Tahap Pengujian Kuat Lentur dan Modulus Elastisitas Tahap Analisis Hasil Pengujian

commit to user 33

d. Tahap Pengujian Kuat Lentur dan Modulus Elastisitas

Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini adalah loading frame dan perlengkapanya untuk mengetahui adanya lentur yang terjadi pada balok kayu akibat adanya beban luar. Beban tersebut mengakibatkan balok mengalami deformasi dan regangan sehingga menimbulkan retak lentur pada balok kayu tersebut. Dalam pengujian lentur kayu ini pembebanan yang dilakukan adalah pembebanan secara bertahap. Untuk lebih jelasnya gambar pembebanan benda uji dapat dilihat pada gambar 3.8 10 cm 1,5 cm h b 1 3 Ls Ls 1 3 Ls 1 3 Ls 1 2 P 1 2 P Gambar 3.8 Pembebanan Benda Uji Pembebanan yang dilakukan merupakan pembebanan secara bertahap untuk mengetahui kuat lentur maksimum dari kayu. Tahapan pengujian kuat lentur adalah sebagai berikut: 1. Seting alat, meliputi: a Menyiapkan alat-alat pengujian yang terdiri atas load cell, , dial gauge, dan hidraulic jack. b Memasang benda uji pada loading frame . c Memasang alat-alat pengujian dengan langkah sebagai berikut: 1 Memasang hidraulic jack pada loading frame , pastikan stabil dan tidak bergoyang. 2 Memasang load cell diantara kayu dan hidraulic jack , pastikan alat stabil dengan dua titik pembebanan pada jarak 13 bentang 3 Memasang transducer yang sudah terpasang dengan trafo step-down dan dihubungkan dengan load cell, dan memasang dial gauge dibawah balok kayu. commit to user 34 2. Pengujian kuat lentur Langkah pengujian kuat lentur adalah sebagai berikut: a Pembebanan benda uji dilakukan secara perlahan-lahan dengan hidraulic pump , di atur dengan kenaikan beban sebesar 50 kg secara bertahap. Mencatat lendutan yang terjadi dengan menggunakan dial gauge pada setiap penambahan beban. b Pencatatan beban maksimum yang mampu ditahan oleh benda uji hingga benda uji mengalami keruntuhan dan tidak mampu menahan beban lagi.

e. Tahap Analisis Hasil Pengujian

Dari hasil pengujian yang diperoleh yaitu besarnya beban dan lendutan maksimum saat terjadi patah pada kayu, kemudian dilakukan analisa data, dan dari data tersebut kemudian dibuat grafik hubungan antara beban dan lendutan dari masing–masing benda uji sehingga dapat diketahui berapa besar beban yang dapat ditahan oleh kayu yang telah dilakukan penambalan. Kemudian dapat dihitung juga besarnya kuat lentur kayu tersebut dengan persamaan 3.1 dan 3.2. Data hasil pengujian : L = panjang balok kayu mm h = tinggi balok mm P mak = beban maksimum N b = lebar balok mm d = defleksi balok mm Ls = jarak tumpuan mm I t = momen inersia penampang mm 4 q = berat sendiri Nmm y = ordinat titik berat mm a = jarak 13 L s Kuat lentur F b = I a P qL y I y M s ÷ ø ö ç è æ + = 2 8 1 . 2 Nmm 2 3.1 Modulus Elastisitas E = d d . . 384 5 4 3 . . 24 2 4 2 2 I qL a L I a P s s + - ÷ ø ö ç è æ Nmm 2 3.2

f. Tahap Pengambilan Kesimpulan dan Saran