berikut. Ki
: “Setiap senin-rabu shalat jamaah disini”. Senin, 7 Desember 2015
Ag : “Ya sering kesini kalau mau shalat. Bersama teman-
teman ”. Senin, 7 Desember 2015
Po : “Sekolah membiasakan untuk shalat dhuhur jamaah
sebelum nanti les ”. Kamis, 18 Desember 2015
Selain itu, setiap sebelum pelajaran dan setelah pelajaran dibiasakan untuk berdoa terlebih dahulu. Berdasarkan hasil
observasi peneliti di dalam kelas, sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran berdoa dan salam. Suasana berdoa pun
tenang, tidak ada yang mengganggu. Kepala sekolah menyatakan bahwa “Sebelum memulai pembelajaran guru
mengucapkan salam terlebih dahulu. Siswa berdoa.” Hal ini diperkuat dengan pernyataan guru:
Mj : “Sebelum berdoa saya menegaskan kalau berdoa itu tidak
boleh sembarang, meminta kepada Allah itu yang baik, tidak boleh sembarangan. Kalau anak-anak minta ke Allah
tulus, insya Allah akan dimudahkan juga oleh Allah
”. Selasa, 5 Januari 2016
Sm : “Berdoa sebelum dan setelah pembelajaran”. Selasa, 1
Desember 2015 Guru agama Islam memberikan pendampingan tambahan
Al-Quran untuk siswa yang kurang dalam kemampuan baca Al-
73 Quran. Selain itu ada program tahunan dalam perayaan
keagamaan dan ada kegiatan pesantren kilat, maulid nabi, dan infak setiap hari jumat yang dikumpulkan untuk membeli hewan
kurban. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari guru agama Islam dan dewan sekolah:
Po : “Kalau ada anak yang kurang bisa membaca Al-Quran, ya
kita bantu bimbing, kalau memang membutuhkan lebih, ya kita bekerjasama dengan TPA di Masjid Al-Ihsan, masjid
dekat SD ini. Infak yang dikumpulkan siswa setiap jumat dikumpulkan untuk membeli hewan kurban. Perayaan hari
besar ya itu idul adha menyembelih hewan kurban, peringatan maulid nabi, dll. Sebelum ujian pun ada doa
bersama
”. Kamis, 18 Desember 2015 Sd
: “Kalau bulan puasa ya siswa diajarkan untuk puasa. Bulan ramadhan ada pantauan dengan buku ramadhan. Buku
tersebut dimintakan tanda tangan takmir. Ada buka bersama siswa dan guru, dengan diisi pengajian
”. Selasa, 12 Januari 2016
Jk : “Setiap jumat siswa infak. Infak besuk untuk beli sapi
biasanya. Kalau kurang ya guru juga iuran infak ”. Sabtu,
28 November 2015 Dokumentasi kegiatan keagamaan pesantren kilat menguatkan
adanya implementasi nilai karakter religius lihat Lampiran 15. dokumentasi gambar 3 halaman 207.
b Jujur
Setiap ulangan, baik itu ulangan harian maupun ulangan semester, siswa tidak menyontek. Hal ini berdasarkan hasil
pengamatan peneliti pada kelas 2B dan 3B ketika mengerjakan soal, siswa tidak ada yang menengok kanan-kiri. Hal ini sesuai
dengan pernyataan siswa:
74 Na
: “Ya kalau ulangan mengerjakan sendiri.” Senin, 7 Desember 2015
Ma : “Terkadang kalau saya tidak bisa mengerjakan ingin lihat
punya teman, tetapi bu guru mengingatkan, tidak jadilah.” Selasa, 8 Desember 2015
Mi : “Dosa mbak. Saya usaha saja.” Selasa, 15 Desember
2015
Hal ini diungkapkan juga oleh guru: Sa
: “Tenang mbak karena ada guru yang menunggui.” Senin, 30 November 2015
Sk : “Anteng kalau ujian. Diawasi.” Rabu, 2 Desember 2015
Sm : “Karena ada mbak disini, jadi anteng, biasanya ya saya
yang mengingatkan siswa.” Selasa, 1 Desember 2015 SD N Plebengan ada koperasi sekolah. Berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala sekolah, “Koperasi sekolah disini merupakan koperasi kejujuran.
Siswa mengambil sendiri, kembalian ambil sendiri, misal tidak ada kembalian baru matur bu guru. Disana sudah ada
daftar harganya, jadi anak tahu
sendiri berapa harganya.” Hal ini didukung dengan pernyataan guru dan siswa:
Sa : “Anak-anak membeli alat tulis di koperasi kejujuran ini.
Siswa mengambil sendiri dan membayar sendiri.” Senin,
30 November 2015 En
: “Saya membeli di koperasi kejujuran mengambil sendiri.” Sabtu, 5 Desember 2015
Li : “Mengambil sendiri mbak kalau membeli di koperasi.”
Sabtu, 5 Desember 2015
Berdasarkan hasil observasi peneliti, siswa membeli alat tulis di koperasi kejujuran sekolah. Koperasi kejujuran sekolah
berada di ruang guru. Beberapa siswa yang membeli di koperasi membayar sendiri dan mengambil keembalian sendiri. Adanya
koperasi kejujuran ini diperkuat dengan dokumentasi peneliti ketika ada siswa sedang membeli di koperasi kejujuran pada
75 hari Rabu, 13 Januari 2016 lihat Lampiran 15. dokumentasi
gambar 4 halaman 207.
c Toleransi
Berdasarkan hasil observasi, siswa menghargai teman yang berbeda agama ketika bermain. Siswa bergaul dan akrab
dengan semua teman walaupun berbeda agama. Selain itu, ketika ada teman baru yang berbeda suku, siswa menghargai
dengan berbahasa Indonesia ketika berbicara, dan membantu teman yang baru untuk mengenal Bahasa Jawa. Hal ini
diperkuat dengan pernyataan Dw, “Saya baru disini, saya betah, teman-teman banyak membantu saya mengenal Bahasa Jawa
dan dihargai kalau saya belum bisa lancar berbahasa Jawa. ”
Senin, 14 Desember 2015
d Disiplin
Berdasarkan hasil observasi peneliti, siswa berangkat sekolah tepat waktu. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada
tanggal 1 Desember 2015, 8 Desember 2015, 6 Januari 2016, 9 Januari 2016, dan 26 Januari 2016 siswa berangkat tepat waktu.
Bel masuk sekolah pukul 07.00. Berdasarkan hasil observasi, setiap hari senin SD N
Plebengan mengadakan upacara bendera. Upacara bendera diikuti siswa dengan tertib. Semua siswa menggunakan atribut
lengkap. Ketika hormat pada bendera, semua hormat. Hal sesuai
76 dengan dokumentasi siswa ketika upacara bendera lihat
Lampiran 15. dokumentasi gambar 7 halaman 208. Siswa mengikuti senam dengan tertib walaupun ketika
senam masuknya lebih awal yaitu 6.30. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada hari Jumat tanggal 27 November 2015,
ada 1 siswa kelas 1 dan 1 siswa kelas 3 terlambat 5 menit ketika senam 06.35. Pada tanggal 4 Desember 2015 dan 8 Januari
2016, semua siswa sudah bersiap untuk senam sejak pukul 06.25. Senam di mulai pukul 06.30 dan semua siswa sudah
hadir. Awal semester siswa agak susah untuk dibiasakan senam pagi, akan tetapi sekarang sudah tertib. Hal ini sesuai dengan
pernyataan guru Ta, “Awalnya dulu iya. Akan tetapi lama-lama anak-
anak sudah tahu sendiri. … Sekarang Siswa sudah terbiasa dan mempunyai kesadaran untuk senam.” Jumat, 4 Desember
2015. Hal ini diperkuat dengan pernyataan siswa:
De : “Saya berusaha agar sampai di sekolah tepat waktu.”
