Karakteristik Siswa KAJIAN TEORI

32 mencontohkan sikap jujur pada kehidupan sehari hari. Salah satu contoh dari sikap jujur adalah bahwa siswa tidak boleh mencontek saat ulangan, harus berkata apa adanya, tidak bekerja sama saat ulangan, dan lain- lain. Kartu “kejujuran” mengambil materi kejujuran berupa foto perilaku jujur dan penjelasannya dengan tujuan siswa mampu mencontoh dan memilih mana sikap yang mencerminkan kejujuran dan kebohongan.

C. Karakteristik Siswa

1. Perkembangan Kognitif

Pengembangan media pendidikan perlu mempertimbangkan aspek kognitif dari penggunanya. Alat Permainan Edukatif APE Kartu “Kejujuran” di tunjukan untuk siswa kelas 2 SD. Siswa kelas dua SD merupakan Tahapan Pra Operasional. Menurut Piaget dalam Asri Budiningsih, 2012:37-39 bahwa tahapan perkembangan kognitif anak dibagi menjadi 4 tahapan aitu: 1 Tahap sensor motor umur 0-2 Tahun, 2 Tahap Praoprasional 2-78 Tahun, 3 Tahap Oprasional Kongkret umur 78-1112 tahun, dan 4 Tahap Oprasional Formal umur 1112-18 tahun. Anak kelas 2 SD termasuk kedalam tahap praoprasional, yaitu anak umur 2-78 tahun. Menurut Piaget Asri Budiningsih, 2004: 37-38 Tahap Praoprasional ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan simbol atau bahasa tanda, dan mulai perkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap ini dibagi menjadi dua, yaitu 33 preoprasional dan intuitif. Preoperasional umur 2-4 tahun, tahap preoprasional anak telah mampu menggunakan bahasa dalam mengembangkan konsepnya, walaupun masih sangat sederhana. Maka sering terjadi kesalahan dalam memahami objek. Sedangkan pada tahap intuitif umur 4-7 atau 8 tahun, anak telah dapat memperoleh pengetahuan berdasarkan pada kesan yang agak abstraks. Dalam menarik kesimpulan sering tidak diungkapkan dengan kata-kata. Oleh sebab itu, pada usia ini anak telah dapat mengungkapkan isi hatinya secara simbolik terutama bagi mereka yang memiliki pengalaman yang luas. Karakteristik tahap ini adalah: a. Anak dapat membentuk kelas-kelas atau kategori Objek, tetapi kurang disadarinya. b. Anak mulai mengetahui hubungan secara logis terhadap hal-hal yang lebih kompleks. c. Anak dapat melakukan sesuatu terhadap sejumlah ide. d. Anak mampu memperoleh prinsip-prinsip secara benar. Dia mengerti terhadap sejumlah objek yang teratur dan cara mengelompokkannya. Anak kekekalan masa pada usia 5 tahun, kekekalan berat pada usia 6 tahun, dan kekekalan volume pada usia 7 tahun. Anak memahami bahwa jumlah objek adalah tetap sama meskipun objek itu dikelompokkan dengan cara yang berbeda. Anak usia kelas 2 SD termasuk kedalam perkembangan kognitif preoprasional dan merupakan tahap perkembangan masa 34 kanak-kanak akhir. Berdasarkan pendapat tokoh di atas, bahwa pada umur antara 2-78 tahun anak-anak sudah mampu dididik dan diberikan ilmu pnegetahuan untuk membaca, menulis, dan bermain sebuah permainan secara kelompok. Perkembangan emosi pada tahapan ini juga mampu menunjang proses pembelajaran dengan basis permainan yang dapat merangsang motorik anak sehingga anak lebih bersemangat dalam belajar. Hal-hal baru juga dapat dikembankan pada diri anak, seperti kejujuran, tanggung jawab, mandiri, dan disiplin.

2. Perkembangan Sosial-Emosional

Sedangkan menurut Dwi Siswoyo, dkk 2008: 103 Pada perkembangan masa kanak-kanak akhir, anak sudah semakin luas lingkungan pergaulannya. Anak sudah mulai bergaul dengan orang- orang di luar rumah, dengan teman di sekolah Masyarakat mengharapkan agar anak menguasai dan menyelesaikan tugas tugas perkembangannya agar diterima baik oleh lingkungannya. Dalam pendapatnya Dwi siswoyo, dkk juga menjelaskan beberapa tahapan perkembangan anak. Bahwa pada umur 7-12 tahun termasuk kedalam perkembangan masa kanak-kanak akhir. Menurut Dwi Siswoyo, dkk 2008:104-116 Masa kanak- kanak akhir memiliki beberapa ciri-ciri perkembangan sosial- emosional diantaranya adalah : a. Perkembangan Emosi 35 Emosi memainkan peran yang penting bagi anak-anak. Perkembangan emosi memiliki 8 ciri ciri yaitu : 1 Emosi anak relatif lebih singkat 2 Emosi anak kuat atau hebat 3 Emosi anak mudah berubah 4 Emosi anak nampak berulang-ulang 5 Respon emosi anak nampak berbeda-beda 6 Emosi anak dapat diketahui dari gejala tingkah lakunya 7 Emosi anak mengalami perubahan dalam kekuatannya 8 Perubahan dalam ungkapan-ungkapan emosionalnya b. Perkembangan sosial Sejak lahir anak dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana ia berada secara terus menerus. Orang-orang disekitarnyalah yang banyak mempengaruhi prilaku sosialnya. Perkembangan sosial juga ditandai dengan kegiatan bermain, permainan yang disukai oleh anak cenderung kegiatan bermain yang berkelompok, kecuali bagi anak-aak yang kurang diterima oleh kelompoknya. Mereka lebih memilih untuk bermain sendiri. selain kegiatan bermain teman sebaya juga dapat menjadi tanda perkembangan sosial. Anak sudah mulai memilih teman bermainnya sendiri, minat terhadap kegiatan kelompok sebaya mulai muncul. Anak-anak akan memilih kegiatan yang dapat dilakukan bersama dengan teman-temannya. 36 Perkembangan sosial-emosional siswa SD kela 2 adalah siswa sudah semakin luas pergaulannya. Sikap siswa sudah mulai dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Perkembangan emosi siswa sudah semakin kompleks, emosi siswa cenderung tidak setabil.

D. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran