BAB 5 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap pola makan, pola haid dan pengetahuan tentang anemia dengan kadar hemoglobin serta hubungan antara
variabel tersebut pada remaja putri di SMA Cahaya Medan tahun 2014, maka dapat dijelaskan sebagai berikut.
5.1. Kadar Hemoglobin Remaja Putri SMA Cahaya Medan
Anemia didefenisikan sebagai keadaan konsentrasi kadar hemoglobin yang lebih rendah dari nilai normal atau suatu kondisi ketika terdapat defisiensi jumlah
eritrosit atau kandungan hemoglobin Wirakusumah, 1999. Data hemoglobin digunakan untuk menentukan keadaan anemia seseorang karena pada umumnya
tujuan dari berbagai penelitian adalah menetapkan prevalensi anemia.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar kadar hemoglobin remaja putri SMA Cahaya Medan adalah normal Hb
≥ 12 grdl atau sebesar 72,4 dan dari hasil penelitian ini juga didapatkan prevalensi kadar
hemoglobin yang tidak normal anemia adalah sebesar 27,6. Jika dibandingkan dengan prevalensi anemia pada remaja putri di SMA Negeri 18 Medan sebesar
37,7 tahun 2010 sesungguhnya sudah lebih rendah.Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan Witrianti 2011 terhadap remaja putri di
Kota Bekasi dengan prevalensi 31, 9. Berdasarkan pada batasan suatu kejadian dinilai sebagai masalah kesehatan
masyarakat yang telah ditetapkan oleh WHO 2001, maka masalah anemia di SMA Cahaya Medan termasuk dalam kategorimasalah kesehatan masyarakat tingkat
sedang dimana prevalensi berada pada skala 20-39,9.Walaupun masih berada dalam kategori masalah anemia sedang, namun angka tersebut masih lebih tinggi dari angka
nasional yaitu data Riskesdas 2013 yang menunjukkan prevalensi anemia pada penduduk Indonesia tahun 2013 pada kelompok umur 5-14 tahun sebesar 26,4 dan
umur 15-24 tahun sebesar 18,4. Oleh karena itu perlu adanya pencegahan dan penanggulangan yang serius untuk menyelesaikan anemia gizi pada remaja putri
sehingga prevalensinya dapat menurun di masa mendatang dan kulitas sumber daya manusia SDM dapat terjamin di masa mendatang.
Keberhasilan program penanganan dan penanggulangan anemia pada remaja putri akan tercapai apabila ada kerja sama antar lintas sektor, seperti dinas
kesehatanpuskesmas, dinas pendidikan, sekolah, dukungan keluarga dan masyarakat. 61
Universitas Sumatera Utara
Beberapa cara yang dapat dilakukan seperti mengadakan penyuluhan ke sekolah- sekolah dan melakukan konseling mengenai anemia, pola makan yang baik, cara
pencegahan dan pengobatan anemia.
5.2. Hubungan Pola Makan dengan Kadar Hemoglobin