Selasa, 15 Desember 2015 Ay
: “Kalau terlambat ditegur pak guru, jadi saya tidak mau lagi.” Selasa, 15 Desember 2015
Da : “Kalau terlambat upacara suruh maju di depan, saya malu,
tidak mau.” Selasa, 12 Januari 2016 Berdasarkan hasil observasi peneliti di beberapa kelas,
guru memberi tugas kepada siswa. Tugas tersebut diberi waktu mengerjakan dan terakhir dikumpulkan beberapa menit atau
hari. Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas VA Selasa, 5
77 Januari 2016, guru mengatakan 8 menit mengerjakan, setelah 8
menit ya pekerjaan dikumpulkan di depan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan siswa:
Si : “Bu Mj itu kalau mengerjakan soal diberi waktu 8 menit ya
8 menit harus sudah selesai.” Selasa, 15 Desember 2015 Sa :
“Tidak bisa telat selesai mengerjakannya.” Selasa, 15 Desember 2015
Berdasarkan hasil wawancara, siswa mengerjakan PR yang diberikan oleh guru:
Na : “Saya mengerjakan PR.” Senin, 7 Desember 2015
Ma : “Selalu saya kerjakan, lha ada sanksi e.” Selasa, 8
Desember 2015 Bi
: Pasti. Takut suruh pulang.” Selasa, 15 Desember 2015 Siswa memilih untuk mengerjakan PR karena ada sanksi apabila
tidak mengerjakan PR. Sanksi tidak mengerjakan PR di setiap kelas berbeda-beda, mayoritas sanksinya yaitu harus pulang
untuk meminta tanda tangan orang tua terkait surat keterangan dan alasan tidak mengerjakan PR.
e Demokratis
Berdasarkan hasil wawancara, didapat bahwa dalam pembuatan tata tertib dan penentuan ketua kelas ditentukan
secara musyawarah. Hal ini dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Hal ini dinyatakan oleh siswa:
Mi : “Dipilih sekelas di awal semester satu dulu mbak.”
Selasa, 15 Desember 2015 He
: “Dipilih ketuanya, sekelas. Kesepakatan awal tahun.” Selasa, 8 Desember 2015
El : “Pilihan mbak ketuanya.” Kamis, 14 Januari 2016
78 En
: “Milih ketua sama menentukan tata tertib kelas mbak, dulu bulan Juli.” Sabtu, 5 Desember 2015
Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan dari guru: Mj
: “Ya saya termasuk guru yang disiplin mbak. Ketika awal masuk kelas 5B, saya menegaskan kepada anak pentingnya
disiplin. Disiplin itu berguna untuk siapa? Tujuan disiplin untuk siapa? Bukankan tujuan disiplin itu untuk kamu
sendiri anak-anak? Kesepakatan awal saat awal semester 1, kalau guru sedang menerangkan, siswa mendengarkan dan
memerhatikan … Ketua ditentukan secara voting.” Selasa, 5 Januari 2016
Ya : “Awalnya secara klasikal diajarkan. Mengajarkan etika
dihubungkan dengan aturan di kelas. Siswa diberi tahu mana yang benar dan mana yang salah. Mana yang baik dan
mana yang buruk. Tata tertib di kelas, contohnya datang tepat waktu, di dalam kelas harus tenang, tidak membuat
gaduh di dalam kelas, tidak bermain saat pembelajaran di kelas,
dll. Ketua kelas pun ditentukan pada awal pelajaran.” Kamis, 7 januari 2016
Mayoritas di semua kelas mengadakan pemilihan ketua kelas
pada awal masuk semester 1. Pemilihan ketua kelas dilakukan dengan voting. Hal ini mendukung adanya kegiatan demokrasi
di SD N Plebengan.
f Semangat Kebangsaan
Kegiatan rutin diselenggarakan setiap tanggal 21 April adalah hari kartini. Siswa di SD N Plebengan menggunakan baju
adat jawa untuk memeringati hari kartini. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Jk yang menyatakan bahwa “Setiap 21
April kita
nyandang
jawa. Tidak hanya itu, setiap tanggal 20 guru wajib menggunakan pakaian adat jawa.” Sabtu, 28
November 2015. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Ni
79 bahwa “Peratuan dari pemerintah, setiap tanggal 20 memakai
kebaya.” Rabu, 6 Januari 2016. Hal ini diperkuat dengan dokumentasi siswa dan guru berpakaian adat jawa lihat
Lampiran 15. dokumentasi gambar 8 halaman 208.
g Cinta Tanah Air
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, menyatakan bahwa “Sebelum memulai pembelajaran guru
mengucapkan salam terlebih dahulu. Siswa berdoa. Setelah itu menyanyikan lagu wajib nasional.” Hal ini dinyatakan juga oleh
guru: Ya
: “Ya dibiasakan mbak, agar bisa hafal lagu-lagu wajib dan daerah” Kamis, 7 Januari 2016
Rb : “Setiap sebelum pelajaran nyanyi lagu wajib dulu.”
Jumat, 27 November 2015 Hal ini diperkuat dengan hasil observasi peneliti pada hari Rabu,
6 Januari 2016 di kelas IA dan IB, siswa dipimpin oleh guru menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Berdasarkan hasil observasi, siswa membeli makanan di kantin sehat sekolah. Kantin sehat sekolah menjual makanan
buatan penjual sendiri, sehingga makanan yang dijual sehat dan tidak mengandung bahan pengawet. Makanan yang dijual
berupa jajanan pasar, es teh, es jeruk, roti lapis, siomay, soto, dll. Hal ini didukung dengan pernyataan kepala sekolah,
80 “Kebijakan sekolah sejak kantin tersebut jadi, kalau bisa
makanan yang dijual itu disajikan langsung makanan buatan penjual itu sendiri. Mereka masuk disini. Bisa dilihat.”
h Menghargai Prestasi
SD N Plebengan sering mengikuti lomba-lomba baik itu ditingkat kecamatan, kabupaten, ataupun provinsi. Lomba yang
diikuti tidak hanya lomba yang akademik tetapi juga lomba yang nonakademik. Berikut beberapa contoh hasil prestasi
siswa: a
Lomba Matematika Juara I tingkat Kecamatan tahun 2013, b
Lomba IPS Juara I tingkat Kecamatan tahun 2013, c
Lomba IPS Juara II tingkat Kabupaten tahun 2013, d
Hasil UN Juara I tingkat Kecamatan tahun 2013, dll hasil prestasi akademik selengkapnya terlampir
Lomba dalam bidang nonakademik yang diikuti siswa juga banyak:
a Lomba menulis pantunsajak Juara II tingkat Kabupaten
tahun 2012, b
Cerdas Cermat TVRI Juara III babak final tahun 2012, c
Lomba Karate Perorangan Juara III tingkat Provinsi tahun 2012,
d Lomba Drumband Polisi Sahabat Anak Juara II tingkat
Kabupaten tahun 2013, e
Lomba menganyam Juara III tingkat Kabupaten tahun 2013, f
Lomba INKAI Putra Juara II tingkat Kabupaten Bantul tahun 2015.
g Lomba Kasti Putra Juara II tingkat Kecamatan tahun 2015,
h Lomba Kasti Putri Juara I tingkat Kecamatan tahun 2015,
i Lomba Sekolah Sehat Juara III tingkat Kabupaten tahun
2015, dll hasil prestasi nonakademik lainnya terlampir
81 SD N Plebengan telah meraih + 77 piala kejuaraan. Hal
ini diperkuat dengan foto piala-piala yang ada di SD Plebengan lihat Lampiran 15. dokumentasi gambar 9 halaman 208. Setiap
awal tahun ajaran baru, siswa yang juara di kelas, mendapatkan
reward
dari sekolah. Hal ini diperkuat dengan hasil dokumentasi ketika pembagian
reward
hadiah dari sekolah.
i Bersahabat
Berdasarkan hasil observasi peneliti, siswa pindahan yang baru masuk di SD Plebengan dibantu oleh teman-temanya.
