Kesejahteraan Sosial MANAJEMEN PERUSAHAAN

2. Fasilitas asuransi Fasilitas asuransi diberikan untuk mernberi jaminan sosial dan perlindungan kepada karyawan terhadap hal yang tidak diinginkan. Program ini dikenal dengan Jaminan Sosial Tenaga Kerja JAMSOSTEK. 3. Fasilitas koperasi Koperasi Karyawan KOPKAR diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahtaeraan karyawan dan mernenuhi kebutuhan sehari- hari dengan harga relatif lebih murah. 4. Fasilitas pendidikan Perusahaan menyediaan fasilitas pendidikan bagi putra putri karyawan berupa taman kanak-kanak, sekolah dasar dan SLTP yang berlokasi di sekitar pabrik. Selain itu perusahaan mengadakan pengembangan SDM rnelalui pelatihan, pembinaan dan pemantapan budaya perusahaan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar bagi karyawan dan mengembangkan diri sesuai kemampuan yang dimiliki. 5. Fasilitas kantin dan peribadatan Kantin disediakan untuk keperluan makan siang bagi karyawan pada saat istiraliat dan sebagai tempat peribadatan disediakan masjid. 6. Fasilitas tunjangan kerja Tunjangan-tunjangan yang diberikan perusahaan untuk menambah pendapatan karyawan, diantaranya adalah : a. Tunjangan berupa gaji pokok yang diberikan berdasarkan golongan karyawan yang bersangkutan. b. Tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang dipegang oleh karyawan. c. Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang berkerja diluar jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja. d. Tunjangan hari raya THR bagi semua karyawan. 7. Fasilitas cuti Perusahaan memberikan kesempatan cuti bagi karyawan untuk beristirahat sesuai dengan waktu yang ditentukan, yaitu: a. Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 haritahun. b. Cuti sakit diberikan kepada karyawan yang menderita sakit berdasarkan surat keterangan dokter. 8. Peralatan safety Perusahaan memberikan peralatan safety berupa safety helmet, safety shoes dan peralatan keamanan yang lain demi menjaga keselamatan kerja karyawan pabrik.

5.8. Manajemen Perusahaan

Manajernen produksi merupakan salah satu bagian dan manajemen perusahaan yang berfungsi menyelenggarakan semua kegiatan untuk memproses bahan baku menjadi produk dengan mengatur penggunaan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga proses produksi berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Manajernen produksi meliputi manajemen perancangan dan pengendalian produksi. Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi adalah mengusahakan agar diperoleh kualitas produksi sesuai dengan rencana dalam jangka waktu yang tepat. Dengan meningkatnya kegiatan produksi maka selayaknya untuk diikuti dengan kegiatan perencanaan dan pengendalian agar dapat dihindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang tidak terkendali. Perencanaan sangat erat kaitannya dengan pengendalian dan merupakan tolok ukur dan kegiatan operasional sehingga penyimpangan yang terjadi dapat diketahui dan dikendalikan ke arah yang sesuai.

5.8.1. Perencanaan Produksi

Dalam menyusun rencana produksi secara garis besar terdapat dua hal yang pelu diperhatikan yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah faktor yang menyangkut kemampuan pasar terhadap jumlah produksi yang dihasilkan, sedangkan faktor internal adalah kemampuan pabrik dalam menghasilkan produk. a. Kemampuan pasar Kemampuan pasar dapat dibagi menjadi dua kemungkinan, yaitu : 1. Kemampuan pasar lebih besar dibandingkan kemampuan pabrik, maka rencana produksi disusun secara maksimal. 2. Kemampuan pasar lebih kecil dibandingkan kemampuan pabrik. Untuk mengatasi kemampuan pasar yang kecil, direncanakan beberapa kemungkinan pemecahan yaitu: · Rencana produksi sesuai dengan kemampuan pasar atau produksi diturunkan sesuai dengan kemampuan pasar dengan mempertimbangkan sisi keuntungan dan kerugian. · Rencana produksi tetap dengan mempertimbangkan bahwa kelebihan produksi disimpan dan dipasarkan pada tahun berikutnya. · Mencari daerah pemasaran baru. b. Kemampuan pabrik Pada umumnya kemampuan pabrik ditentukan oleh beberapa hal, yaitu bahan baku, sumber daya manusia dan peralatanmesin. Dengan pemakaian bahan baku yang memenuhi kualitas dan kuantitas akan mencapai target produksi yang diinginkan. Sementara itu kerugian pabrik akan terjadi apabila tenaga kerja kurang terampil sehingga diperlukan pelatihan-pelatihan untuk mendukung kemampuan