Prestasi Praktik Pemesinan Kajian Teori

17 ini tidak dapat berlangsung jika tidak didukung dengan beberapa aspek pokok. Menurut Thomas Sukardi 2010:216 aspek-aspek pokok pendukung praktik pemesinan yaitu: aspek fasilitas praktik, bahan praktik, urutan-urutan kegiatan pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran, job sheet, operation sheet, instruction sheet, guru, teknisi, siswa dan aspek-aspek pendukung lainnya. Sehingga setelah lulus nanti para siswa dituntut untuk siap kerja dan berani bersaing di dunia industri. Praktik pemesinan merupakan mata pelajaran yang menuntut kemampuan lebih pada aspek keterampilan. Untuk mendapatkan keterampilan, seseorang harus sekaligus menambah pembendaharaan. Dalam aspek kognitif dan afektif. Keterampilan ini tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus didukung oleh pngetahuan dan sikap yang memadai untuk dapat suatu tindakan sebagai suatu yang terbiasa. Dalam kegiatan belajar mengajar di bengkel, siswa diberikan sebuah bahan logam dan kemudian bahan logam tersebut dibuat menjadi sebuah produk menggunakan mesin. Produk yang dihasilkan harus memiliki bentuk,ukuran dan toleransi-toleransi sesuai dengan job sheet yang diberikan dan sesuai standar di industri. Siswa tidak hanya dituntut untuk pandai dalam mengoperasikan mesin, namun fisiknya juga harus kuat, karena dalam praktik pemesinan kegiatannya dilakukan secara berdiri. Dalam kegiatan pendidikan selalu didapatkan hasil belajar, hasil belajar merupakan suatu produk yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar ini berupa kemampuan khusus siswa yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar praktik pemesinan. Sistem penilaian yang dilakukan dalam praktik pemesinan ini 18 yaitu dengan cara menilai benda kerja hasil praktik siswa. Benda hasil praktik tersebut dinilai berdasarkan ketentuan-ketentuan yang sudah di sepakati pada job sheet, apakah benda tersebut sudah sesuai dengan gambar kerja, bentuk, ukuran, toleransi, tingkat kekasaran dan prosedur pengerjaanya.

