Pengertian Kayu Kriteria Perencanaan Balok Kayu Mutu kayu

commit to user 6

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Kayu

Kayu merupakan salah satu bahan material struktur yang sudah lama dikenal oleh masyarakat. Kayu merupakan hasil hutan dan akan tetap terjaga kelestarianya selama hutan dikelola dengan baik. Bila dibandingkan dengan struktur lain, kayu mempunyai berat jenis yang ringan dan dapat dikerjakan dengan peralatan yang sederhana. Sebagai bahan dari alam, kayu dapat terurai secara sempurna sehingga tidak ada istilah limbah pada konstruksi kayu.

2.2.2 Kriteria Perencanaan Balok Kayu

Berdasarkan teori mekanika untuk tegangan geser balok tampang segi empat yang dibebani gaya tranfersal statik akan timbul tegangan dan ragangan internal, sebagai perilaku perlawanan balok Thimosenko dan Gere, 2000. Untuk mencari besarnya tegangan lentur harus memperhatikan momen yang terjadi pada saat dilakukan pembebanan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 1 2 P 1 2 P 1 3 L 1 3 L 1 3 L M m a x = 1 6 PL Gambar 2.1 Kondisi Pembebanan dan Bidang Momen h b y a b c Gambar 2.2 a Penampang Balok, b Diagram Tegangan Lentur, c Distribusi Tegangan Geser commit to user 7 Perhitungan kesetimbangan statis balok tertumpu sederhana untuk kondisi pembebanan seperti pada gambar 2.1 menggunakan persamaan 2.1 – 2.6. R A = ½ P dan R B = ½ P 2.1 M maks = ½ P.a 2.2 Hubungan tegangan regangan terhadap perilaku balok yang dibebani beban dengan arah tranversal sumbu longitudional diperoleh: I y M . = s 2.3 y I L P . . 6 1 s = 2.4 y L I P . . 6 1 s = 2.5 b I Q P . . = t 2.6 dengan: s = Tegangan normal akibat lentur Mpa M = Momen lentur Nmm y = Jarak titik tinjau dalam penampang terhadap garis netral tampang mm I = Momen inersia penampang mm 4 t = Tegangan geser akibat lentur MPa b = Lebar balok mm Q = Momen pertama pada kedalaman yang ditinjau terhadap garis netral mm 3 = b. ½ h . ½ y = b ½ h . ¼ h = 18 b h 2

2.2.3 Mutu kayu

Berdasarkan Tata Cara Perencanaan Struktur Kayu Untuk Bangunan Gedung SNI -5, 2002, kayu di Indonesia dibagi dalam tiga mutu, yaitu mutu A, mutu B dan mutu C, dengan batasan berbagai macam cacat seperti tertera dalam Tabel 2.1 commit to user 8 Tabel 2.1 Cacat maksimum untuk setiap kelas mutu kayu Macam cacat Kelas Mutu A Kelas Mutu B Kelas Mutu C Mata kayu: Terletak dimuka lebar Terletak dimuka sempit Retak Pingul Arah serat Saluran damar Gubal Lubang serangga Cacat lain lapuk, hati rapuh, retak melintang 16 lebar kayu 18 lebar kayu 15 tebal kayu 110 tebal atau lebar kayu 1 : 13 15 tebal kayu eksudasi tidak diperkenankan Diperkenankan Diperkenankan asal terpencar dan ukuran dibatasi dan tidak ada tanda- tanda serangga hidup Tidak diperkenankan 14 lebar kayu 16 lebar kayu 16 tebal kayu 16 tebal atau lebar kayu 1 : 9 25 tebal kayu Diperkenankan Diperkenankan asal terpencar dan ukuran dibatasi dan tidak ada tanda- tanda serangga hidup Tidak diperkenankan 11 lebar kayu 14 lebar kayu 12 tebal kayu 14 tebal atau lebar kayu 1 : 6 12 tebal kayu Diperkenankan Diperkenankan asal terpencar dan ukuran dibatasi dan tidak ada tanda- tanda serangga hidup Tidak diperkenankan Sumber: Tata Cara Perencanaan Struktur Kayu Untuk Bangunan Gedung SNI Kayu 2002 Sedangkan penggolongan mutu kayu berdasarkan kelas kuat secara masinal grading machine pada kandungan air air standar 15 menurut SNI-5, 2002 dapat dlihat pada Tabel 2.2 commit to user 9 Tabel 2.2 Nilai kuat acuan Mpa berdasarkan atas pemilahan secara masinal pada kadar air 15 Kode Mutu Ew Fb Ft Fc Fv Fc E 26 25000 66 60 46 6,6 24 E 25 24000 62 58 45 6,5 23 E 24 23000 59 56 45 6,4 22 E 23 22000 56 53 43 6,2 21 E 22 21000 54 50 41 6,1 20 E 21 20000 50 47 40 5,9 19 E 20 19000 47 44 39 5,8 18 E 19 18000 44 42 37 5,6 17 E 18 17000 42 39 35 5,4 16 E 17 16000 38 36 34 5,4 15 E 16 15000 35 33 33 5,2 14 E 15 14000 32 31 31 5,1 13 E 14 13000 30 28 30 4,9 12 E 13 12000 27 25 28 4,8 11 E 12 11000 23 22 27 4,6 11 E 11 10000 20 19 25 4,5 10 E 10 9000 18 17 24 4,3 9 Sumber: Konstruksi kayu, edisi kedua, Ali Awaludin dan Linggar Septhia Irawati. dengan : Ew : modulus elastisitas lentur Fc : kuat tekan sejajar serat Fb : kuat lentur Fv : kuat geser Ft : kuat tarik sejajar serat Fc ┴ : kuat tekan tegak lurus serat commit to user 10

2.2.4 Sifat-Sifat Kayu