e. Pembuatan botol minuman f. Bahan baku polimer filamen yarn
g. Bahan baku dalam pembuatan minyak pelumas berkualitas tinggi
1.4.3 Sifat-sifat Fisis dan Kimia dari Bahan Baku, Solvent dan Produk
1.4.3.1. Bahan baku p-Xylene
a. Sifat Fisis
Xylene merupakan senyawa hidrokarbon aromatik dengan berat molekul 106,16. Xilena dalam bentuk : ortho, meta, dan para yang rumus bangunnya
sebagai berikut:
Ketiga isomer tersebut mempunyai sifat fisik yang berbeda, yaitu:
Isomer Titik didih
Titik leleh Spesific gravity
o-xylene 144°C
-25 °C 0,881
m-xylene 139°C
-47,4°C 0,867
p-xylene 138,7°C
13,2°C 0,861
Setelah Perang Dunia II Xylene diproduksi dan petroleum yatu fraksi naptha. P-Xylene mempunyai kemurnian lebih besar dan 99 dimana tercampur
ortho dan metha. Pada kondisi kamar p-Xylene berbentuk cair, sedikit larut dalam
CH
3
CH
3
CH
3
CH
3
CH
3
CH
3
air, larut dalam alkohol, ether, dan pelarut organik. p-Xylene dapat mengalami polimerisasi, dimana proses polymerisasi p-Xylene terbentuk melalui 3 tahap :
Tahap I : Pyrolisis p-Xylene membentuk siklis dimmer
Tahap II : Konversi dengan kondisi vakum membentuk polymerisable
monomer Tahap III
: Polymerisasi dengan pendinginan pada temperature rendah
Polymerisasi dan p-Xylene dapat banyak dijumpai dalam industri elektronika, diantaranya digunakan untuk polyester film, untuk isolasi kapasitor
dengan merk dagang ”Paralene”. Berikut adalah sifat fisis p-Xylene : Berat molekul, grmol
: 106,17 Kenampakan
: cair, tak berwarna Titik didih normal, °C
: 138,7 Titik beku normal,°C
: 13,263 Kerapatan Massa, grml
: 0,8657 Panas Pembakaran pada 25 °C, kcalmol
: 1088,16 Panas Penguapan pada Td, kcalmol
: 8,60 Panas Pembentukan, kcalmol
: 5840
CH
3
CH
3
CH
3
CH
3
CH
3
CH
3
CH
3
CH
3
CH
3
CH
3
n
Suhu Kritis, °C : 343,2
Tekanan Kritis, atm : 34,74
b. Sifat-sifat Kimia
Dealkilasi
Dealkilasi Xylene membentuk senyawa dengan berat molekul lebih rendah. Reaksi dealkilasi Xylene dengan Hidrogen terjadi pada T = 590-
680°C, pada P = 10 - 40 atm. Perbandingan hydrogen dengan senyawa hidrokarbon = 3 : 1.
C
6
H
4
CH
3 2
+ H
2
C
6
H
5
CH
3
+ CH
4
C
6
H
5
CH
3
+ H
2
C
6
H
6
+ CH
4
Oksidasi
· Oksidasi p-Xylene pada fase cair berlangsung pada T = 100-300°C,
umumnya menggunakan udara sebagai oksidan, tekanan operasi bervariasi sampai 40 atm. Reaksi berlangsung secara eksotermis :
C
6
H
4
CH
3 2
+ O
2
C
6
H
5
CH
3
COOH
2
+ 2H
2
O ·
p-Xylene dioksidasi dengan larutart HNO
3
encer pada T = 165 °C dan P = 140 psig. Reaksi terjadi pada fase cair dengan menggunakan 30-40
larutan HNO
3
. Oksigen atau udara masuk ke dalam reaktor dimana oksidasi p-Xylene terjadi dan produk samping NO diambil.
Pirolisis
Pyrolisis p-Xylene akan membentuk p-Xylilena, CH
2
C
6
H
4
CH
2
, pada suhu diatas 1000°C. Produk merupakan prototype dan senywa Hidrokarbon
yang dikenal dengan nama Chichibabin hidrokarbon. Senyawa ini digambarkan menyerupai struktur quinon A dapat pula seperti struktur
benzene biradikal B.
Ammoksidasi
Reaksi p-Xylene dengan menggunakan ammonia dinamakan reaksi ammosidasi Reaksi ini terjadi pada suhu tinggi dan membutuhkan kontak
katalis. Suhu reaksi = 700 – 950°C pada tekanan 5 – 30 atm. NH
3
+ Udara + CH
3
C
6
H
4
CH
3
CH
3
C
6
H
4
CN + H
2
O
1.4.3.2 Solvent Asam Asetat a. Sifat-sifat Fisis
Berat molekul, grmol : 60,05
Kenampakan : cair, tak berwarna
Titik didih normal, °C : 117,8
Titik beku normal, °C : 16,35
Kerapatan massa, grml : 1,0492
Panas pembakaran, kcalmol : -209,4
Panas pembentukan, kcalmol : -116,2
Panas penguapan pada Td,Calgr : 5663
Suhu Kritis°C : 321,4
Tekanan Kritis, atm : 57,14
b. Sifat-sifat Kimia