21
2 Pembeli yaitu pihak yang dalam hal ini membutuhkan rumah berikut
tanahnya, tetapi tidak cukuo dananya untuk membeli rumah tersebut secara tunai.
3 Bank, dalam hal ini pihak yang bersedia menyediakanmenyalurkan
dananya.
B. Analisis Terhadap Permohonan Kredit dan Berakhirnya Perjanjian Kredit
1. Analisis Terhadap Permohonan Kredit
Menurut Kasmir 2003:117-119, prinsip-prinsip pemberian kredit yang biasa digunakan oleh kreditur, yang biasa dikenal dengan prinsip 5C, 4P yaitu :
1. Karakter character
Merupakan sifat atau watak seseorang. Untuk dapat melihat watak atau sifat dari calon pelanggan dapat dilihat dari latar belakang sipelanggan, baik yang
bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi. 2.
Kemampuan capacity Merupakan analisis untuk mengetahui kemampuan debitur dalam membayar
kredit, dari penilaian ini terlihat kemampuan debitur atau pelanggan dalam mengelola bisnisnya. Kemampuan ini dihubungkan dengan latar belakang
pendidikan dan pengalamannya dalam mengelola usahanya, sehingga akan terlihat kemampuannya dalam membayar kredit yang telah diberikan.
Universitas Sumatera Utara
22
3. Modal capital
Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif atau tidak, dapat dilihat dari laporan keuangan yang disajikan dengan melakukan pengukuran dari segi
likuiditas, solvabilitas dan rentabilitasnya. 4.
Kondisi ekonomi condition of economy Dalam menilai pemberian kredit hendaknya juga dinilai dari kondisi ekonomi,
social, dan politik yang ada sekarang dan prediksi yang akan datang. 5.
Jaminan collateral Merupakan jaminan yang diberikan oleh pelanggan atau debitur yang bersifat
fisik maupun nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah permohonan pemberian kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya
dan kesempurnaannya, sehingga jika terjadi suatu masalah maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.
6. Kepribadian personality
Merupakan segi yang subjektif namun menjadi suatu yang penting dalam penentuan pemberian kredit sehingga perlu dikumpulkan data-data mengenai
calon pelanggan atau debitur tersebut. 7.
Tujuan purpose Yang menjadi sorotan dari segi ini yaitu menyangkut tujuan penggunaan
kredit tersebut tidak mengandung spekulatif.
Universitas Sumatera Utara
23
8. Masa depan prospect
Artinya masa depan dari kegiatan yang mendapatkan pemberian kredit tersebut, adapun unsure-unsur yang dapat menjadi penilaian mengenai masa
depan tersebut diantaranya mengenai pengelolaan bidang usaha, kebijakan pemerintah dan sebagainya.
9. Cara pembayaran payment
Cara pembayarannya, misalya mengenai kelancaran aliran dana cash flow. Prinsip-prinsip yang telah diuraikan, dapat diambil kesimpulan bahwa
untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu kredit dapat dilihat dari 5 prinsip yaitu, watak, kemampuan, modal kondisi perekonomian dan jaminan. Dari kelima
prinsip yang telah disebutkan antara lain merupakan bagian yang paling penting adalah bagi kreditur untuk memberikan kredit ke calon debitur ada pada prinsip
watak, karena watak merupakan sifat dasar yang membuat pola piker seseorang dan tingkah lakunya menjadi suatu hal yang yang baik atau tidak baik, dalam
proses pemberian kredit ini walaupun calon debitur memenuhi dalam empat prinsip yang lain tanpa memenuhi prinsip watak akan sulit menagih atau dalam
penyelesian pembayaran kredit suatu saat nanti dikarenakan ada indikasi tidak ada itikad baik atau bisa disebut masuk ke daftar orang tercela.
Sistem pemberian kredit adalah ketentuan yang dirancang atau dibuat oleh pihak kreditur dalam proses pemberian kredit dengan maksud mempermudah
kreditur untuk melaksanakan pemberian kredit kepada debitur, ketentuan tersebut
Universitas Sumatera Utara
24
harus dilakukan untuk mencegah resiko kemacetan pelunasan kredit oleh pihak debitur. Sedangkan menurut Thomas Suyatno, dkk 2007:69 adalah :
”Sistem pemberian kredit adalah cara atau ketentuan-ketentuan yang diberlakukan dalam proses pemberian kredit. Sistem pemberian kredit ini bertujuan untuk
mempermudah pihak kreditur dalam melakukan penyaluran kredit kepada calon debitur dan juga untuk menghindari terjadinya penyelewengan serta kemacetan
dalam pelunasan kredit oleh debitur”. Pengertian yang telah disampaikan di atas, maka dapat diambil suatu
penjelasan bahwa sistem pemberian kredit adalah cara atau ketentuan yang harus dilalui oleh debitur selaku pemohon dan kreditur selaku pemberi dalam proses
pemberian kredit. Ini bertujuan untuk mengantisipasi agar kegiatan pemberian kredit tidak melanggar batasan-batasan yang telah di tentukan dan mempermudah
pihak kreditur dalam melakukan penyaluran kredit kepada calon, debitur dan juga untuk menghindari terjadinya penyelewangan serta kemacetan dalam pelunasan
kredit oleh debitur. Prosedur pemberian kredit dilakukan dengan beberapa tahap dimana
tujuanya adalah untuk memastikan kelayakan suatu kredit, baik itu diterima atau ditolak.
Menurut Thomas Suyatno, dkk 2007:69-87, prosedur pemberian kredit terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
25
1. Pengajuan Permohonan Kredit