Ketika ada siswa yang kesulitan, dibantu. Ketika ada yang jatuh, siswa bersedia menolong Senin, 11 Januari 2016. Hal ini
dinyatakan oleh Sd Selasa, 12 Januari 2016 bahwa “Ditanamkan anak jika ada yang jatuh ditolong, bukan
ditertawakan.” Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan siswa
berikut. Li
: “Ya kalau teman saya ada yang jatuh saya bantu. Kasihan kalau ditertawakan.” Sabtu, 5 Desember 2015
Bi : “Saya tertawakan.” Selasa, 15 Desember 2015
En : “bantu mbak.” Sabtu, 5 Desember 2015
Ki : “Kemarin saat aku jatuh ditolong Li.” Kamis, 14 Januari
2016 Berdasarkan hasil obsevasi, siswa bersahabat dengan semua
teman. Ketika bermain di halaman sekolah, siswa terlihat akrab. Siswa bermain
gatheng
bersama, bermain kejar-kejaran, petak umpet, dan dakon.
82 Siswa berbahasa dengan baik, baik dengan guru dan
sesama temannya. Hal ini berdasarkan hasil observasi peneliti ketika siswa membeli makanan di kantin, siswa berbahasa
kepada penjual makanan di kantin Senin, 11 Januari 2016. Ketika siswa di perpustakaan mengembalikan buku, siswa
menggunakan Bahasa Jawa Halus ataupun Bahasa Indonesia dengan penjaga perpustakaan. Berdasarkan hasil observasi
siswa, siswa mengucapkan salam dan berjabat tangan guru dan tamu yang siswa temui baik itu di kelas ataupun ketika siswa
berjalan di luar kelas hal ini dilakukan setiap hari oleh siswa. Hal ini didukung dengan hasil wawancara dengan siswa:
Ki : “Ya sudah dari dulu dibiasakan seperti itu.” Kamis, 14
Januari 2016 Nd
: “Sudah biasa mbak.” Senin, 7 Desember 2015 Ga
: “Biasanya seperti itu mbak, dari dulu.” Senin, 7 Desember 2015
Li : “Sejak masuk sekolah kaka kelas sepeti itu, saya menjadi
ikut.” Selasa, 5 Januari 2016 El
: “Diajari bu guru, dulu
pas
masuk pertama kali.” Kamis, 14 Januari 2016
Hal ini diperkuat dengan hasil dokumentasi ketika siswa
berjabat tangan dengan guru lihat Lampiran 15. dokumentasi gambar 5 halaman 207.
Siswa makan makanan sambil duduk. Siswa duduk di kursi yang disediakan. Kalau penuh, siswa duduk di pinggir-
pinggir jalan 5 Desember 2015, 7 Desember 2015, 11
83 Desember 2015, dan 15 Desember 2015. Hal ini didukung
dengan hasil wawancara dengan siswa: Ki
: “Kebiasaan mbak.” Kamis, 14 Januari 2016 Za
: “Sudah biasa mbak.” Kamis, 14 Januari 2016 Nd
: “Kan tidak boleh mbak.” Senin, 7 Desember 2015 De
: “Dosa mbak.” Senin, 14 Desember 2015 Hal ini diperkuat dengan dokumentasi ketika siswa makan
sambil duduk lihat Lampiran 15. dokumentasi gambar 6 halaman 207.
j Nilai Gemar Membaca
Beberapa siswa mengunjungi di perpustakaan. Mayoritas ke perpustakaan kalau ada tugas saja. Berdasarkan hasil
observasi peneliti, pada tanggal 25 November, 28 November, dan 1 Desember 2015, tidak ada siswa yang mengunjungi
perpustakaan. Pada hari selasa, 1 Desember 2015, ada 3 siswa yang mengembalikan buku di perpustakaan. Berdasarkan hasil
observasi peneliti pada hari sabtu, 9 Januari 2016, ada 9 siswa pengunjung perpustakaan. Pada hari senin, 11 Januari 2016, ada
11 pengunjung perpustakaan, 2 diantaranya adalah guru. Pada hari selasa, 12 Januari 2016, ada 15 siswa yang mengunjungi
perpustakaan. Selasa, 19 Januari 2016 ada 13 siswa yang mengunjungi perpustakaan. Hal ini diperkuat dengan daftar
hadir siswa di perpustakaan daftar hadir siswa terlampir.
84 Berikut pernyataan dari siswa:
Ag : “Pernah sekali, karena tugas guru membuat sinopsis.”
Senin, 7 Desember 2015 Na
: “Saya suka ke perpus bareng Bi.” Senin, 7 Desember 2015
Bi : “Terkadang saya ke perpustakaan.” Selasa, 8 Desember
2015 Fa
: “Tidak suka. Karena lebih suka bermain.” Selasa, 8 Desember 2015
Ba : “Iya, setelah dari kantin saya ke perpustakaan sebentar.”
Jumat, 11 Desember 2015 Me
: “Saya tidak ke perpustakaan karena jauh. Saya kalau istirahat suka di dalam kelas bermain.” Jumat, 11
Desember 2015 En
: “Sudah sering membaca bukunya.” Sabtu, 5 Desember 2015
Dw : “Kalau ada tugas ke perpus ya baru ke perpus.” Senin, 14
Desember 2015
Menurut wawancara dengan petugas perpustakaan Ar, didapat bahwa:
“Belum ada program dari sekolah untuk menambah koleksi buku perpustakaan. Ketika bulan November,
minat siswa untuk berkunjung ke perpustakaan kurang mungkin karena persiapan ujian di bulan Desember.
Kalau Januari ini sudah bertambah siswa yang berkunjung. Ada guru yang menugaskan siswa untuk
membaca buku di perpustakaan juga. Saya biasanya mengajak
guru untuk
mengajak siswanya
ke perpustakaan.” Rabu, 25 November 2015
Hal ini didukung oleh pernyataan guru:
Sa : “Sering anak-anak ke perpustakaan. Misalkan anak-anak
ingin melihat-lihat buku. sering kali juga ada tugas dari saya untuk ke perpustakaan. Terkadang saya juga ikut
menunggui saat siswa saya tugaskan ke perpustakaan.” Senin, 30 November 2015.
Jk : “Kalau untuk ke perpustakaan, saya tidak menyuruh
anak-anak harus ke perpustakaan, anak-anak berinisiatif sendiri untuk datang ke perpustakaan pinjam buku.”
Rabu, 28 November 2015
85 Ya
: “Saya menyarankan siswa untuk ke perpustakaan.” Kamis, 7 Januari 2016
Pu : “Saya tugaskan ke perpustakaan mbak. Kemarin saya
menugaskan untuk mencari cerpen.” Jumat, 8 Januari 2016
Guru mendukung siswa untuk membaca di perpustakaan dengan memberi tugas untuk mencari buku dan
menemani siswa ketika di perpustakaan.
k Peduli Lingkungan
Kerja bakti di SD N Plebengan dilakukan setiap hari Senin dan Jumat. Hal ini berdasarkan observasi peneliti bahwa setiap
hari Jumat dilakukan kerja bakti 27 November 2015, 4 Desember 2015, 4 Januari 2016, 8 Januari 2016, dan 11 Januari
2016. Kerja bakti di luar kelas setiap hari Senin tergantung kebutuhan, akan tetapi setelah upacara siswa kerja bakti
sebentar membersihkan
kelas masing-masing.
Bukti dokumentasi mendukung adanya kerja bakti yang dilaksanakan
lihat Lampiran 15. dokumentasi gambar 10 halaman 208. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, didapat:
Ks : “Ya yang rutin setiap Jumat mbak. Ini sejak dulu sudah
menjadi kebiasaan SD Plebengan. Tidak hanya itu, setiap senin pun ada kerja bakti. Kerja bakti dilakukan 10 menit
setelah upacara. Biasanya sebulan 2-4 kali tergantung
kebutuhan.” Sabtu, 5 Desember 2015 Sm
: “Kerja bakti setelah senam.” Selasa, 1 Desember 2015 Sk
: “Setiap Jumat. Senin juga iya.” Rabu, 2 Desember 2015 Hal ini diperkuat dengan pernyataan siswa:
El : “Iya. Jumat. Ya membersihkan kelas dan menyabuti
rumput di luar.” Kamis, 14 Januari 2016
86 Os
: “Setiap Senin dan Jumat mbak. Kami juga kerja bakti dahulu sebelum olahraga.” Kamis, 14 Januari 2016
Berdasarkan hasil observasi peneliti, di setiap kelas terdapat tempat sampah. Tempat sampah dipilah menjadi tiga
yaitu plastik, kertas, dan daun. Hal ini didukung dengan dokumentasi pemilahan tempat sampah lihat lampiran 24.
dokumentasi gambar 11 halaman 208. Berdasarkan wawancara dengan siswa, didapat bahwa:
He : “Buang sampah kan tinggal di depan itu mbak.” Kamis,
14 Januari 2016 Li
: “Iya di tempat sampah.” Selasa, 5 Januari 2016 Ti
: “Di kantin juga ada kok mbak. Jadi ya disana kalau makannya disana.” Selasa, 5 Januari 2016
Ag : “Membuang sampah pada tempatnya. Dan masih banyak
lagi. Disini juga banyak tempat sampah jadi tidak boleh membuang sampah sembarangan.” Senin, 7 Desember
2015
Berdasarkan hasil observasi peneliti, tanaman baik itu yang di depan kelas dan apotik hidup yang ditanam dan disiram
setiap hari. Ketika kerja bakti pun juga. Hal ini diperkuat dengan pernyataan siswa.
Ga : “Cuma pas kerja bakti.” Senin, 7 Desember 2015
Nd : “Ya kapan saja walaupun saya tidak piket.” Senin, 7
Desember 2015 El
: “Ketika piket saja.” Kamis, 14 Januari 2016 Bi
: “Itu tugas yag piket mbak.” Selasa, 15 Desember 2015 Berdasarkan hasil observasi peneliti, siswa selalu cuci
tangan setelah bel istirahat berbunyi. Siswa cuci tangan kemudian membeli makanan di kantin. Ketika habis praktikum
siswa juga cuci tangan dahulu. Hal ini dinyatakan oleh kepala
87 sekolah bahwa “Di depan kelas sudah disiapkan tempat untuk
cuci tangan, sebelum makan siswa mencuci tangannya terlebih dahulu.” Ini didukung dengan dokumentasi siswa yang sedang
cuci tangan lihat Lampiran 15. dokumentasi gambar 12 halaman 208. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan guru,
Ni Rabu, 6 Januari 2016 yang menyatakan bahwa “Ya sebelum makan saya biasakan agar siswa cuci tangan terlebih
dahulu. Seperti tadi, setelah siswa mengerjakan, yang selesai dahulu bisa cuci tangan.” Siswa Ki 14 Januari 2016 juga
menyata kan, “Ya sudah biasa, sudah sejak dulu seperti itu, suruh
cuci tangan. Awalnya guru yang nyuruh kemudian untuk lomba kemarin ada dari puskesmas mengoreksi cara cuci tangan kita.”
l Peduli Sosial
Iuran dana sosial dilakukan setiap senin. Dana sosial digunakan untuk menjenguk siswa yang sakit atau untuk takziah
ketika ada keluarga siswa atau keluarga guru atau masyarakat sekitar SD ada sripah. menjenguk teman yang sakit. Hal ini
sependapat dengan Sd yang menyatakan bahwa “Anak-anak dibiasakan
tepo sliro
, jika ada anak yang sakit didoakan, ditengok, ketika ada
sripah
, ta’ziah. Sekolah dijaga
tepo sliro-
nya.”
88 Hal ini diperkuat dengan pernyataan siswa:
Mi : “Kalau ada yang sakit ditengok di rumahnya.” Selasa, 15
Desember 2015 Dw
: “Tiga hari tidak berangkat kita ke rumah teman yang sakit.” Senin, 14 Desember 2015
El : “Dijenguk bersama bu guru mbak.” Kamis, 14 Januari
2016 En
: “Dijenguk.” Sabtu, 5 Desember 2015 Fa
: “Dijenguk, dengan uang dana sosial kita.” Kamis, 14 Januari 2016
Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan guru: Rb
: “Apabila ada teman atau guru yang sakit lebih dari 3 hari dijenguk. Apabila ada tetangga sekolah yang
sripah
atau punya
gawe
, perwakilan guru atau semua guru menghadiri.” Jumat, 27 November 2015
Sm : “Jenguk, jika ada tetangga
sripah
ya ikut
takziah
.” Selasa, 1 Desember 2015
Di SD Plebengan ada 5 dokter kecil yang terdiri dari 3 siswa kelas VI, 1 siswa kelas V, dan 1 siswa kelas IV.
Berdasarkan hasil observasi peneliti, dokter kecil bertugas untuk berjaga-jaga di belakang barisan ketika upacara. Dokter kecil ini
membantu siswa yang sakit ketika upacara dan membawa siswa yang sakit ke UKS. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ks Sabtu,
5 Desember 2015 yang menyatakan bahwa “Dokter kecil itu tugasnya membantu ketika ada teman yang sakit. Ada piket di
UKS. Ketika upacara dokter kecil juga harus siap.” Hal ini diperkuat dengan dokumentasi ketika dokter kecil membantu
siswa yang sakit ketika upacara lihat lampiran dokumentasi gambar 13 halaman 209.
89
m Tanggung Jawab
Berdasarkan hasil observasi peneliti, didapat bahwa setiap hari siswa piket berdasarkan jadwalnya. Hal ini sesuai dengan
pernyataan siswa: Bi
: “Piket mbak, kalau tidak, ada hukuman.” Selasa, 15 Desember 2015
Na : “Iya.” Senin, 7 Desember 2015
He : “Pasti, lha dilihat pak guru.” Kamis, 14 Januari 2016
Fa : “Kalau tidak ada yang mengawasi ya saya tidak piket.”
Kamis, 14 Januari 2016
Hal ini diperkuat dengan pernyataan guru: Da
: “Tugas siswa yang piket ya menyapu kelas, membersihkan debu di meja, dan juga menyirami tanaman
yang ada di depan kelas.” Jumat, 27 November 2015 Jk
: “Sebelum pembelajaran dimulai, petugas piket laporan kepada guru apakah sudah bersih atau belum. Piket
dilakukan sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran 10-
15 menit.” Sabtu, 28 November 2015 Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis,
siswa menata sepeda dengan rapi menghadap timur 5 Desember 2015
,
11 Desember 2015, dan 14 Januari 2016. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara siswa:
Ki : “Awalnya saat upacara guru mengajak kepada semua
siswa untuk menata sepedanya dengan rapi menghadap timur semua
dan sampai sekarang masih.” Kamis, 14 Januari 2016
Ag : “Ya menata.” Senin, 7 Desember 2015
Os : “Ditata.” Kamis, 14 Januari 2016
Hal ini juga sesuai dengan pernyataan dari penjaga sekolah, “Ya setiap pagi apabila ada yang meletakkan sepeda
kurang rapi ya kalau saya pas lewat saya tegur.” Hal ini
90 diperkuat dengan hasil dokumentasi peneliti berkaitan dengan
penataan rapi sepeda siswa lihat Lampiran 15. dokumentasi gambar 14 halaman 209.
2 Kegiatan Spontan
Berdasarkan hasil observasi peneliti ketika pembelajaran, guru memberikan motivasi untuk anak yang mulai menyerah ketika
mengerjakan soal. “Dicoba dulu, jangan langsung berkata bahwa
itu susah”. Sa, 30 November 2016. Hal ini didukung dengan
pernyataan dari Sm yang menyatakan “Tidak henti-hentinya setiap
hari guru harus selalu mengingatkan siswa agar rajin.” Selasa, 1 Desember 2015
Berdasarkan hasil observasi, guru mengingatkan kepada siswa agar jujur. Hal ini diperkuat dengan Sa Senin, 30 November 2015
yang menyatakan “Ayo jujur-jujuran saja, tidak boleh ada yang
bohong lho ya”. Berdasarkan hasil observasi peneliti, apabila ada tanaman di
depan kelas yang terlihat kering, guru langsung menyuruh siswa untuk menyiramnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan guru Sk
Rabu, 2 Desember 2015 bahwa “Tanaman apabila ada yang
kering ya langsung saya memanggil anak- anak supaya di siram.”
