5.2.1. Hubungan Konsumsi Energi dengan Kadar Hemoglobin
Arisman2004, menyatakan bahwa energi merupakan kebutuhan gizi utama manusia, karena jika kebutuhan energi tidak terpenuhi sesuai yang dibutuhkan tubuh,
maka kebutuhan zat gizi lain juga tidak terpenuhi seperti protein dan mineral termasuk diantaranya adalah zat besi sebagai pembentuk sel darah merah akan
menurun, yang pada akhirnya dapat menyebabkan menurunnya kadar hemoglobin darah
.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap remaja putri SMA Cahaya Medan, dapat diketahui bahwa konsumsi energi dengan defisit berat sebesar
100mempunyai kadar hemoglobin yang tidak normal anemia dan konsumsi energi normal sebesar 95,8 dengan kadar hemoglobin normal.Semakin rendah tingkat
kecukupan energi remaja putri semakin cenderung terjadi anemia kadar hemoglobin tidak normal.
Zat gizi yang dapat menghasilkan energi diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi, disamping
membantu pengaturan metabolisme protein. Kecukupan karbohidrat di dalam diet akan mencegah penggunaan protein sebagai sumber energi, sehingga fungsi protein
dalam proses pengangkutan zat gizi termasuk besi ke dalam sel-sel tidak terganggu. Berdasarkan hasil penelitian, konsumsi energi defisit berat pada remaja putri
disebabkan karena ketidakseimbangan antara konsumsi makanan dengan kecukupan energi dibutuhkan dalam melakukan aktivitas fisik sehari-hari, dimana jumlah energi
Universitas Sumatera Utara
yang dikonsumsi kurang dari kebutuhan. Jika hal ini berkelanjutan akan mengakibatkan gangguan pada proses pertumbuhan dan perkembangan remaja.
Hasil uji statistik dengan uji Kruskal Wallis menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat energi yang dikonsumsi remaja putri di SMA Cahaya
dengan kadar hemoglobin dengan nilai p untuk energi 0,001 p 0,05. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Farida 2006, bahwa determinan
kejadian anemia pada remaja putri di kecamatan Gebog Kabupaten Kudus dimana ada hubungan antara konsumsi energi dengan kejadian anemia.
5.2.2. Hubungan Konsumsi Protein dengan Kadar Hemoglobin Hb