commit to user 17
2.2.5 KeruskanCacat Pada Kayu
Cacat atau kerusakan kayu dapat mengurangi kekuatan dan bahkan kayu yang cacat tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai bahan konstruksi. Cacat kayu
yang sering terjadi adalah retak, mata kayu, dan kemiringan serat. Retak pada kayu terjadi karena proses penyusutan akibat penurunan kadar air pengeringan.
Mata kayu merupakan sambungan cabang pada batang utama kayu. Pada mata kayu ini terjadi pembelokan arah serat, sehingga kekuatan kayu menjadi
berkurang. Untuk keperluan konstruksi, dihindari penggunaan batang kayu yang memiliki mata kayu. Kemiringan serat menunjukkan sudut miring serat kayu.
Kemiringan serat pada batang kayu terjadi disebabkan tidak sesuainya sumbu batang kayu dengan sumbu pohon pada saat pemotongan atau penggergajian Ali
Awaludin, 2005.
Cacat kayu dibagi kedalam dua bagian, yakni pertamacacat yang ditimbulkan dari pengaruh lingkungan sepanjang pohon itu hidupantara lain penyimpangan bentuk
pohon, serat terpilin, kayu reaksi kayu tekandan kayu tarik, pertumbuhan lingkar tahun yang abnormal, warna yangabnormal dan lain-lain. Kelompok cacat kedua
adalah cacat yang disebabkanoleh pertumbuhan alami seperti mata kayu dan empelur. Bearly, 2001
Penyimpangan atau abnormalitas dari struktur normal dalam kayu tidak diperhatikan apabila kayu dianggap sebagai bagian dari organisme hidup dan
sebagai subjek yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sepanjang hidupnya. Namun ketika kayu dilihat dari sudut pandang sebagaibahan baku maka abnormalitas
dalam struktur kayu sangat diperhatikan karena dapat menurunkan nilai fungsinya. Abnormalitas tersebut biasa dikenal dengan sebutan cacat kayu. Karlinasari,
2006
Karlinasari 2006, menyatakan bahwa Cacat kayu
defect
adalah penyimpangan atau kelainan pada kayu yang dapat mempengaruhi mutu kayu. Berdasarkan
penyebabnya cacat kayu dapat dibagi menjadi :
commit to user 18
1. Cacat alami
natural defects
, karena lingkungan dan serangan makhluk biologis. Contohnya mata kayu
knots,
kantung damar
pitch poket
, saluran damar
resin streaks,
cacat mineral, kayu reaksi, dan fungi. 2.
Cacat badan yaitu penyimpangan atau kelainan yang terdapat pada keempat sisi kayu dan bukan merupakan cacat bentuk. Contonya adalah mata kayu
knots,
retak
checks,
pecah
shakes
, dan lubang serangga 3.
Cacat bontos yaitu penyimpangan atau kelainan yang terdapat pada bagian bontos kayu dan bukan merupakan cacat bentuk dan cacat badan. Contohnya
adalah hati kayu. Persyaratan cacat adalah cara persyaratan mutu berdasarkan kepada jenis , jumlah ,
dan atau besarnya cacat maksimal yang diperkenankan, dengan memperhatikan lokasi dan hubungannya dengan cacat-cacat lain.
Beberapa deinisi cacat yang sesuai acuan normatif Standar Nasional Indonesia SNI 01-5007.1-2003, antara lain :
1. Alur adalah suatu lekukan pada permukaan batang kayu
2. Buncak-buncak Bc adalah cacat kayu berupa benjolan atau bukan benjolan
3 titik pada badan kayu bundar tetapi tidak berupa mata kayu yang mempengaruhi permukaan.
3. Gabeng Gg merupakan keadaan kayu yang menyerupai rapuh yang dapat
dilihat pada bontos kayu. 4.
Gerowong Gr : lubang besar pada bontos kearah panjang kayu, baik tembus maupun tidak tembus tanpa atau dengan tanda-tanda pembusukan.
5. Gubal Gu adalah bagian dari kayu yang terdapat diantara kulit dan kayu
teras, pada umumnya berwarna lebih terang dari kayu terasnya serta kurang awet.
6. Kebundaran
adalah bentuk
kayu yang
ditetapkan dengan
cara membandingkan diameter terkecil dengan diameter terbesar pada setiap
bontosnya dalam persen 7.
Kesilindrisan merupakan bentuk kayu yang ditetapkan dengan cara membandingkan selisih dp dan du dengan panjang kayu dalam persen.
commit to user 19
8. Kunus adalah cacat pada bontos kayu berupa cabang akibat dari kesalahan
teknis menebang. 9.
Mata kayu Mk adalah bekas cabang atau ranting pada permukaan kayu dengan penampang lintang berbentuk bulat atau lonjong.
10. Pakah : bontos kayu dipotong pada pertemuan antara 2 dua cabang ditandai
dengan adanya 2 dua hati dan terpisahnya lingkaran tumbuh. 11.
Pecah belah Pebe adalah terpisahnya serat kayu melebar sehingga merupakan celah dengan lebar 2 mm atau lebih dan menembus teras.
12. Pecah banting Pebt adalah pecah yang tidak beraturan terjadi pada waktu
penebangan. 13.
Pecah busur Pb adalah pecah yang sejajar dengan busur bontos kayu atau searah dengan lingkaran tumbuh sehingga merupakan busur lingkaran
≤ setengah lingkaran.
14. Pecah gelang Pg adalah pecah yang sejajar dengan busur bontos kayu atau
searah dengan lingkaran tumbuh sehingga merupakan busur lingkaran setengah lingkaran.
15. Pecah hati adalah terpisahnya serat dimulai dari hati memotong terhadap
lingkaran tumbuh. 16.
Pecah lepas adalah akibat bagian dari badan kayu yang hilang lepas ke arah ke arah memanjang.
17. Pecah slemper adalah pecah sejajar pada bontos yang tidak menembus badan
kearah memanjang, tetapi sebagian kayunya masih menyatu
2.2.6 Campuran Untuk Menambal Kayu