66 dikatakan bahwa hubungan antara bakat mekanik dengan kesiapan
kerja siswa tersebut adalah searah. Selain itu, berdasarkan tabel interpretasi tingkat korelasi hubungan tersebut dalam kategori
sedang karena berada dalam interval koefisien antara 0,400 sampai dengan 0,599.
c. Koefisien determinasi R
2
Berdasarkan koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi r
2
. Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui
varians yang terjadi pada variabel independen. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan bantuan proram SPSS versi 16.0 for
windows menunjukkan bahwa koefisien determinasi X1 terhadap Y r
2 X1y
sebesar 0,168. Hal ini menunjukan bahwa variabel bakat mekanik memiliki kontribusi pengaruh terhadap kesiapan kerja
siswa sebesar 16,8 sedangkan 83,2 ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
2. Uji Hipotesis 2
Ha : “Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara tingkat pemahaman teori pemesinan terhadap kesiapan kerja siswa kelas
XI TP SMK Muhammadiyah 1 Bantul” Ho : “Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara tingkat
pemahaman teori pemesinan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI TP SMK Muhammadiyah 1 Bantul”
Pengujian hipotesis 2 dilakukan menggunakan analisis regresi sederhana 1 prediktor. Data diolah dengan bantuan program komputer
67 SPSS versi 16.0 for Windows . Berikut disajikan tabel ringkasan hasil
regresi sederhana 1 prediktor antara X2 terhadap Y. Tabel 25. Ringkasan Hasil Uji Regresi X2 Terhadap Y
Variabel Koefisien
X1 1,429
Konstanta 104,947
R
hitung
0,433 r
2
0,187 Sumber : Data Primer diolah
Berdasarkan tabel di atas selanjutnya dapat digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis 2, yaitu:
a. Membuat persamaan garis 1 prediktor regresi sederhana Dari perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi
16.0 for windows didapatkan besarnya konstanta a = 104,947 dan nilai koefisien regresi b = 1,429, sehingga persamaan regresi linier
sederhananya sebagai berikut: Y = a+bX
= 104,947+1,429X Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien X2
sebesar 1,429 yang berarti apabila tingkat pemahaman teori pemesinan X2 meningkat 1 poin maka kesiapan kerja Y akan
meningkat sebesar 1,429 poin. b. Mencari koefisien korelasi antara X2 terhadap Y
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows menunjukan bahwa koefisien
korelasi X2 terhadap Y r
X2y
sebesar 0,433, karena koefisien korelasi r
X2y
tersebut bernilai positif maka dapat diketahui bahwa
68 terdapat hubungan yang positif antara tingkat pemahaman teori
pemesinan dengan kesiapan kerja siswa. Bila tingkat pemahaman teori pemesinan semakin tinggi maka akan meningkatkan kesiapan
kerja siswa dan sebaliknya, jadi dapat dikatakan bahwa hubungan antara tingkat pemahaman teori pemesinan dengan kesiapan kerja
siswa tersebut adalah searah. Selain itu, berdasarkan tabel interpretasi tingkat korelasi hubungan tersebut dalam kategori
sedang karena berada dalam interval koefisien antara 0,400 sampai dengan 0,599.
c. Koefisien determinasi R
2
Berdasarkan koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi r
2
. Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui
varians yang terjadi pada variabel independen. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan bantuan proram SPSS versi 16.0 for
windows menunjukkan bahwa koefisien determinasi X2 terhadap Y r
2 X2y
sebesar 0,187. Hal ini menunjukan bahwa variabel tingkat pemahaman teori pemesinan memiliki kontribusi pengaruh terhadap
kesiapan kerja siswa sebesar 18,7 sedangkan 81,3 ditentukan
oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti. 3. Uji Hipotesis 3
Ha : “Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara prestasi praktik pemesinan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI TP SMK
Muhammadiyah 1 Bantul”