Pengetahuan Pola Makan 1. Tingkat Kecukupan Energi, Protein, dan Besi

yang paling beresiko terkena anemia, cara mencegah dan mengobati anemia, kadar Hb yang dikatakan anemia dan makanan apa saja yang mengandung Fe. 3.7. Aspek Pengukuran 3.7.1. Kadar Hemoglobin padaRemaja Putri Kadar Hemoglobin diperoleh dari hasil pengukuran konsentrasi Hb secara langsung terhadap responden dengandigital acute check. Hasil ukurnya dikelompokkan menjadi: - Anemia tidak normal bila kadar Hb 12 grdl - Normal bila kadar Hb ≥ 12 grdl

3.7.2. Pengetahuan

Pengetahuan responden tentang anemia yang dapat diukur dengan memberikan jawaban dari kuesioner yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 17 dengan kriteria sebagai berikut Arikunto, 2006 : a. Untuk jawaban yang benar nilainnya 1, jawaban yang salah nilainya 0. b. Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu: - Tingkat pengetahuan baik apabila jawaban responden benar 75 atau memiliki skor 13 dari seluruh pertanyaan yang ada. Universitas Sumatera Utara - Tingkat pengetahuan sedang apabila jawaban responden benar 45- 75 atau memiliki skor 8-13 dari seluruh pertanyaan yang ada. - Tingkat pengetahuan rendah apabila jawaban responden benar 45 atau memiliki skor 8 dari seluruh pertanyaan yang ada.

3.7.3. Pola Makan 1. Tingkat Kecukupan Energi, Protein, dan Besi

Pola makan dapat dapat diukur dengan tingkat kecukupan zat gizi energi, protein dan zat besi yang dikonsumsi responden diperoleh dari food recall 24 jam yang dilakukan selama 2 hari berturut-turut. Dari hasil food recall 24 jam, dihitung jumlah konsumsi energi, protein dan besi, kemudian dibandingkan dengan angka kecukupan gizi. Angka kecukupan gizi pada remaja putri dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.4. Angka Kecukupan Gizi pada Remaja Putri Umur Energi kkal Protein gr Besi mg 13-15 tahun 2350 57 26 16-18 tahun 2200 55 26 Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 2004. Berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi 2004, maka pengkategorian konsumsi energi, protein, dan besi dibagi menjadi lima yaitu: - Kelebihanapabila 120 AKG - Normal apabila 90-119 AKG Universitas Sumatera Utara - Defisit tingkat ringan apabila 80 - 89 AKG − Defisit tingkat sedang apabila 70 - 79 AKG − Defisit tingkat beratapabila 70 AKG

2. Frekuensi Makanan

Frekuensi makan diperoleh dengan menggunakan formulir frekuensi makanan yang meliputi jenis makanan utama, lauk hewani, lauk nabati, sayur-sayuran, buah- buahan, minuman dan frekuensi makanan jajanan, dengan kategori: - Sering, apabila jawaban responden 1-3 kali sehari bahan makanan dikonsumsi. - Sedang, apabila jawaban responden 4-5kali seminggu bahan makanan dikonsumsi - Jarang, apabila jawaban responden 1-4 kali sebulan bahan makanan dikonsumsi.

3.7.4. Pola Haid

Data pola haid yang didapatdikelompokkan menjadi: - Sering : frekuensi haid 1 kali sebulan dan lama haid 2- 7hari - Normal : siklus haid 1 kali sebulan dan lama haid 2-7hari - Jarang :≥ 2 bulan sekali dan lama haid 2-7 hari

3.8. Etika Penelitian

Sebelum penelitian ini dilakukan responden diberi informasi tentang tujuan penelitian dan prosedur yang akan dilakukan dalam penelitian, yaitu wawancara dalam menjawab kuesioner, dan food recall 24 jam, serta pemeriksaan kadar Hb dengan menggunakan digital acute check. Setiap responden diberi hal penuh untuk bersediatidak menjadi responden. Responden yang bersedia membubuhkan tanda Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia dengan Pola Makan untuk Pencegahan Anemia di SMA Swasta Bina Bersaudara Medan Tahun 2014

51 283 92

Gambaran Pola Makan, Status Gizi, Pola Haid Dan Kejadian Anemia Remaja Putri SMU Negeri 18 Medan

38 233 68

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN KEBIASAAN MAKAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI ASRAMA SMA MTA SURAKARTA

0 6 7

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN KEBIASAAN MAKAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Anemia Dan Kebiasaan Makan Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Di Asrama Sma Mta Surakarta.

0 2 14

BAB I Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Anemia Dan Kebiasaan Makan Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Di Asrama Sma Mta Surakarta.

0 1 5

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN KEBIASAAN MAKAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Anemia Dan Kebiasaan Makan Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Di Asrama Sma Mta Surakarta.

2 11 14

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN POLA MAKAN UNTUK PENCEGAHAN ANEMIA DI SMA SWASTA BINA BERSAUDARA MEDAN TAHUN 2014

0 2 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Remaja Putri tentang Anemia - Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia dengan Pola Makan untuk Pencegahan Anemia di SMA Swasta Bina Bersaudara Medan Tahun 2014

0 2 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia dengan Pola Makan untuk Pencegahan Anemia di SMA Swasta Bina Bersaudara Medan Tahun 2014

2 39 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN POLA MAKAN UNTUK PENCEGAHAN ANEMIA DI SMA SWASTA BINA BERSAUDARA MEDAN TAHUN 2014

1 5 15