26
Return atau balikan maksudnya yaitu hasil yang akan dicapai dari pemberian kredit tersebut. Repayment atau perhitungan pembayaran dari pemberian kredit
tersebut. Risk bearing ability atau perhitungan besarnya kemampuan calon pelanggan dalam menghadapi resiko yang tidak terduga.
3. Keputusan Atas Permohonan Kredit
Dalam hal ini, yang dimaksud dalam keputusan atas permohonan kredit adalah menyetujui dan atau mengusulkan permohonan pemberian kredit, harus
memperhatikan syarat-syarat umum dalam tahap penyeleksian calon pelanggan.
4. Pelunasan Pemberian Kredit
Dipenuhinya semua kewajiban hutang pelanggan terhadap perusahaan yang berkaitan.
Pendapat yang telah diuraikan di atas mengenai prosedur pemberian kredit, maka dapat diambil kesimpulan bahwa prosedur yang harus dilalui dalam
proses pemberian kredit yaitu pengajuan pemberian kredit, penyeleksian dan analisis data, keputusan atas permohonan kredit, dan pelunasan pemberian kredit.
Pada pengajuan pemberian kredit tahap ini dilakukan secara tertulis dan ditujukan ke pihak kteditur, penyeleksian dan anlisis data menggunakan penilaian character,
capacity, capital, collateral dan condition 5C, keputusan atas permohonan kredit yaitu menyetujui permohonan kredit dengan memperhatikan syarat-syarat umum
tahap penyeleksian calon pelanggan, dan yang terakhir pelunasan pemberian kredit tahap ini melakukan penandatanganan antara pihak kreditur dengan debitur
Universitas Sumatera Utara
27
secara tertulis perjanjiannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku setelah proses tersebut baru pihak debitur mendapatkan fasilitas kredit yang diinginkan.
2. Berakhirnya Perjanjian Kredit
Suatu perjanjian dapat hapus selain atas persetujuan dari kedua belah pihak, juga dapat hapus karena alasan-alasan yang oleh Undang-Undang yang
dinyatakan cukup untuk itu. Dalam prakteknya, perjanjian kredit bank itu hapus karena:
a. Ditentukan oleh para pihak di dalam perjanjian
b. Adanya pembatalan oleh salah satu pihak terhadap perjanjiannya.
c. Adanya pernyataan penghentian perjanjian secara sepihak oleh bank.
Pasal 1381 KUHPerdata menyebutkan sepuluh cara hapusnya suatu perikatan:
18
1 Pembayaran.
2 Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan atau penitipan.
3 Pembaharuan utang.
4 Perjumpaan hutang atau kompensasi
5 Pencampuran utang.
6 Pembebasan utang
7 Musnahnya barang yang terutang.
8 Batalpembatalan
9 Berlakunya syarat batal
18
Djaja S. Meliala, Perkembangan Hukum Perdata tentang Benda dan Hukum Perikatan, Nuansa Aulia, Bandung 2008, hal. 105.
Universitas Sumatera Utara
28
10 Lewatnya waktu
Dalam Pasal 1381 KUHPerdata mengatur berbagai cara hapusnya perikatan untuk untuk perjanjian dan perikatan yang lahir dari undang-undang dan
cara-cara yang ditunjukkan oleh pembentuk undang-undang itu tidaklah bersifat membatasi para pihak untuk menciptakan cara yang lain untuk menghapuskan
suatu perikatan. Juga cara-cara yang tersebut dalam Pasal 1381 KUHPerdata itu tidaklah
lengkap, karena tidak mengatur misalnya hapusnya perikatan, karena meninggalnya seorang dalam suatu perjanjian yang prestasinya hanya dapat
dilaksanakan oleh salah satu pihak. Lima cara pertama yang tersebut di dalam Pasal KUHPerdata menunjukkan bahwa kreditur tetap menerima prestasi dari
debitur. Cara keenam yaitu pembebasan utang, maka kreditur tidak menerima
prestasi, bahkan sebaliknya, yaitu secara sukarela melepaskan haknya atas prestasi. Pada empat cara terakhir dari Pasal 1381 KUHPerdata maka kreditur
tidak menerima prestasi, karena perikatan tersebut gugur ataupun dianggap telah gugur. Untuk mengetahui di manakah pengaturan dari berlakunya syarat batal,
sebagai salah satu cara hapusnya perikatan maka kita harus melihat kepada Bab I KUHPerdata yaitu berturut-turutnPasal 1253 dan seterusnya dan pasal 1266
KUHPerdata.
Universitas Sumatera Utara
29
C. Pengertian Hak Tanggungan, Dasar Hukum, serta Asas-Asas Hak Tanggungan