Berdasarkan hasil observasi peneliti, ketika siswa meletakkan sepeda
tidak pada
tempatnya, penjaga
sekolah akan
memperingatkan. Hasil wawancara, penjaga sekolah menyatakan
91 bahwa “Ya saya terkadang mengawasi mbak. Kalau ada yang
meletakkan tidak pada tempatnya ya saya tegur. Sekarang siswa sudah terbiasa, hanya satu dua yang terkadang saya tegur
” Senin, 11 Januari 2016. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari siswa:
Fa : “Selalu saya tempatkan yang benar mbak. Takut.” Kamis,
14 Januari 2015 Ma
: “Kakak kelas, kelas 6A, ada yang menggemboskan ban sepeda kalau ada yang meletakkan sepeda sembarangan.
” Selasa, 8 Desember 2015
Bi : “Iya. Dulu, sepeda saya pernah
digemboske
karena tidak saya tempatkan di tempat parkir. Sekarang saya tempatkan.”
Selasa, 8 Desember 2015
Awalnya ketika ada yang terlambat dingatkan. Apabila beberapa kali terlambat guru akan memberikan surat keterangan
dan alasan kenapa berangkat terlambat, disertai tanda tangan orang tua. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada Pada hari Senin
tanggal 30 November 2015, ada dua siswa yang terlambat, dan satu siswa yang tidak berseragam upacara dengan lengkap. Siswa
tersebut berdiri di depan tempat upacara, yaitu tempat khusus, dekat dengan inspektur upacara. Pada hari Senin tanggal 4 Januari
2016, ada 1 siswa yang terlambat ketika upacara. Ketika amanat inspektur upacara, kepala sekolah mengingatkan kepada siswa agar
tidak terlambat lagi ketika mengikuti upacara. Hal ini diperkuat dengan pernyataan guru:
Sm : “Diingatkan dulu, kalau masih terlambat ya saya suruh
membuat surat keterangan dan alasan berangkat terlambat. Sekarang sudah jarang ada yang terlambat di kelas saya.”
Selasa, 1 Desember 2015
92 Sk
: “Dalam hal disiplin, apabila ada siswa yang telat berangkat sekolah, ya ada sanksinya. Saya suruh berdiri di depan kelas
dan mengucapkan minta maaf kepada guru dan teman- teman.” Rabu, 2 Desember 2015
Siswa mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hasil wawancara beberapa guru, didapat bahwa:
Jk : “Apabila siswa tidak mengerjakan PR, maka siswa tersebut
akan piket selama 1 minggu, hal ini sudah menjadi kesepakatan pada saat musyawarah kelas awal semester 1.”
Jumat, 27 November 2015 Sm
: “Apabila siswa tidak mengerjakan PR, ada sanksinya. Kesepakatan awal semester, apabila tidak mengerjakan PR,
siswa mengerjakan di luar, akan tetapi saya rasa itu cara yang kurang tepat. Kemudian kesepakatan siswa sekelas, jika tidak
mengerjakan PR lari keliling lapangan sebanyak 2 kali. Awalnya sanksi ini berjalan. Akan tetapi ada masukan dari
orang tua wali yang kasihan jika siswa harus lari keliling lapangan. Setelah itu, sanksi tidak mengerjakan PR sekarang
dengan meminta tanda tangan orang tua dan menyirami
tanaman.” Selasa, 1 Desember 2015 Mj
: “Ya siswa harus pulang dan meminta surat keterangan orang tua kenapa siswa tidak mengerjakan PR. Awalnya ada siswa
yang tidak mengerjakan PR dan harus pulang ke rumah untuk meminta surat keterangan. Alhamdulillah sekarang hampir
tidak ada siswa yang tidak mengerjakan PR. Mungkin takut kalau harus pulang dan meminta surat keterangan pada orang
tua.” Selasa, 5 Januari 2016 Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan dari siswa:
Dw : “Kalau tiga kali tidak mengerjakan PR, harus meminta surat
keterangan dari orang tua kenapa tidak mengerjakan PR. Makannya kami takut kalau tidak mengerjakan PR. Sekarang
kami menjadi terbiasa untuk selalu mengerjakan PR.” Senin, 14 Desember 2015
Ay : “Iya, ada sanksi. Sanksinya dinasihati dan mengerjakan di
luar.” Selasa, 15 Desember 2015 He
: “Piket seminggu.” Selasa, 8 Desember 2015 Apabila ada siswa yang kurang sopan dalam hal berbicara
dengan guru langsung menegur. Berdasarkan hasil observasi
93 peneliti pada saat proses pembelajaran di kelas 4A Jumat, 27
November 2015 dan 1A Rabu, 6 Januari 2016, didapat bahwa guru mengingatkan siswa yang kurang sopan. Berdasarkan hasil
observasi di kelas 1B, guru mengingatkan kepada siswa kalau menulis itu sambil duduk Kamis, 7 Januari 2016. Hal ini
diperkuat dengan pernyataan Da bahwa “Saya tidak akan memperhatikan siswa yang tidak mau
berbahasa yang yang baik, baik itu dengan guru ataupun dengan teman. Saya menegaskan apabila siswa tidak dapat
berbahasa jawa kromo alus, lebih baik menggunakan bahasa Indonesia, daripada menggunakan bahasa jawa ngoko yang
itu kurang sopan untuk siswa gunakan ketika berbicara
dengan guru.” Jumat, 27 November 2015 Berdasarkan hasil observasi peneliti, guru mengingatkan
siswa yang ramai di kelas. Di kelas 2A Senin, 30November 2015, ketika siswa ramai, guru mengingatkan siswa untuk tenang. Di
kelas 1B Kamis, 7 Januari 2016, guru mengingatkan Ba ketika Ba ramai karena sudah selesai mengerjakan tugas dari guru . Di kelas
5A Selasa, 5 Januari 2016, ketika mengerjakan soal, siswa yang ramai diingatkan oleh guru, begitu pula dengan siswa yang jalan-
jalan sendiri di kelas. Ketika ada anak yang memberikan pendapatnya dan siswa yang lain ramai, guru langsung
mengingatkan siswa “sttt….. perhatikan ya ketika teman sedang berbicara”. Jk Sabtu, 28 November 2015
94
3 Keteladanan
Berdasarkan hasil observasi peneliti, guru berangkat ke sekolah tepat waktu. Pengamatan pertama Selasa, 24 November
2015, guru Ks datang pukul 06.45. Mj, Sa, Pu, Po berangkat bersamaan pukul 06.50. Disusul Sk, Ta, Jk, Sm, Rb, dan Da pada
pukul 06.55. Pada waktu yang hampir bersamaan, As dan Ni hadir pukul 06.57. Pengamatan kedua Jumat, 27 November 2015, Guru
Ks dan Ta hadir pukul 06.20. Sm, Rb, Da, Jk, Sk, hadir pada pukul 06.40. Ni hadir pukul 06.50. As, Sa, Pu, Mj, dan Po hadir pada
pukul 06.55. Pengamatan Ketiga Senin, 30 November 2015, Ta dan Ks hadir pukul 06.40. Disusul RB, Mj, dan SM pada pukul
06.45. Jk, Da, Sk, Pu, dan Ni hadir pukul 06.50. Sa hadir pada pukul 06.53. As hadir pukul pada pukul 07.30. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Sm, As ada urusan di UPT dahulu, jadi sedikit terlambat. Pengamatan keempat Rabu, 6 Januari 2016, Ks seperti
biasa hadir paling awal pukul 06.45. Kemudian MJ dan SM hadir 06.48. Pu, Po, Ya, Sa hadir di waktu yang hampir bersamaan yaitu
pukul 06.51. Da, Sk, dan Jk hadir pukul 06.55. As hadir pukul 06.57. Ni hadir pukul 07.09.
Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara guru berikut ini: Ks
: “Biasanya saya pukul 7 kurang seperempat sudah disini. Kalau Senin dan J
umat ya lebih pagi lagi.” Sabtu, 5 Desember 2015 Ta
: “Rumah saya jauh, tapi saya berusaha berangkat pagi. Dari rumah jam 6 kalau hari senin, ya sekitar pukul 07.40 saya sudah
sampai disini.” Jumat, 4 Desember 2015
95 Mj
: “Saya maksimal pukul 7 kurang lima harus sampai sini.” Selasa, 5 Januari 2016
Ni : “Karena saya mempunyai anak masih kecil, ya saya
berusaha berangkat kurang dari pukul 7. Misalnya anak saya rewel ya saya izin ke guru lain untuk terlambat sedikit 5-10
menit .” Rabu, 6 Januari 2016
Hasil wawancara dengan guru lainnya terlampir Hal ini juga didukung dengan hasil dokumentasi peneliti tentang
kehadiran guru. Guru menggunakan seragam yang telah ditentukan oleh
sekolah. Seragam guru pada hari senin dan selasa adalah seragam PNS, kalau rabu, kamis, jumat, dan sabtu seragam batik. Hal ini
berdasarkan pada hasil observasi peneliti. Berdasarkan observasi peneliti Senin, 11 Januari 2016,
guru Ks, Sa, dan Sk memberi contoh siswa ketika kerja bakti yaitu bagaimana memilih bibit yang baik, membersihkan rumput liar,
dan menata tanaman apotik hidup. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Sa bahwa “Kalau ada kerja bakti, saya menunggui
siswa.” Senin, 30 November 2015 Hal ini diperkuat dengan hasil dokumentasi peneliti ketika guru ikut kerja bakti siswa lihat
Lampiran 15. dokumentasi gambar 15 halaman 209. Berdasarkan hasil observasi kelas 1 A Rabu, 6 Januari
2016 dan 1B Kamis, 7 Januari 2016, guru ikut piket. Guru memberikan contoh bagaimana menyapu yang benar dan tempat-
tempat mana saja yang perlu untuk disapu. Hal ini didukung
96 dengan dokumentasi guru ketika ikut piket menyapu kelas lihat
Lampiran 15. dokumentasi gambar 16 halaman 209. Hal ini diperkuat dengan pernyataan guru kelas 1A dan 1B:
Ya : “Ketika piket misalnya, saya ikut menunggui mereka piket dan
juga ikut menyapu membantu yang piket. Terkadang jika siswa saja yang piket kurang bersih jadi saya juga memberi contoh dan
membantu bagaimana menyapu yang benar dan bagian mana
saja yang perlu di sapu.” Kamis, 7 Januari 2016 Ni
: “Saya ikut menyapu, anak-anak itu diberi contoh secara konsisten.” Rabu, 6 Januari 2016
Berdasarkan hasil observasi peneliti, didapat bahwa guru menata sepeda motornya dengan rapi. Hal ini juga didukung oleh
pernyataan dari guru: Jk
: “Kita yang harusnya memberi contoh.” Sabtu, 28 November 2015
Ni : “Keteladanan mbak, agar siswa juga bisa meniru. Tidak hanya
dalam hal menata sepeda tetapi juga dengan hal yang lain. ”
Rabu, 6 Januari 2016 Berdasarkan hasil observasi, guru agama Islam menjadi
imam ketika shalat berjamaah. Akan tetapi di semester 2, siswa shalat berjamaah tidak didampingi oleh guru agama Islam karena
guru tersebut telah pensiun. Berdasarkan hasil wawancara dengan Sd, “Ada buka
bersama siswa dan guru, dengan diisi pengajian.” Guru ikut dalam acara keagamaan yang diselenggarakan oleh sekolah. Hal ini
diperkuat dengan dokumentasi foto ketika guru kelas ikut mendampingi siswa dalam acara pesantren kilat lihat Lampiran
15. dokumentasi gambar 17 halaman 209.
97
4 Pengondisian
Berdasarkan hasil observasi peneliti, terdapat ruang khusus untuk pembelajaran agama Katolik dan Kristen. Kepala sekolah
menyatakan bahwa “Di ruangan itu biasanya untuk pembelajaran agama Katholik dan K
risten.” Hal ini juga dibenarkan oleh Pl “Ya kami mengajar di ruangan khusus atau kalau ada pembelajaran
agama Katolik dan Kristen secara bersamaan ya salah satu di perpustakaan”. Sabtu, 13 Januari 2016
Tamanisasi di setiap kelas telah ada. Tamanisasi ini terdiri dari tanaman hias dan tanaman apotik hidup. Tanaman hias ada
yang berada di pot dan ada yang di tempat khusus. Berdasarkan hasil observasi peneliti, setiap hari taman di depan kelas dirawat
lihat Lampiran 15. dokumentasi gambar 18 halaman 209. Berdasarkan hasil observasi peneliti, di semua kelas terdapat
tempat sampah. Tempat sampah sudah dipilah menjadi 3 yaitu plastik, daun, dan kertas. Selain itu juga terdapat komposer yang
digunakan untuk mengolah daun-daun dan bahan organik agar bisa menjadi pupuk lihat Lampiran 15. dokumentasi gambar 19
halaman 210. Guru Ks menyatakan bahwa “Sekarang juga ada
komposer, yaitu alat untuk membuat pupuk. Alat ini didapat dari bantuan dinas provinsi. Jadi saya sudah mensosialisasikan ke siswa
bahwa kalau ada sampah organik silakan masukkan ke komposer agar besok bisa menjadi pupuk.” Senin, 4 Januari 2016
98 Berdasarkan hasil observasi peneliti, terdapat ruang UKS.
Ruangan di setting nyaman. Bulan Agustus kemarin UKS ini menjadi salah satu yang menjadi penilaian sekolah sehat. Hal ini
diperkuat dengan foto ruang UKS lihat Lampiran 15. dokumentasi gambar 20 halaman 210.
Terdapat 1 ruang kesenian yang ada di SD Plebengan. Ruang kesenian ini berisi gamelan yang digunakan untuk pelajaran
gamel
. Berdasarkan hasil observasi peneliti, ruangan ini digunakan setiap
hari senin dan selasa. Hal ini diperkuat dengan dokumentasi foto ruang kesenian lihat Lampiran 15. dokumentasi gambar 21
halaman 210. Mushola di SD Plebengan berukuran 3 x 5 meter.
Berdasarkan hasil observasi peneliti, mushola ini biasanya digunakan guru dan beberapa siswa. Apabila shalat jamaah dhuhur,
siswa pergi ke masjid yang letaknya bersebelahan dengan sekolah. Berdasarkan hasil observasi, terdapat 2 tempat untuk kamar
mandi, yaitu kamar mandi yang berada di sebelah selatan, dan kamar mandi yang di sebelah utara. Kamar mandi yang di sebelah
selatan terdapat 6 unit. Kamar mandi sebelah utara terdapat 2 kamar mandi untuk putri dan 2 kamar mandi untuk putra lihat
Lampiran 15. dokumentasi gambar 22 halaman 210. Di dekat kamar mandi juga tersedia tempat untuk wudlu.
99 Berdasarkan hasil observasi peneliti, di SD N Plebengan
terdapat
green house.
Fungsi dari
green house
ini adalah untuk pembibitan dan tempat tanaman apotik hidup. Tanaman apotik
hidup diletakkan 2 tempat yaitu di depan halaman sekolah dan di
green house
lihat Lampiran 15. dokumentasi gambar 23 halaman 210.
Berdasarkan hasil observasi, terdapat koperasi kejujuran. Koperasi ini menjual kertas, alat tulis, buku, dan lain-lain. Koperasi
terletak di ruang guru. Terdapat daftar harga setiap alat tulis yang dijual, jadi siswa mudah mengetahui harganya.
