20 Ketika bekerja dibutuhkan hubungan dengan banyak orang untuk
menjalin kerjasama, dalam dunia kerja peserta didik dituntut untuk bisa berinteraksi dengan orang banyak.
c. Mampu mengendalikan diri atau emosi. Pengendalian diri atau emosi sangat dibutuhkan agar dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan benar.
d. Memilliki sikap kritis. Sikap kritis dibutuhkan untuk dapat mengoreksi kesalahan yang
selanjutnya akan dapat memutuskan tindakan apa setelah koreksi tersebut. Kritis di sini tidak hanya untuk kesalahan diri sendiri tetapi
juga lingkungan dimana ia hidup sehingga memunculkan idegagasan serta inisiatif.
e. Mempunyai keberanian untuk menerima tanggung jawab secara individual.
Dalam bekerja diperlukan tanggung jawab dari setiap para pekerja. Tanggung jawab akan timbul pada diri peserta didik ketika ia
telah melampaui kematangan fisik dan mental disertai dengan kesadaran yang timbul dari individu tersebut.
f. Mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan
perkembangan teknologi. Menyesuaikan diri dengan lingkungan terutama lingkungan kerja
merupakan modal untuk dapat berinteraksi dalam lingkungan tersebut, hal ini dapat diawali sejak sebelum peserta didik terjun ke
dunia kerja yang diperoleh dari pengalaman praktik kerja industri. g. Mempunyai
ambisi untuk
maju dan
berusaha mengikuti
perkembangan bidang keahlian. Keinginan untuk maju dapat menjadi dasar munculnya kesiapan
kerja karena peserta didik terdorong untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik lagi dengan adanya ambisi untuk maju, usaha yang
dilakukan salah satunya adalah dengan mengikuti perkembangan bidang keahliannya.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Terdapat penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilaksanakan, yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Penny Maryati 2012 dengan judul “Kontribusi Bakat Mekanik dan Proses Belajar pada Mata Pelajaran
Produktif terhadap Kompetensi serta Kesipan untuk Bekerja di Industri”. Penelitian ini mengambil sampel 80 siswa kelas XII program keahlian
teknik kendaraan ringan SMK Vijayakusuma. Metode penelitian yang
21 digunakan yaitu deskriptif korelasional dengan pengolahan data
menggunakan path analysis atau analisis jalur. Hasil penelitiannya adalah 1 Bakat mekanik berkontribusi terhadap kompetensi siswa
sebesar 37 dan berada pada kategori rendah; 2 Proses belajar pada mata pelajaran produktif berkontribusi terhadap kompetensi sebesar
24,8 sehingga dapat dikategorikan pada taraf rendah; 3 Bakat mekanik berkontribusi sebesar 18,5 terhadap kesiapan bekerja di
industri dan berada pada kategori rendah; 4 Proses belajar pada mata pelajaran produktif berkontribusi terhadap kesiapan untuk bekerja di
industri berada pada kategori rendah yaitu sebesar 39,8; 5 Kompetensi berkontribusi erhadap kesiapan untuk bekerja di industri
sebesar 35,4 dan itu termasuk dalam kategori rendah; 6 Bakat mekanik, proses belajar pada mata pelajaran produktif dan kompetensi
secara simultan berkontribusi tehadap kesiapan untuk bekerja di industri pada kategori cukup tinggi yaitu sebesar 56,5.
2. Penelitian yag dilakukan oleh Anggun Pribadi 2013 debgan judul “Hubungan Pemahaman Teori Pemesinan Dan Fasilitas Kerja Dengan
Prestasi Praktik Pemesinan Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Pemesinan Di SMK Negeri 2 Depok Sleman” Metode penelitian yang digunakan
adalah ex-post facto. Sampel penelitian berjumlah 64 siswa yaitu kelas XI TP A dan XI TP B. Hasil penelitiannya adalah 1 terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara pemahaman teori pemesinan dengan prestasi praktik pemesinan siswa kelas XI jurusan Teknik Pemesinan
SMK N 2 Depok Sleman. Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebesar 0,258. 2 Terdapat hubungan yang positif dan
22 signifikan antara fasilitas kerja dengan prestasi praktik pemesinan siswa
kelas XI jurusan Teknik Pemesinan SMK N 2 Depok Sleman. Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebesar 0,293. 3
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemahaman teori pemesinan dan fasilitas kerja dengan prestasi praktik pemesinan siswa
kelas XI jurusan Teknik Pemesinan SMK N 2 Depok Sleman. Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebesar 0,380.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Aditya Wahyu Pradana 2014 dengan judul “Hubungan Bakat Mekanik dan Prestasi Belajar Praktik Pemesinan
Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK Ne geri 2 Yogyakarta”. Penelitian
ini merupakan penelitian korelasional ex post facto. Sampel penelitian berjumlah 50 orang yaitu siswa kelas XI TP 1 dan XI TP 2. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa bakat mekanik memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja. Berdasarkan hasil analisis
korelasi diperoleh r hitung sebesar 0,3142 yang bernilai positif, berarti bakat mekanik memiliki pengaruh yang positif terhadap kesiapan kerja
siswa. Harga koefisien determinasi sebesar 0,1. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel bakat mekanik memiliki pengaruh terhadap
kesiapan kerja sebesar 10 sedangkan 90 ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan penelitian ini, prestasi belajar
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja. Hasil analisis korelasi diperoleh r hitung sebesar 0,41 yang bernilai positif.
Harga koefisien determinasi sebesar 0,17. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel prestasi belajar memiliki pengaruh terhadap kesiapan
kerja sebesar 17 sedangkan 83 ditentukan oleh variabel lain yang