56 konstruksi pengetahuan, serta aktivitas-aktivitas lain yang didasarkan
pada pengalaman. Kartu “kejujuran” dalam penyampaian pesan sesuai apa yang
dijelaskan oleh teori di atas. Kartu “kejujuran” lebih menekankan bahwa pengetahuan yang diberikan kepada siswa masih harus diolah
oleh siswa itu sendiri. Pengalaman yang didapatkan terbangun oleh apa yang mereka dapatkan dari sebuah gambar yang ada didalam kartu.
Peran guru dalam penyampaian informasi hanya mengawasi dan mengevaluasi apa yang dilakukan siswa. Hasil belajar sangat
dipengaruhi kondisi lingkungan sekitar. Kartu kejujuran menganut cara belajar konstruktivistik untuk membangun pengertian kejujuran
dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
G. Kedudukan Penelitian pada Bidang Garapan Teknologi Pendidikan
Menurut AECT 2008 dalam Januszewski dan Molenda 2008: 1, mendefinisikan,
“Educational Technology is the study an d ethical practice of facilitating learning and improving performance by
creating, using, and managing appropriate technological process and resources
”. Definisi tersebut menyatakan bahwa teknologi Pembelajaran adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi
pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses dan sumber daya teknologi.
Definisi ini mengandung beberapa kata kunci di antarannya studi, etika praktek, fasilitasi, pembelajaran, peningkatan, penciptaan,
57 pemanfaatan, pengelolaan, teknologi, proses, dan sumber daya.
Berikut adalah gambar definisi teknologi pendidikan menurut AECT 2008:
Gambar. 1 Definisi Teknologi Pendidikan, AECT 2008 Sedangkan menurut AECT 2004 dalam Haryanto 2015: 104,
mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai berikut; Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and
improving performance by creating, using, and managing appropriate technological and resources.
Definisi ini menyatakan bahwa teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi belajar dan
meningkat kinerja dengan cara mendapatkan, memanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat.
Berdasarkan definisi tersebut, teknologi pendidikan bertujuan untuk
58 memfasilitasi proses belajar agar pembelajaran dapat berjalan efektif,
efisien dan juga menarik. Teknologi pembelajaran menurut AECT Association for
Educational Communications and Technology sebagai berikut, instructional technology is the theory and practice of design,
development, utilization, management, and evaluation of process and resources for learning Seels Richey, 1994:10. Teknologi
Pembelajaran adalah
teori dan
praktek dari
perancangan, pengembangan, pemanfaatan, manajemen dan evaluasi pada proses
dan sumber untuk belajar. Menurut Seels Richey 1994: 38, kawasan
pengembangan merupakan proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Ada 4 cakupan utama dalam kawasan
pengembangan, meliputi pengembangan teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbasis komputer, dan teknologi multimedia.
Berdasarkan pendapat di atas, penelitian ini termasuk ke dalam ranah pengembangan dan masuk ke dalam cakupan teknologi multimedia.
H. Penelitian yang Relevan