Berdasarkan hasil observasi peneliti, terdapat ruang untuk memajang piala. Piala dipajang di ruang piala yang berjumlah +
77 piala. Piala-piala tersebut dipajang agar siswa termotivasi untuk berprestasi dan mendapatkan piala.
Kantin SD N Plebengan termasuk kantin sehat. Kantin menjual makanan buatan penjual sendiri, sehingga lebih sehat dan
mendukung siswa agar cinta produk makanan dalam negeri. Hal ini juga diperkuat dengan dokumentasi kantin sehat SD N Plebengan
lihat Lampiran 15. dokumentasi gambar 24 halaman 210. Di depan ruang kelas, terdapat pohon perindang dan pohon
buah. Ada 7 pohon perindang yang terdiri dari 1 pohon akasia, 5 sukun, 2 pohon jati, 6 pohon palem, 3 pohon beringin, dan 2 pohon
sawo kecik. Pohon buah yang ditanam yaitu 10 pohon pisang, 20
100 pohon pepaya, 2 jambua air, dan 1 jeruk purut. Hal ini diperkuat
dengan dokumentasi foto suasana halaman sekolah SD N Plebengan yang rindang dan terdapat pohon buah lihat lampiran
15. Dokumentasi Gambar 25 halaman 211. Berdasarkan hasil observasi peneliti, tempat parkir di SD N
Plebengan cukup luas. Tempat parkir ini cukup untuk menampung sepeda siswa dan kendaraan guru. Terdapat sekat antara parkir guru
dan siswa sehingga siswa dapat menempatkan dengan tepat sepedanya.
Berdasarkan hasil observasi peneliti, di semua kelas terdapat tempelan-tempelan baik itu foto maupun yang menunjang
pembelajaran. Kelas 1A Rabu, 6 Januari 2016 terdapat foto presiden dan wakil presiden, kotak P3K, pancasila, dan gambar
wayang. Kelas 1 B Kamis, 7 Januari 2016 terdapat foto presiden dan wakil presiden, data siswa, visi misi sekolah, pancasila, dan
poster cara menulis tegak bersambung. Kelas 2A Senin, 30 November 2015 terdapat kotak P3K,
data siswa, foto presiden dan wakil presiden, pancasila, dan gambar 4 sehat 4 sempurna. Kelas 2B Rabu, 2 Desember 2015
terdapat alamari, foto presiden dan wakil presiden, pancasila, gambar wayang, pahlawan, poster 4 sehat 5 sempurna, kotak P3K,
dan data siswa.
101 Kelas 3 A Selasa, 1 Desember 2015 terdapat foto presiden,
kotak P3K, wakil presiden, pancasila, sumpah pemuda, data siswa, tata tertib, dan poster presiden dan wakil presiden dari masa ke
masa. Kelas 3B Selasa, 1 Desember 2015 terdapat kotak P3K, foto presiden dan wakil presiden, poster presiden dari masa ke
masa, data siswa, tata tertib, sumpah pemuda, dan pancasila. Kelas 4A Jumat, 27 November 2015 terdapat kotak P3K,
foto presiden dan wakil presiden, poster pahlawan kemerdekaan, poster pahlawan kemerdekaan, visi misi sekolah, pancasila, rangka
manusia, dan gambar mata. Kelas 4B Sabtu, 28 November 2015 terdapat tempelan foto pahlawan, sumpah pemuda, gambar
presiden dari masa ke masa, penampang lidah, peta Indonesia, wayang, dan almari.
Kelas 5A Selasa, 5 Januari 2016 terdapat foto-foto presiden dan wakil presiden, kotak P3K, poster presiden dan wakil
presiden dari masa ke masa, poster wayang-wayang punakawan dan pandawa, pembukaan UUD 1945, pancasila, peta Indonesia,
poster senjata tradisional, tarian tradisional, rumah adat, dan pakaian adat. Di kelas 5B Jumat, 8 Januari 2016 terdapat
tempelan sejata tradisional, baju tradisional, rumah adat, foto pahlawan kemerdekaan, gambar presiden dari masa ke masa,
globe, almari, dan penggaris.
102 Di semua kelas ada kotak P3K pertolongan pertama
kecelakaan, almari, foto presiden dan wakil presiden, dan data siswa. Hal ini diperkuat dengan dokumentasi lihat Lampiran 15.
dokumentasi gambar 26-28 halaman 211. Dalam data siswa terdapat jadwal piket, data nama siswa, dan tata tertib. Selain itu,
di setiap kelas ada mading. Mading untuk menempelkan hasil karya siswa lihat Lampiran 15. dokumentasi gambar 29 halaman
211. Di depan kelas terdapat slogan-slogan untuk hidup sehat.
Berikut contoh isi slogan yang tertempel di dinding depan kelas: 1
Aku anak PHBS 2
Perilaku hidup bersih dan sehat siswa SD Plebengan: a
Berantas sarang nyamuk. b
Pilah – olah sampah. c
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air.
d Jajan di kantin “sehat” SD Plebengan.
e Gunakan jamban dengan bersih dan sehat.
f Siaga – tanggap dengan bencana.
g Sayang – peduli terhadap tanaman dan lingkungan.
3 Ayo Budayakan cuci tangan pakai sabun.
4 Saat-saat penting pakai sabun.
5 Cuci tangan dengan benar.
103 6
Hijaukan lingkungan. 7
Aku anak berprestasi. 8
Bersih itu sehat. 9
Dengan membaca kita mengetahui dunia, dll Sabtu, 28 November 2015.
Hal ini diperkuat dengan dokumentasi terkait slogan dan poster yang ada di lingkungan sekolah lihat Lampiran 15.
dokumentasi gambar 30-32 halaman 211-212. Selain itu, ada banner yang berisi 18 karakter yang
dikembangkan di SD N Plebengan. Banner ini ditempelkan di depan perpustakaan dan di dekat ruang guru lihat Lampiran 15.
dokumentasi gambar 33 halaman 212. Banner dan slogan dipasang dengan tujuan tertentu
tergantung dengan isinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa didapat bahwa:
Za : “Suruh cuci tangan mbak, cuci tangannya sebelum makan.
Saya sudah. Kalau saya membembawa bekal, habis pelajaran, mau makan, saya mencuci tangan dulu.” Kamis,
14 Januari 2016 Nn
: “Aku anak PHBS mbak. aku sudah mbak. sebelum makan, cuci tangan dahulu. Jumat bebas jentik juga sudah, kan kita
kerja bakti.” Senin, 7 Desember 2015 De
: “Dengan membaca, kita mengetahui dunia. Saya memang suka membaca mbak, tapi banyak yang buku pelajaran.”
Senin, 14 Desember 2015 Dw
: Kalau saya suka membaca, tetapi buku cerita.” Senin, 14 Desember 2015
hasil wawancara dengan siswa lainnya terlampir
104 Berdasarkan hasil wawancara siswa diatas siswa mengetahui arti
dari slogan ditempel di lingkungan sekolah. Siswa sudah berusaha untuk melaksanakan ajakan dalam slogan tersebut.
5 Ekstrakurikuler
Berdasarkan hasil dokumentasi peneliti yaitu kurikulum, didapat bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di SD
N Plebengan yaitu pramuka, karawitan, drumband, dan olahraga voli, sepak bola, senam, dan atletik. Pramuka dan karawitan termasuk
ekstrakurikuler wajib. Pramuka wajib diikuti siswa kelas IV, V, dan VI.
Kegiatan pramuka
mendukung kedisiplinan
siswa, mengembangkan kerja keras siswa, mengembangkan kemampuan
manajemen organisasi, dan melatih kemandirian siswa. Salah satu kegiatan pramuka di SD N Plebengan adalah outbond. Pada tahun
2014 kemarin diadakan outbond pramuka di Goa Cemara. Kegiatan outbond ini diperkuat dengan hasil dokumentasi peneliti lihat
Lampiran 15. dokumentasi gambar 34 halaman 212. Berdasarkan
hasil observasi,
ketika ekstrakurikuler
berlangsung, pertama yang dilakukan yaitu upacara. Semua siswa berkumpul di halaman sekolah untuk upacara. Semua siswa membawa
atribut pramuka yang telah ditetapkan. Ada beberapa siswa yang tidak membawa atribut upacara menempatkan diri di tempat yang sudah
ditentukan. Siswa berbaris menurut regunya. Ketua regu memimpin regunya masing-masing. Siswa dibimbing untuk belajar tali temali.
