Data Demografi Kebiasaan Menyirih

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2014 terhadap 29 lansia yang menyirih di Desa Hilibadalu Kabupaten Nias. Penyajian data meliputi data demografi, kebiasaan menyirih dan kesehatan rongga mulut.

5.1.1 Data Demografi

Deskripsi data demografi mencakup umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan. Jumlah responden terbanyak berada pada kelompok usia 60-74 tahun elderly yaitu sejumlah 14 orang 48,2. Berdasarkan jenis kelamin, responden laki-laki lebih banyak yaitu sejumlah 18 orang 62,1. Berdasarkan tingkat pendidikan, responden lebih banyak tamatan SD yaitu sejumlah 19 orang 65,5 dan lebih banyak yang bekerja sebagai petaniburuh yaitu sejumlah 20 orang 69. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan data demografi di Desa Hilibadalu Kabupaten Nias, pada bulan Februari 2014 sampai bulan Maret 2014 n=29 orang Data demografi Frekuensi Presentase Umur 45-59 tahun midle age 12 41,4 60-74 tahun elderly 14 48,2 75-90 tahun old 2 6,9 90 tahun very old 1 3,5 Jenis kelamin Laki-laki 18 62,1 Perempuan 11 37,9 Pendidikan Tidak sekolah 6 20,7 SD 19 65,5 SMP 2 6,9 SMA 2 6,9 Pekerjaan Petani buruh 20 69,0 Pegawai swasta wiraswasta 1 3,5 Tidak bekerja ibu rumah tangga 7 24,0 Pensiunan 1 3,5

5.1.2 Kebiasaan Menyirih

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden sejumlah 21 orang 72,4 menyirih dengan komposisi daun sirih, kapur, pinang, gambir dan tembakau. Berdasarkan frekuensi mayoritas responden sejumlah 21 orang 72,4 menyirih dengan frekuensi 10 kali sehari dengan lama kebiasaan menyirih lebih dari 15 tahun yaitu sejumlah 24 orang 82,8. Faktor pendorong menyirih mayoritas responden sejumlah 28 orang 96,5 adalah kemauan sendiri dengan tujuan mayoritas responden sejumlah 14 orang 48,3 menyirih karena Universitas Sumatera Utara kebiasaan saja tanpa tujuan. Semua responden tidak membersihkan mulut setelah menyirih. Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan kebiasaan menyirih lansia di Desa Hilibadalu Kabupaten Nias, pada bulan Februari 2014 sampai bulan Maret 2014 n=29 orang Kebiasaan menyirih Frekuensi Presentase Bahan yang digunakan Daun sirih, kapur, pinang, gambir, tembakau 21 72,4 Daun sirih, kapur, pinang, gambir 8 27,6 Frekuensi 10 kali sehari 21 72,4 7-10 kali sehari 1 3,5 4-6 kali sehari 6 20,6 1-3 kali sehari 1 3,5 Lama 15 tahun 24 82,8 11-15 tahun 3 10,3 6-10 tahun 2 6,9 0-5 tahun Faktor pendorong Orangtuakeluarga 1 3,5 Teman Kemauan sendiri 28 96,5 Tujuan Untuk menenangkan pikiran 9 31,0 Agar gigi menjadi kuat dan sehat 4 13,8 Hanya kebiasaan saja tanpa tujuan 14 48,3 Adat-istiadat 2 6,9 Kebersihan rongga mulut setelah menyirih Tidak 29 100 Ya Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden sejumlah 25 orang 86,2 memiliki kebiasaan menyirih yang kurang baik. Tabel 5.3 Kebiasaan menyirih lansia di Desa Hilibadalu Kabupaten Nias, pada bulan Februari 2014 sampai bulan Maret 2014 n=29 orang Kebiasaan menyirih Frekuensi Presentase Baik 4 13,8 Kurang baik 25 86,2

5.1.3 Kesehatan Rongga Mulut