Latar Belakang Pendirian Pabrik

Konstanta ionisasi : 50 larutan ethanol pK 1 -4.39 pK 2 -6.08

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Asam Terephthalat TPATerephthalic Acid atau 1,4 Benzene Dicarboxyl Acid dengan rumus molekul C 6 H 4 COOH 2 adalah salah satu senyawa petrokimia yang berupa kristal putih digunakan sebagai bahan baku industri serat sintetis, merupakan hasil turunan dari para-xylene, dengan Ethylen Glikol turunan dari para-xylene ini dipolimerisasi menjadi polyester yang digunakan untuk keperluan industri lainnya, diantaranya polyester non tekstil dan film. TPA sudah diproduksi di Indonesia sejak tahun 1986 oleh Pertamina UP III Plaju, Sumatera Selatan, dengan kapasitas perdana sebesar 56.000 ton dan pada tahun 1990 sebesar 225.000 tontahun, pada tahun 1996 telah berdiri pabrik TPA yaitu PT. Polyprima Karya Reksa di Cilegon dengan kapasitas 400.000 tontahun. Kebanyakan konsumsi dari TPA ini digunakan oleh industri-industri kecil yang mengubah hasil polimerisasi TPA menjadi polyester. Kebutuhan akan TPA untuk polyester chip berkisar antara 860 hingga 900 kg tiap ton TPA, atau jika dirata- rata adalah sebesar 880 kg TPA ton polyester. Sampai saat ini Indonesia masih mengimport TPA dari Jepang, Korea, Taiwan, Thailand, India, Pakistan dan Australia yang berarti kurang terpenuhinya kebutuhan TPA dalam negeri. Untuk mengatasi hal tersebut serta mendorong berdirinya pabrik baru yang menggunakan TPA, disamping juga untuk menambah lapangan kerja maka perlu didirikan pabrik TPA. Beberapa keuntungan yang kita dapatkan dengan berdirinya pabrik TPA antara lain: · Memacu pertumbuhan industri di Indonesia yang menggunakan bahan baku TPA. · Meningkatkan kesejahteraan penduduk di sekitar pabrik. · Menghemat devisa negara karena dapat mengurangi beban import. Dari segi ekonomi, pendirian pabrik ini menguntungkan karena TPA mempunyai harga jual yang lebih tinggi daripada bahan baku. Sebagai gambaran, untuk mendapatkan 1 MT TPA dibutuhkan bahan baku 650 kg p-Xylene yang diperoleh dari dalam negeri dan 6 MT udara. Tabel 1.1 Perbandingan Harga Bahan Baku dan Produk Bahan Berat MT Harga USMT Harga total US Bahan baku : · p-xylene · udara 0,650 6,000 201 - 181 - Produk: · TPA 1,000 397 397 Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan Asam Terephthalat adalah p-Xy1ene dan Asam Asetat yang dijabarkan sebagai berikut: 1. p-Xylene Bahan baku p-Xylene didatangkan dan unit pengolahan V PERTAMINA Cilacap, dengan menggunakan jalur darat. Berdasarkan data yang disampaikan oleh PT. Capricorn Indonesia Consult Inc. CIC, menyebutkan bahwa importir TPA di Indonesia pada tahun 1988 ada 9 perusahaan , dimana yang terbesar adalah PT. Teijin Indonesia Fiber Corp. yaitu 12.199 ton dengan total nilai impor sebesar US 8.304.000. 2. Asam Asetat Solvent asam asetat yang digunakan dalam poses pembuatan asam terephthalat didatangkan dari dalam negeri karena industri asam asetat dalam negeri sudah cukup banyak dan mencukupi. Tabel 1.2 Produsen Asam Asetat di Indonesia, Lokasi, dan Kapasitas Produksi, Tahun Produksi 19931994 Nama Perusahaan Lokasi Kapasitas Produksi PT. Riasima Abadi PT. Organik Chemindo PT. Indo Acidatama Chemical Industri Cibinong, Bogor Lampung Tengah Karanganyar, Solo 560.000 Ton p.a. 10.000 Ton p.a 12.000.000 Liter p.a

1.2. Kapasitas Perancangan