105 Setiap regu sudah membawa peralatan yang telah ditentukan. Pembina
pramuka mengajarkan tali temali tersebut dan kegunaan tali temali untuk kehidupan sehari-hari. Siswa mencoba untuk membuat tali
tersebut. Ekstrakurikuler PMR dilakukan setiap hari Rabu. PMR
dilakukan bergantia dengan pramuka, misalnya minggu ini pramuka berarti minggu depan PMR. PMR mengajarkan cara menolong teman
yang sakit dan pertolongan pertama pada kecelakaan. Berdasarkan hasil observasi, siswa diajarkan obat-obatan alami dari tumbuh-
tumbuhan di lingkungan sekitar. Siswa juga diajarkan cara merawat tumbuhan tersebut.
Karawitan wajib diikuti oleh kelas II, III, IV, V, dan VI. Karawitan dilaksanakan setiap hari senin, dan selasa. Karawitan
mengenalkan kepada siswa gamelan, cara memainkan gamelan, mengenalkan
gendhing-gedhing
jawa, dan mengenalkan lagu-lagu jawa. Lagu-lagu yang diajarkan tergantung pada jenjang kelasnya.
Semakin tinggi jenjang kelasnya maka semakin rumit. Untuk kelas rendah diajarkan lagu-lagu sederhana seperti
manyar sewu
dan
sluku- sluku bathok
. Kelas tinggi diajarkan lagu
taberi sinau
,
pepeling
, dan
aku duwe pitik
. Menurut guru karawitan, selain untuk mengenalkan gamelan, siswa juga dikenalkan Lagu-lagu Jawa. Berdsarkan hasil
observasi, ekstrakurikuler karawitan dibuat giliran setiap kelas. Satu kelas yang rata-rata berjumlah 28 siswa dibagi menjadi 2 kelompok,
106 yaitu kelompok yang
nembang
menyanyi dan kelompok yang
nggamel.
Apabila sudah dua putaran lagu, siswa bergantian, yang
nembang
berganti
nggameli
. Ekstrakurikuler drumband diikuti oleh pilihan siswa kelas III
– V. Ektrakurikuler drumband sering mengikuti perlombaan. Terakhir
lomba drumband Juara II tingkat Kecamatan tahun 2014. Selain itu Lomba Drumband Polisi Sahabat Anak Juara II tingkat Kabupaten
tahun 2013. Hal ini diperkuat dengan hasil dokumentasi saat siswa mengikuti lomba drumband lihat lampiran 15. dokumentasi gambar
35 halaman 212. Berdasarkan hasil observasi ketika drumband, siswa berkumpul pada pukul 14.00. Siswa mengambil alat di ruang
penyimpanan alat
drumband.
Guru hadir kemudian siswa pemanasan. Siswa memainkan intro. Guru
drumband
mengulang pembelajaran yang minggu kemarin sudah dilakukan. Siswa dilatih agar hafal
dengan lagu yang sudah diberikan. Siswa yang memegang alat musik ritmis dilatih guru sendiri dan siswa yang menggunakan alat musik
melodis juga berlatih dengan guru sendiri. Setelah berlatih beberapa kali, siswa yang memainkan alat musik rimis dan melodis memainkan
secara bersama.
Drumband
kemudian dilatih untuk berjalan. Siswa ketika berlatih berjalan mengelilingi lapangan.
Ekstrakurikuler olahraga rutin diadakan setiap hari Jumat. SD N Plebengan mempunyai kelompok bola voli. Siswa belajar teknik-
teknik bermain bola voli. Siswa juga diajarkan bagaimana
107 menghadapi musuh. Berdasarkan hasil observasi, siswa belajar voli
secara berpasangan. Kemudian siswa dibentuk menjadi 2 kelompok untuk putri dan 2 kelompok untuk putra. Siswa bertanding dan pelatih
mengajarkan cara menghadapi musuh. Selain ekstrakurikuler voli, ada juga ekstrakurikuler kasti. Ektrakurikuler ini tidak rutin dilakukan.
Ekstrakurikuler kasti mulai intensif dilakukan ketika akan lomba.
6 Bimbingan Konseling
Tidak ada guru BK khusus untuk membimbing siswa. Bimbingan konseling merupakan salah satu tugas dari guru kelas. Hal
ini sesuai dengan pernyataan dari kepala sekolah yang menyatakan bahwa,
“Saya menugaskan guru untuk home visit ketika ada siswa yang lama tidak masuk. Masalahnya apa? Apakah di rumah atau
sekolah, kalau di sekolah apa? Kita evaluasi bersama.” Hal ini didukung oleh guru kelas:
Jk : “Saya mengetahui satu per satu karakter masing-masing siswa.
Saya memberikan kesempatan anak-anak yang slow learner untuk belajar lebih daripada teman-teman yang lain. Terdapat
tambahan pelajaran untuk tambahan anak lebih paham lagi dengan pelajaran yang diajarkan. Tingkat pemahaman anak
dalam menangkap materi pembelajaran pun berbeda-beda, ada yang cepat, ada yang diulang-ulang pun masih kurang jelas.
” Sabtu, 28 Desember 2015
Da : “Ya kalau ada siswa yang tidak masuk, siswa tersebut
dikarohke. Seperti salah satu siswa saya, namanya Zul. Dia jarang berangkat sekolah. Anaknya pendiam, ketika diminta
bersuara mengungkapkan pendapat di kelas oleh guru juga diam saja. Sering tidak berangkat sekolah sejak masuk di kelas 4 ini.
Saya beberapa kali ke rumah Zul untuk ngarohke. Setiap saya habis kesana, Zul mau berangkat seminggu, akan tetapi
seminggu setelahnya tidak berangkat lagi. Kemudian saya datang kerumahnya lagi, dan hal tersebut terulang beberapa kali.
108 Akhir-akhir ini siswa ini berangkat kembali. Saya sudah
berusaha, mencari tahu informasi tentangnya, mendekati orang tua, dan mendekat
i siswa yang bersangkutan.” Jumat, 27 November 2015.
Ya : “Saya tiap hari bersama mereka, lama-lama saya tahu karakter
masing-masing anak seperti apa, jadi bisa menyesuaikan mana yang perlu penanganan khusus dll. Contohnya saja Ba, dia jika
sudah selesai mengerjakan langsung mengganggu temannya, jadi saya memberikan tugas lebih untuk Ba. Ada tambahan
pelajaran khusus untuk anak-anak yang kurang dalam manulis dan membaca. Dengan ini diharapkan siswa tersebut bisa naik
kelas 2 dengan kemampuan yang cukup dalam menulis dan membaca.
” Kamis, 7 Januari 2016 Pu
: “Dengan diberi pengarahan setiap hari sebelum siswa pulang. Awalnya dibimbing secara klasikal. Apabila susah untuk
dibimbing secara klasikanl, ya secara individu. Membimbing ketika siswa sedang sendiri atau dipanggil dan diberi tau secara
halus. Contohnya misalnya Sa yang terkadang tidak beragkat sekolah karena alasan sakit, ternyata anak tersebut kurang kasih
sayang di rumah. Ayahnya belum la
ma meninggal.” Jumat, 8 Januari 2016.
Berdasarkan hasi observasi peneliti Selasa, 12 Januari 2016, Ya memberikan les tambahan untuk 5 siswa yang belum begitu lancar
membaca dan menulis. Hal ini diperkuat dengan dokumentasi ketika guru memberikan tambahan kepada siswa lihat Lampiran 15.
dokumentasi gambar 36 halaman 212.
6. Langkah yang dilakukan guru dalam Membangun Budaya Kelas