Analisa Data Kuat Lentur dan Modulus Elastisitas Kayu

commit to user 41 dengan: G = berat jenis pada kadar air 15 = . 133 , 1 b b G G - G b = berat jenis dasar = . 256 , 1 m m G a G + a = 30 30 m - Dari hasil pengujian diperoleh: m = 16,026 Gm = 0,743 grcm 3 a = 30 30 m - = 30 026 , 16 30 - = 0,231 G b = . 256 , 1 m m G a G + = 743 , 231 , 256 , 1 743 , x x + = 0,712 G = . 133 , 1 b b G G - = 712 , 133 , 1 712 , x - = 0,786 E w = 16500G 0,7 = 16500 x 0,786 0,7 = 13946,425 MPa Berdasarkan rumus estimasi kuat acuan didapat nilai modulus elastisitas lentur: E w = 13946,425 MPa

4.2.2 Analisa Data Kuat Lentur dan Modulus Elastisitas Kayu

Dari data-data yang diperoleh pada saat pengujian kuat lentur diperoleh pula grafik hubungan antara penambahan beban yang diterima oleh benda uji dengan lendutan yang terjadi. Grafik yang menunjukan hubungan antara penambahan beban dengan lendutan yang terjadi, seperti pada Gambar 4.2 sampai dengan Gambar 4.9 commit to user 42 Gambar 4.2 Grafik hubungan penambahan beban dengan lendutan yang terjadi pada Balok Kayu Utuh BU Gambar 4.3 Grafik hubungan penambahan beban dengan lendutan yang terjadi pada Balok Kayu Lubang Atas BLA 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 5 10 15 20 25 30 B e b a n N Lendutan mm BU-1 BU-2 BU-3 5000 10000 15000 20000 25000 5 10 15 20 25 30 35 B e b a n N Lendutan mm BLA-1 BLA-2 BLA-3 commit to user 43 Gambar 4.4 Grafik hubungan penambahan beban dengan lendutan yang terjadi pada Balok Kayu Lubang Bawah BLB Gambar 4.5 Grafik hubungan penambahan beban dengan lendutan yang terjadi pada Balok Kayu Lubang Tengah BLT 5000 10000 15000 20000 25000 5 10 15 20 25 B e b a n N Lendutan mm BLB-1 BLB-2 BLB-3 5000 10000 15000 20000 25000 30000 5 10 15 20 25 B e b a n N Lendutan mm BLT-1 BLT-2 BLT-3 commit to user 44 Gambar 4.6 Grafik hubungan penambahan beban dengan lendutan yang terjadi pada Balok Kayu Tambalan Atas BTA Gambar 4.7 Grafik hubungan penambahan beban dengan lendutan yang terjadi pada Balok Kayu Tambalan Bawah BTB 5000 10000 15000 20000 25000 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 B e b a n N Lendutan mm BTA-1 BTA-2 BTA-3 5000 10000 15000 20000 25000 5 10 15 20 25 30 B e b a n N Lendutan mm BTB-1 BTB-2 BTB-3 commit to user 45 Gambar 4.8 Grafik hubungan penambahan beban dengan lendutan yang terjadi pada Balok Kayu Tambalan Tengah BTT Gambar 4.9 Grafik rata-rata hubungan penambahan beban dengan lendutan yang terjadi pada semua benda uji 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 5 10 15 20 25 30 B e b a n N Lendutan mm BTT-1 BTT-2 BTT-3 5000 10000 15000 20000 25000 30000 5 10 15 20 25 30 35 B e b a n N Lendutan mm BU BLA BTA BLB BTB BLT BTT commit to user 46 Gambar 4.9 Menunjukan bahwa adanya peningkatan beban yang mampu diterima oleh balok kayu yang telah dilakukan penambalan pada bagian atas walaupun tidak dapat menyamai beban yang diterima oleh balok kayu utuh. Pada penambalan bagian bawah beban yang mampu diterima justru lebih rendah daripada balok dengan lubang bagian bawah, sebaliknya pada penambalan bagian tengah beban yang mampu diterima mengalami peningkatan yang sangat besar, bahkan mampu melebihi beban yang diterima oleh balok kayu utuh.

a. Perbandingan beban maksimum antara perhitungan teoritis dan hasil