BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 DESAIN PENELITIAN
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan kebiasaan menyirih dan kesehatan rongga mulut
lansia di Desa Hilibadalu Kabupaten Nias.
4.2 POPULASI DAN SAMPEL
4.2.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia yang memiliki kebiasaan menyirih di Desa Hilibadalu Kabupaten Nias berjumlah 29 orang. Jumlah ini
diambil dari data lansia yang menyirih bulan Oktober 2013 di Desa Hilibadalu Kabupaten Nias.
4.2.2 Sampel
Pada penelitian ini sampel dipilih dengan metode total sampling, dimana seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 29 orang.
4.3 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Desa Hilibadalu Kabupaten Nias pada bulan Februari 2014 sampai Maret 2014 dengan pertimbangan Desa Hilibadalu
memiliki banyak lansia dengan kebiasaan menyirih dan belum pernah dilakukan penelitian di daerah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
4.4 PERTIMBANGAN ETIK
Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan surat permohonan institusi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Komisi Etik Penelitian
Kesehatan Fakultas Keperawatan USU untuk mendapatkan izin persetujuan penelitian. Setelah mendapatkan izin untuk melakukan penelitian, peneliti
memulai penelitian dengan mempertimbangkan etik, yaitu : Informed consent atau lembar persetujuan, anonimity, dan confidentialty.
Lembar persetujuan diserahkan kepada subjek yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan serta penelitian yang dilakukan dan manfaat
penelitian. Responden yang bersedia diminta untuk menandatangani lembar persetujuan tersebut. Peneliti tidak memaksa calon responden yang menolak dan
tetap menghormati hak-haknya. Untuk menjaga kerahasian responden, peneliti tidak mencantumkan
namanya pada lembar pengumpulan data, tetapi cukup dengan memberi nomor kode pada masing-masing lembar tersebut. Kerahasian informasi responden
dijamin oleh peneliti, hanya sekelompok data tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian.
4.5 INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner dan lembar observasi. Kuisioner terdiri dari 2 bagian yaitu kuisioner data demografi
dan kuisioner kebiasaan menyirih. Kuisioner data demografi meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan. Kuisioner kebiasaan menyirih terdiri
Universitas Sumatera Utara
dari 6 pertanyaan yang masing-masing pertanyaan mewakili sub variabel. Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala ordinal. Pertanyaan nomor 1
bernilai 0 jika alternatif jawaban yang dipilih adalah “daun sirih, kapur, pinang , gambir, tembakau” dan bernilai 1 jika alternatif jawaban yang dipilih “daun sirih,
kapur, pinang, gambir” atau “alternatif lain disebutkan”. Pertanyaan nomor 2 bernilai 0 jika alternatif jawaban yang dipilih “7-10 kali sehari” atau “10 kali
sehari” dan bernilai 1 jika alternatif jawaban yang dipilih “1-3 kali sehari” atau “4-6 kali sehari”. Pertanyaan nomor 3 bernilai 0 jika alternatif jawaban yang
dipilih “11-15 tahun” atau “15 tahun” dan bernilai 1 jika alternatif jawaban yang dipilih “0-5 tahun” atau “6-10 tahun”. Pertanyaan nomor 4 bernilai 0 jika
alternatif jawaban yang dipilih “orang tuakeluarga” atau “teman” dan bernilai 1 jika alternatif jawaban yang dipilih “kemauan sendiri” atau “alternatif lain
disebutkan. Pertanyaan nomor 5 bernilai 0 jika alternatif jawaban yang dipilih “untuk menenangkan pikiran” atau “agar gigi menjadi kuat dan sehat” dan diberi
nilai 1 jika alternatif jawaban yang dipilih “hanya kebiasaan saja tanpa tujuan” atau “adat-istiadat” atau “alternatif lain disebutkan. Pertanyaan nomor 6 bernilai
0 jika alternatif jawaban yang dipilih “tidak” dan bernilai 1 jika alternatif jawaban yang dipilih “ya”.
Untuk menentukan panjang kelas dipakai rumus: P = rentangbanyak kelas
Dimana P adalah panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurang dengan nilai terendah dan dibagi banyak kelas. Nilai tertinggi adalah 6 dan nilai
terendah adalah 0 sehingga didapat panjang kelas = 6–0 2 = 3. Jadi hasil
Universitas Sumatera Utara
penilaian total skor adalah skor 0-3 kebiasaan kurang baik dan skor 4-6 adalah kebiasaan baik.
Penilaian terhadap kesehatan rongga mulut dilakukan dengan pemeriksaan observasi langsung terhadap responden. Pengukurannya menggunakan
instrumen yang telah dikembangkan sebelumnya, yaitu Oral Health Assessment Tool OHAT. Instrumen ini terdiri dari 8 item yang menilai status kesehatan dan
fungsi rongga mulut bibir, lidah, gusi dan jaringan sekitarnya, saliva, gigi asli, gigi palsu, kebersihan mulut dan sakit gigi. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan skala ordinal 0-2, dengan nilai 0 mengindikasikan keadaan normal sehat, nilai 1 mengindikasikan adanya perubahan dari keadaan normal dan nilai
2 mengindikasikan keadaan tidak sehat. Skor akhir adalah jumlah skor dari 8 item dengan rentang nilai 0 sangat sehat sampai 16 sangat tidak sehat. Alat-alat
yang dibutuhkan dalam pemeriksaan adalah : sarung tangan, kain kasa, pen light sumber cahaya dan tongue spatel. Pemeriksaan memerlukan waktu sekitar 10-20
menit.
4.6 UJI VALIDITAS DAN RELIABILTAS