Hubungan Konsumsi Zat Besi dengan Kadar Hemoglobin Hb

jaringan-jaringan dan melalui membran sel kedalam sel-sel. Sehingga apabila kekurangan protein akan menyebabkan gangguan pada absorbsi dan transportasi zat- zat gizi Almatsier, 2004. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada remaja putri SMA Cahaya didapatkan bahwa remaja putri yang konsumsi protein nya defisit berat memiliki kadar hemoglobin yang tidak normal anemiasedangkan konsumsi proteinnya lebih dan konsumsi peoteinnya normal lebih cenderung memiliki kadar hemoglobin yang normal. Hasil uji statistik dengan uji Kruskal Wallis menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara konsumsi protein yang dikonsumsi remaja putri di SMA Cahaya dengan kadar hemoglobin dengan nilai p untuk protein 0,001 p 0,05. Hal ini sesuai dengan penelitian Farida 2006, yang melakukan penelitian terhadap remaja putri di Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus yang membuktikan ada hubungan antara konsumsi protein dengan terjadinya anemia.

5.2.3. Hubungan Konsumsi Zat Besi dengan Kadar Hemoglobin Hb

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa remaja putri dengan konsumsi zat besi defisit berat yang memiliki kadar hemoglobin yang tidak normal anemia sebesar 42,9 dan konsumsi zat besi yang lebih yang memiliki kadar hemoglobin normal sebesar 100.Hasil uji statistik dengan uji Kruskal Wallis menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara konsumsi zat besi yang dikonsumsi remaja putri di SMA Cahaya dengan kadar hemoglobin dengan nilai p untuk zat besi 0,001 p 0,05.Dari hasil wawancara dengan remaja putri yang memiliki kadar hemoglobin tidak normal anemia mengatakan bahwa mereka kurang suka makan sayuran, karena mereka memang tidak terbiasa makan sayur, walaupun Universitas Sumatera Utara ada jumlah yang dimakan hanya sekedarnya, misalnya makan sayur satu sampai dua sendok makan saja. Sementara kebutuhan zat besi cukup tinggi terutama remaja putri, bila hal ini berlangsung terus maka keseimbangan zat besi dalam tubuh akan terganggu yang pada akhirnya dapat memberikan dampak negatif yaitu terjadinya anemia gizi besi. Remajaputri SMA Cahaya juga mengatakan mereka suka minum teh manis pada saat makan.Kebiasaan minum teh memiliki pengaruh terhadap absorpsi besi. Linder 1992 menyatakan bahwa tanin yang terdapat dalam teh dan daun-daun sayuran tertentu dapat menurunkan absorpsi besi. Penyerapan zat besi oleh teh dapat menyebabkan banyaknya besi yang diserap turun hingga 2, sedangkan penyerapan besi tanpa penghambatan teh sekitar 12 Muhilal, 1998. Hasil tabulasi silang pada tabel 4.15antara konsumsi zat besi dengan kadar hemoglobin terlihat bahwa semakin baik konsumsi zat besi, makaada kecendrungan kadar hemoglobinya semakin normal. Hal ini membuktikan bahwa konsumsi zat besi yang baik sangat berperan dalam status anemia pada remaja putri. Untuk meningkatkan konsumsi Fe diharapkan bagi siswi yang kurang suka mengonsumsi sayuran dianjurkan untuk mengonsumsi tablet tambah darah. Hal ini sesuai dengan penelitian Kirana 2011 bahwa terdapat hubungan antara asupan protein dan zat besi dengan kejadian anemia. Penyebab rendahnya kadar hemoglobin dalam darah salah satunya adalah asupan yang tidak mencukupi. Asupan zat gizi sehari-hari sangat dipengaruhi oleh kebiasaan makan. Menurut Wirakusumah 1999, secara umum faktor utama yang menyebabkan anemia gizi Universitas Sumatera Utara adalah salah satunya terganggunya produksi sel darah merah bisa disebabkan makanan yang dikonsumsi kurang mengandung zat gizi terutama zat-zat penting seperti besi, asam folat, vitamin B12, protein, dan vitamin c.

5.3. Hubungan Pola Haid dengan Kadar Hemoglobin

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia dengan Pola Makan untuk Pencegahan Anemia di SMA Swasta Bina Bersaudara Medan Tahun 2014

51 283 92

Gambaran Pola Makan, Status Gizi, Pola Haid Dan Kejadian Anemia Remaja Putri SMU Negeri 18 Medan

38 233 68

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN KEBIASAAN MAKAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI ASRAMA SMA MTA SURAKARTA

0 6 7

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN KEBIASAAN MAKAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Anemia Dan Kebiasaan Makan Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Di Asrama Sma Mta Surakarta.

0 2 14

BAB I Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Anemia Dan Kebiasaan Makan Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Di Asrama Sma Mta Surakarta.

0 1 5

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN KEBIASAAN MAKAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Anemia Dan Kebiasaan Makan Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Di Asrama Sma Mta Surakarta.

2 11 14

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN POLA MAKAN UNTUK PENCEGAHAN ANEMIA DI SMA SWASTA BINA BERSAUDARA MEDAN TAHUN 2014

0 2 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Remaja Putri tentang Anemia - Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia dengan Pola Makan untuk Pencegahan Anemia di SMA Swasta Bina Bersaudara Medan Tahun 2014

0 2 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia dengan Pola Makan untuk Pencegahan Anemia di SMA Swasta Bina Bersaudara Medan Tahun 2014

2 39 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN POLA MAKAN UNTUK PENCEGAHAN ANEMIA DI SMA SWASTA BINA BERSAUDARA MEDAN TAHUN 2014

1 5 15