17
2. Fungsi dan Jenis-Jenis Kredit
Fungsi utama dari kredit pada dasarnya adalah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam rangka mendorong dan melancarkan
perdagangan, mendorong prtumbuhan produksi, jasa-jasa pada akhirnya ditujukan
untuk meningkatkan taraf hidup manusia.
Suatu kredit mencapai fungsinya apabila secara sosial ekonomis, baik bagi debitur, kreditur, maupun masyarakat membawa pengaruh pada tahapan yang
lebih baik. Maksudnya, baik bagi debitur maupun kreditur mendapatkan kemajuan. Kemajuan tersebut dapat tergambar apabila mereka memperoleh
keuntungan juga mengalami peningkatan kesejahteraan, dan masyarakat ataupun Negara mengalami suatu penambahan dari penambahan pajak, juga kemajuan
ekonomi, baik yang bersifat mikro maupun makro. Dari manfaat nyata dan manfaat yang diharapkan maka sekarang ini kredit dalam kehidupan
perekonomian dan perdagangan mempunyai fungsi :
12
1 Meningkatkan daya guna uang;
2 Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang;
3 Meningkatkan daya guna dan peredaran uang;
4 Salah satu alat stabilitas ekonomi;
5 Meningkatkan kegairan berusaha;
6 Meningkatkan pemerataan pendapatan;
12
Thomas Suyatno, et.al., Dasar-Dasar Perkreditan, Cetakan Ketiga, Gramedia, Jakarta, 1990, hlm. 12-13.
Universitas Sumatera Utara
18
7 Meningkatkan hubungan Internasional.
Beragamnya jenis usaha, menyebabkan beragam pula kebutuhan akan dana. Kebutuhan akan dana. Kebutuhan dana yang beragam menyebabkan jenis
kredit juga menjadi beragam. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dana yang diinginkan nasabah.
Dari segi tujuan kredit, jenis kredit terdiri atas :
13
a Kredit Konsumtif
Yaitu kredit yang diberikan oleh bank pemerintah atau bank swasta yang diberikan kepada perseorangan untuk membiayai keperluan konsumsinya
untuk kebutuhan sehari-hari. b
Kredit Produktif, baik kredit investasi maupun kredit eksploitasi. Kredit investasi yaitu kredit yang ditujukan untuk penggunaan sebagai
pembiayaan modal tetap, yaitu peralatan produksi, gedung dan mesin- mesin, juga untuk membiayai rehabilitasi, ekspansi, relokasi proyek atau
pendirian proyek baru. Kredit eksploitasiyaitu kredit yang ditujukan untuk penggunaan
pembiayaan kebutuhan dunia usaha akan modal kerja berupa persediaan bahan baku, persediaan produk akhir, barang dalam proses produksi, serta
piutang, sedangkan jangka waktunya berlaku pendek. Di Indonesia jenis
13
Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006, hlm. 488.
Universitas Sumatera Utara
19
kredit eksploitasi ini boleh dikatakan sudah dilakukan sejak lama yaitu sejak tahun 1950-an.
14
c Perpaduan antara Kredit Konsumtif dan Kredit Produktif.
Khusus untuk pemerintahan daerah, kredit atau pinjaman daerah hanya diperkenankan untuk alternatif sumber pembiayaan APBD danatau untuk
menutup kekurangan kas. Namun, dimugkinkan pinjaman daerah dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang merupakan inisiatif dan
kewenangan daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Menurut Kasmir, kredit produktif merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal kerja atau perdagangan. Dalam arti kredit ini diberikan untuk
diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai. Sedangkan kredit konsumtif merupakan kredit yang digunakan
untuk keperluan konsumsi, baik pangan, sandang, maupun papan. Contoh jenis kredit ini adalah kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor yang kesemuanya
untuk dipakai sendiri.
15
Menurut Muchdarsyah Sinungan kredit konsumtif adalah kredit yang dipergunakan oleh peminjam untuk keprluan konsumsi, artinya uang kredit akan
habis terpakai untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan kredit produktif
14
Faried Wijaya, et.al., Lembaga-lembaga Keuangan dan Bank Perkembangan, Teori dan Kebijakan, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1991, hlm. 60.
15
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, hlm. 33.
Universitas Sumatera Utara
20
digunakan untuk kebutuhannya. Sedangkan kredit produktif digunakan untuk peningkatan usaha baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi.
16
Kredit Pemilikan Rumah dalam hal ini tergolong dalam kredit konsumtif di mana pengertian dimana pengertian kredit pemilikan rumah adalah kredit yang
diberikan oleh suatu lembaga keuangan atau bank yang bertindak sebagai kreditur kepada debitur yang tidak mempunyai dana yang cukup untuk membeli rumah
beserta tanah secara tunai.
17
1 Penjual, yaitu pihak yang memiliki rumah baik itu perorangan maupun
pengembang yang menyediakan perumahan dan bermaksud menjual rumah tersebut kepada yang membutuhkan.
Dengan demikian pengertian Kredit Pemilikan Rumah adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk membantu anggota masyarakat, guna membeli sebuah
rumah berikut tanahnya untuk dimiliki.
Menurut Pasal 43 ayat 2 dan 3 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman disebutkan bahwa pemilikan
rumah sebgaimana disebutkan dalam ayat 1 dapat difasilitasi dengan kredit atau pembiayaan rumah dan dapat dibebani dengan Hak Tanggungan.
Ada beberapa pihak yang saling terkait dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah KPR, yaitu :
16
Op Cit., hlm 20-21.
17
Sunaryo Basuki, Hukum Real Estate Indonesia, Djambatan, Jakarta, 1991, hlm. 49.
Universitas Sumatera Utara
21
2 Pembeli yaitu pihak yang dalam hal ini membutuhkan rumah berikut
tanahnya, tetapi tidak cukuo dananya untuk membeli rumah tersebut secara tunai.
3 Bank, dalam hal ini pihak yang bersedia menyediakanmenyalurkan
dananya.
B. Analisis Terhadap Permohonan Kredit dan Berakhirnya Perjanjian Kredit