commit to user 28
3.2 Tahapan Metodologi Penelitian
Tahapan meodologi penelitian merupakan urutan-urutan kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis, logis dengan mempergunakan alat bantu ilmiah
yang bertujuan untuk memperoleh kebenaran suatau objek permasalahan. Secara garis besar pelaksanaan penelitian dengan tahap-tahap sebagai berikut:
a. Tahap I
: Tahap persiapan awal. b.
Tahap II : Tahap pemeriksaan kadar air.
c. Tahap III
: Tahap pembuatan benda uji d.
Tahap IV : Tahap pengujian kuat lentur dan modulus elastisitas.
e. Tahap V
: Tahap analisa data dan pembahasan. f.
Tahap VI : Tahap pengambilan kesimpulan dan saran.
a. Tahap Persiapan Awal
Tahap persiapan merupakan tahap untuk mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan masalah penelitian yang akan dilakukan, baik yang menyangkut
bahan maupun peralatan penelitian sehingga penelitian akan berjalan lancar. Bahan utama penelitian ini adalah balok kayu keruing dengan dimensi 57 x 50
cm yang telah dipilih batang lurus dan bebas dari mata kayu, serbuk kayu jati dan perekat yaitu lem
epoxy.
Peralatan yang digunakan adalah alat uji utama dan peralatan pembantu, seperti yang telah disebutkan di atas. Peralatan yang akan
digunakan diperiksa sebelumnya untuk mengetahui kelayakan alat dalam pelaksanaan penelitian.
b. Tahap Pemeriksaan Kadar Air Sebelum Pengujian
Menimbang serbuk kayu jati yang telah dipilih dengan berat tertentu kemudian dikeringkan dengan cara dioven, tujuan dari proses pengeringan ini adalah untuk
menghilangkan kandungan air dalam serbuk kayu supaya sampel tidak mengalami kembang susut. Setelah dikeringkan serbuk kayu tersebut kemudian ditimbang
kembali. Selisih antara berat serbuk sebelum dan sesudah dioven tadi kemudian dibandingkan dengan berat serbuk sebelum dioven, hasil dari perbandingan itulah
kadar air yang terkandung dalam serbuk. Pemeriksaan kadar air ditujukan untuk mengetahui kadar kandungan air dalam kayu dan serbuk kayu.
commit to user 29
Untuk kayu yaitu dengan cara diangin-anginkan terlebih agar diperoleh kayu keruing yang kering udara. Kayu keruing yang telah mencapai kering udara
kemudian diperiksa kadar airnya di Laboratorium Bahan Fakultas Teknik UNS agar kayu tersebut memenuhi syarat kadar air antara 12 - 18 atau rata-rata
15. sehingga kayu keruing dapat dipakai untuk benda uji. Pengujian kadar air kayu dilakukan dengan menggunakan oven, jangka sorong dan timbangan. Untuk
lebih jelasnya, bentuk sampel uji kadar air kayu dapat dilihat pada gambar 3.5
2 5 m m 2
5 m
m
2 5 m m
Gambar 3.5 Benda uji kadar air kayu
Untuk mengetahui kadar air dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Memotong kayu dengan ukuran kira-kira 25 mm x 25 mm x 25 mm, kemudian kayu tersebut dihitung volumenya dan ditimbang, sehingga di
dapat berat awal W
g
. 2.
Potongan kayu di keringkan dalam oven selama 24 jam dengan suhu 103 C.
3. Setelah 24 jam kayu diambil dan ditimbang beratnya, sehingga didapat berat
kayu setelah kering oven W
d
. 4.
Kadar air dan berat jenis dapat dihitung dengan persamaan 2.7 – 2.9 Untuk lebih jelasnya proses pemeriksaan kadar air dapat dilihat pada gambar 3.6
commit to user 30
Tidak
Ya
Gambar 3.6 Bagan alir pemeriksaan kadar air sebelum pembuatan benda uji
c. Tahap Pembuatan Benda Uji