4. Kesiapan Kerja

Kesiapan kerja adalah keadaan seseorang yang menyebabkan orang tersebut siap untuk bekerja. Menurut Suharsimi Arikunto 2001:54, kesiapan adalah suatu kompetensi berarti sehingga seseorang yang mempunyai kompetensi berarti seseorang tersebut memiliki kesiapan yang cukup untuk berbuat sesuatu. Menurut pendapat Slameto 2010: 113 menyatakan bahwa kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban dengan cara tertentu terhadap suatu situasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “kerja diartikan sebagai kegiatan untuk melakukan sesuatu yang dilakukan atau diperbuat dan sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah, mata pencaharian” Menurut Dewa Ketut 1993: 17 “kerja adalah sebagai suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan yang mengarah pada kehidupan dalam dunia kerja”. Menurut Kartini 1991: 77, Kesiapan Kerja adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa. Menurut Slameto 2010: 113, faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan mencakup tiga aspek, yaitu: 1 Kondisi fisik, mental dan 19 emosional, 2 Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan, 3 Keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari. Ketiga aspek tersebut akan mempengaruhi kesiapan seseorang untuk berbuat sesuatu. Menurut Dewa Ketut 1993: 44 faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesiapan kerja, diantaranya: Faktor-faktor yang bersumber pada diri individu, yang meliputi: a Kemampuan intelegensi b Bakat c Minat d Motivasi e Sikap f Kepribadian g Nilai h Hobi atau kegemaran i Prestasi j Keterampilan k Penggunaan waktu senggang l Aspirasi dan pengetahuan sekolah atau pendidikan sambungan m Pengetahuan tentang dunia kerja n Pengalaman kerja o Kemampuan dan keterbatasan fisik dan penampilan lahiriah p Masalah dan keterbatasan pribadi. Faktor Sosial, yang meliputi bimbingan dari orang tua, keadaan teman sebaya, keadaan masyarakat sekitar dan lain-lain. Tujuan utama pembelajaran kejuruan adalah untuk mempersiapkan peserta didik menjadi pekerja yang sukses di dunia kerja. Oleh karena itu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan SMK diharapkan mampu menjadi pekerja yang sukses di dunia kerja, baik sebagai tenaga kerja maupun wirausahawan. Menurut Agus Fitriyanto 2006: 9 ciri-ciri peserta didik yang telah mempunyai Kesiapan Kerja adalah bahwa peserta didik tersebut memiliki pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: a. Mempunyai pertimbangan yang logis dan objektif. Peserta didik yang telah cukup umur akan memiliki pertimbangan yang tidak hanya dilihat dari satu sudut saja tetapi peserta didik tersebut akan menghubungkannya dengan hal-hal yang nalar dan mempertimbangkan dengan melihat pengalaman orang lain. b. Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama dengan orang lain. 20 Ketika bekerja dibutuhkan hubungan dengan banyak orang untuk menjalin kerjasama, dalam dunia kerja peserta didik dituntut untuk bisa berinteraksi dengan orang banyak. c. Mampu mengendalikan diri atau emosi. Pengendalian diri atau emosi sangat dibutuhkan agar dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan benar. d. Memilliki sikap kritis. Sikap kritis dibutuhkan untuk dapat mengoreksi kesalahan yang selanjutnya akan dapat memutuskan tindakan apa setelah koreksi tersebut. Kritis di sini tidak hanya untuk kesalahan diri sendiri tetapi juga lingkungan dimana ia hidup sehingga memunculkan idegagasan serta inisiatif. e. Mempunyai keberanian untuk menerima tanggung jawab secara individual. Dalam bekerja diperlukan tanggung jawab dari setiap para pekerja. Tanggung jawab akan timbul pada diri peserta didik ketika ia telah melampaui kematangan fisik dan mental disertai dengan kesadaran yang timbul dari individu tersebut. f. Mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan teknologi. Menyesuaikan diri dengan lingkungan terutama lingkungan kerja merupakan modal untuk dapat berinteraksi dalam lingkungan tersebut, hal ini dapat diawali sejak sebelum peserta didik terjun ke dunia kerja yang diperoleh dari pengalaman praktik kerja industri. g. Mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti perkembangan bidang keahlian. Keinginan untuk maju dapat menjadi dasar munculnya kesiapan kerja karena peserta didik terdorong untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik lagi dengan adanya ambisi untuk maju, usaha yang dilakukan salah satunya adalah dengan mengikuti perkembangan bidang keahliannya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Terdapat penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilaksanakan, yaitu: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Penny Maryati 2012 dengan judul “Kontribusi Bakat Mekanik dan Proses Belajar pada Mata Pelajaran Produktif terhadap Kompetensi serta Kesipan untuk Bekerja di Industri”. Penelitian ini mengambil sampel 80 siswa kelas XII program keahlian teknik kendaraan ringan SMK Vijayakusuma. Metode penelitian yang

Dokumen yang terkait

PENGARUH TINGKAT EKONOMI ORANG TUA DAN BAKAT MEKANIK TERHADAP PILIHAN PEKERJAAN SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN SMK N 1 BALIGE.

0 3 25

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEJURUAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 3 YOGYAKARTA.

0 1 153

IDENTIFIKASI KESALAHAN ESENSIAL GAMBAR KERJA PRAKTIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 5 150

PENGARUH PRESEPSI SISWA TENTANG KELAYAKAN BENGKEL DAN PRESTASI TEORI PROSES PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK BUBUT SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 6 85

HUBUNGAN PEMAHAMAN TEORI TEKNIK PEMESINAN FRAIS DAN FASILITAS KERJA DENGAN PRESTASI PRAKTIK TEKNIK PEMESINAN FRAIS SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK N 2 PENGASIH KULON PROGO.

4 4 131

HUBUNGAN BIMBINGAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI DUNIA INDUSTRI DAN KELAYAKAN BENGKEL FABRIKASI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL DENGAN TINGKAT KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN.

0 1 172

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 141

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KELENGKAPAN ALAT PERKAKAS TANGAN TERHADAP HASIL PRAKTIK KERJA BANGKU SISWA PEMESINAN KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 96

Hubungan Pemahaman Teori Pemesinan dan Fasilitas Kerja Dengan Prestasi Praktik Pemesinan Siswa kelas XI Jurusan Teknik Pemesinan di SMK Negeri 2 Depok Sleman.

0 0 159

PENGARUH MINAT DAN PENGETAHUAN DASAR PEMESINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 1 130